Bahaya Sampah Plastik di Laut terhadap Produksi Oksigen

Sampah plastik begitu berbahaya.

oleh Melly Febrida diperbarui 31 Mei 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 08:00 WIB
Mengais Rezeki di Sela - Sela Tumpukan Sampah
Sejumlah anak mengumpulkan botol-botol plastik yang tersangkut diantara tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Jumat (26/4). Sampah ini terbawa arus sungai Ciliwung akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Bogor dan sekitarnya, Kamis (25/4). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sampah plastik begitu berbahaya. Ketika sampah plastik dibuang ke laut itu tak hanya memengaruhi ikan tapi juga berdampak negatif pada kadar oksigen yang dihasilkan bakteri yang berada di lautan.

Penelitian dari Macquarie University di Australia telah meneliti efek plastik pada jenis bakteri laut fotosintesis yang disebut Prochlorococcus. Temuan ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Communications Biology.

"Mikroorganisme kecil ini sangat penting untuk jaring makanan laut, berkontribusi pada siklus karbon, dan dianggap bertanggung jawab atas 10% dari total produksi oksigen global," kata rekan penulis Lisa Moore seperti dikutip Medicalnewstoday.

Menurut Moore, spesies bakteri yang berada di lautan bertanggung jawab untuk memproduksi 10% oksigen yang kita hirup. Namun hampir tidak ada yang mengetahui tentang bagaimana bakteri laut, seperti Prochlorococcus, merespons polutan manusia.

 

2 Jeniis Prochlorococcus

Pada penelitian ini, Tim dari Universitas Macquarie memaparkan dua jenis Prochlorococcus yang berbeda dengan bahan kimia yang telah diekstrak dari plastik. Hasilnya peneliti menemukan paparan bahan kimia tersebut secara signifikan mengurangi pertumbuhan dan fungsi bakteri dibandingkan dengan bakteri kontrol.

Para peneliti mengamati perubahan dalam ekspresi gen bakteri, yang berarti bahwa gen tidak aktif dengan cara biasa untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan.

Menghasilkan Kadar Oksigen Lebih Rendah

Yang paling penting, para peneliti menemukan bakteri yang terpapar bahan kimia plastik menghasilkan kadar oksigen yang lebih rendah daripada bakteri kontrol.

"Data kami menunjukkan bahwa polusi plastik mungkin memiliki dampak ekosistem yang luas di luar efek yang diketahui pada makroorganisme, seperti burung laut dan kura-kura," kata Penulis utama Sasha Tetu

"Jika kita benar-benar ingin memahami dampak penuh dari polusi plastik di lingkungan laut dan menemukan cara untuk mengatasinya, kita perlu mempertimbangkan dampaknya pada kelompok mikroba utama, termasuk mikroba fotosintetik."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya