Hanya dengan Bernapas, Audra Bisa Puasa Makanan Padat 97 Hari

Mengaku sebagai penganut 'breatharianism' wanita 25 tahun ini mengklaim tidak butuh makanan padat dan hanya memenuhi energinya dari alam sekitar lewat pernapasan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Jul 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2019, 10:00 WIB
20151116-Ilustrasi-Meditasi
Ilustrasi Meditasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita asal Minnesota, Amerika Serikat mengatakan bahwa dirinya tidak memerlukan makanan padat. Dia hanya memenuhi energinya dengan bernapas.

Audra Bear, nama perempuan itu, mengklaim bahwa dia adalah seorang penganut 'breatharianism'. Dia mengaku telah melakukan puasa pertamanya selama 97 hari. Puasa itu dia lakukan karena merasa makanan padat menghalangi kenikmatan hidupnya.

Dikutip dari Metro pada Selasa (2/7/2019), Audra sudah mencoba berbagai diet selama bertahun-tahun, termasuk vegan. Namun, setelah empat tahun, dia beralih menjadi seorang 'breatharianism' atau menjalani kehidupan prana. Ini berarti, hanya hidup dengan energi yang dihirup dan diserap dari alam sekitar.

"Ada sesuatu yang ajaib tentang pernapasan yang sadar dan terkontrol yang membawa Anda dengan pertemuan tatap muka dengan diri sendiri, itu membawa Anda kembali ke inti keberadaan Anda," wanita 25 tahun ini.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini:

Hanya Konsumsi Cairan

Jus Stroberi
Jus Stroberi (iStockphoto)​

Audra menghabiskan waktu hingga tiga jam sehari untuk terfokus pada napasnya selama berpuasa. Sementara, untuk asupan lainnya, dia hanya mengonsumsi teh, jus, dan smoothie.

"Saya tidak pernah bermaksud untuk berhenti makan. Saya baru memulai berlatih selama 40 menit sehari dan setelah sekitar lima hari, saya tidak lagi lapar akan makanan padat. Puasa pertama saya berlangsung 97 hari," katanya.

Dia mengatakan, dengan apa yang disebut 'breathwork' 70 persen racun akan terlepas lewat respirasi. Selain itu, emosional juga akan terasa lebih baik.

"Saya selalu melakukan sesi latihan pernapasan di pagi hari. Saya melakukan pernapasan diafragma lambat yang terkontrol secara sadar selama 45 menit," kata Audra seperti dikutip dari Fox News.

Kemudian, dia melanjutkannya dengan yoga, berjemur, bernapas lebih banyak, menghabiskan waktu di alam, dan mendaki.

Latihan Bernapas

20151116-Ilustrasi-Meditasi
Ilustrasi Meditasi (iStockphoto)

Terkait bagaimana itu bisa terjadi, Audra mengatakan bahwa apa yang dia lakukan memandu tubuh dengan lembut ke dalam sistem saraf parasimpatis dan meredakan stres, membantu pencernaan, menghentikan keinginan untuk makan, meningkatkan kejernihan mental, serta lebih bahagia.

"Saya tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk berpuasa, membersihkan, atau membatasi tanpa terlebih dulu belajar tentang napas. Anda juga dapat merasakan prana melalui waktu di alam, berjemur, membuat sesuatu, dan bermain," kata Audra.

Prana sendiri bisa diartikan sebagai energi. Audra juga tidak setuju terhadap rekomendasi medis yang meminta agar orang-orang menghindari praktik semacam ini. Dia mengatakan, setiap orang berhak memiliki dan menjalani gaya hidup seperti itu.

"Ini bukan tentang pembatasan atau hidup dalam kekurangan. Hidup dengan cara ini adalah langkah menjauh dari kehidupan tradisional, tetapi juga membawa begitu banyak kelimpahan, kesehatan, dan kebahagiaan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya