6 Hoaks Virus Corona COVID-19 Paling Banyak Tersebar Versi WHO

Berikut ini hoaks virus Corona COVID-19 beserta penjelasan faktanya versi WHO.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 16:00 WIB
India Evakuasi Warganya dari Kota Wuhan
Dua wanita India mengenakan masker berada di dalam bus saat keluar dari Bandara Internasional Indira Gandhi setelah dievakuasi dari kota Wuhan di China, di New Delhi (1/2/2020). Jumlah total kematian akibat wabah virus corona di China tercatat mencapai 259 hingga Jumat (31/1/2020). (AFP/Money Sharma

Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini, marak beredar informasi di media sosial terkait virus Corona COVID-19. Tak ayal, masyarakat dapat mempercayainya, bahkan ikut membagikan informasi, tanpa tahu bahwa bisa saja hoaks. 

Berikut ini sejumlah hoaks virus Corona COVID-19 beserta penjelasan faktanya, yang ditayangkan Vidio.com, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):

1. Virus Corona baru hanya menyebar di iklim lembab?

Penelitian membuktikan virus Corona baru dapat menyebar di iklim panas, lembab sampai dingin. Cara terbaik melawan penyebarannya adalah rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol.

2. Mandi air panas bisa menangkal virus Corona baru?

Mandi air panas tidak akan bisa melindungi diri dari virus Corona COVID-19. Tidak ada penelitian membuktikan, virus Corona baru pasti mati terkena air panas. Yang terjadi adalah berendam di dalam air yang terlalu panas justru dapat membahayakan diri sendiri.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Gigitan Nyamuk - Vaksin Pneumonia

Menghilangkan bekas gigitan nyamuk
Gigitan nyamuk dan virus Corona. (sumber: Pixabay)

3. Virus Corona baru dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk?

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan nyamuk dapat menularkan virus Corona. Virus ini terutama menular melalui lendir dari tubuh, bersin atau batuk dari pasien yang terinfeksi positif Corona baru.

4. Apakah vaksin pneumonia dapat melawan virus Corona baru?

Jawabannya tidak. Vaksin pneumonia tidak mengandung perlindungan terhadap virus Corona baru. Peneliti masih terus mencari vaksin dan obat untuk virus Corona yang baru. Tapi vaksin untuk penyakit pernapasan yang telah ada lebih baik untuk kesehatan.

Bawang Putih - Antibiotik

Harga Bawang Putih dan Cabai Melejit
Aktivitas pedagang cabai dan bawang putih di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

5. Benarkah memakan bawang putih bisa melawan infeksi virus Corona baru?

Bawang putih merupakan makanan yang mengandung zat antimikroba. Tapi belum ada bukti bawang putih dapat menangkal infeksi virus Corona baru.

6. Antibiotik dapat menangkal dan melawan virus Corona baru?

Anggapan ini tidak benar. Virus Corona baru adalah virus, bukan bakteri. Maka, tidak benar antibiotik bisa digunakan menangkal dan mengobati virus Corona. Namun, jika pasien positif dirawat dan diberikan antibiotik untuk mengobati infeksi mikrobakteri yang muncul setelah.

Agar tidak tertular virus Corona, Anda dapat menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer baru, tetap tinggal di rumah selama pandemi virus Corona, jaga makanan, pola tidur dan olahraga teratur serta terus bahagia. Dengan bahagia imun tubuh kita akan terus naik sehingga terhindar dari infeksi virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya