Pasar dan 7 Klaster Lain Penyumbang Kenaikan Kasus COVID-19

Pusat-pusat kerumunan seperti pasar rentan menjadi klaster penularan COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Jul 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 17:45 WIB
FOTO: Kembali Buka, Pasar Kebayoran Lama Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19
Sejumlah pengunjung mengenakan masker saat berbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). Pasar Kebayoran Lama kembali buka setelah sebelumnya tutup selama tiga hari sejak 18 Juni 2020 akibat 14 pedagang positif COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kerumunan rentan menimbulkan klaster COVID-19. Tak heran jika pasar merupakan salah satu klaster yang menyumbang kenaikan kasus COVID-19.

"Pasar dan tempat pelelangan ikan ini adalah tempat masyarakat berkumpul," kata Wiku dalam keterangan pers pada Senin (27/7/2020) dari Istana Kepresidenan Jakarta.

Selain pasar ada juga pesantren, lokal transmisi (penularan yang terjadi di tengah masyarakat), dan fasilitas kesehatan.  "Fasilitas kesehatan harus menjadi perhatian karena masih menjadi sumber penularan yang cukup tinggi," kata Wiku.

Selain itu klaster mal, acara seminar, tempat ibadah, dan perkantoran.

Untuk menangani adanya klaster, Wiku menyampaikan perlu adanya kerja sama antara Satgas COVID-19 di daerah, masyarakat dan operator dari fasilitas-fasilitas ini agar dilakukan monitoring dan evaluasi.

"Apabila ada peningkatan kasus berarti ada yang tidak sempurna dalam pelaksanaanya, mohon agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan bagi orang-orang di fasilitas tersebuth atau tempat tersebut," kata Wiku.

Dalam konferensi pers ini juga Wiku menyampaikan bahwa hari ini total kasus COVID-19 mencapai 100 ribu. Terkait hal ini, Wiku mengingatkan bahwa Indonesia belum aman dari virus SARS-CoV-2, masih mengalami krisis COVID-19.

"Ini mengingatkan kita semua bahwa Indonesia masih dalam keadaan krisis, kita mesti waspada," tuturnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya