Jadi Klaster COVID-19, Kegiatan Belajar Tatap Muka di Pesantren Husnul Khotimah Dihentikan

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan dihentikan sementara waktu

oleh Arie Nugraha diperbarui 30 Sep 2020, 13:31 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 13:31 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Ponpes Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Selasa (29/9/20). (sumber foto: Humas Pemprov Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan. Keputusan ini berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes usai ditemukan klaster COVID-19.

Sebelumnya, sebanyak 56 santri Ponpes Husnul Khotimah positif terpapar COVID-19 usai uji usap (swab test) dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada sebagian santri beberapa waktu lalu.

Dari 56 orang tersebut, sebanyak 10 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 46 orang lainnya masih menjalani karantina di asrama ponpes.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pondok pesantren, sesepuh di sini, yang bisa menangkap arah keinginan pemerintah, sehingga apa yang disampaikan oleh kami (pemerintah) disepakati oleh pengurus dan pimpinan pondok pesantren disini," ujar Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan resminya yang diterima Health Liputan6.com di Bandung pada Selasa, 29 September 2020.

Uu mengisyaratkan setelah adanya swab test, terdapat tindak lanjut dengan berbagai tahapan yang telah ditentukan. 

Uu menambahkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar juga memberikan bantuan 5.000 peralatan swab test kepada Ponpes Husnul Khotimah untuk pelaksanaan tes masif terhadap seluruh penghuni pesantren dan warga sekitar. 

"Karena santrinya 4.000 orang ditambah para pengurus 600 dan juga warga sekitar," kata Uu.

 

Simak Video Berikut Ini

Berharap Pondok Pesantren Tidak Lagi Jadi Klaster Penularan COVID-19

Uu berharap kasus COVID-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar. Untuk itu Uu mengingatkan, seluruh pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan khususnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di lingkungan ponpes.

Uu juga mengarahkan pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas setempat jika ditemukan adanya gejala penularan COVID-19. Menurutnya, keterbukaan ponpes penting dalam antisipasi penyebaran kasus.

"Atas nama Pemprov Jabar, kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada pengelola pondok pesantren untuk mengetatkan dan memaksimalkan protokol kesehatan," ujarnya. 

Uu menuturkan jika terjadi gejala COVID-19, diharapkan seluruh para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat. 

“Jangan malah ditutup-tutupi, karena dikhawatirkan semakin menyebar. Tapi kalau sigap, bisa segera diantisipasi," kata Uu menekankan.

Infografis COVID-19 di Indonesia

Infografis Total Kasus Covid-19, Indonesia Salip China. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Total Kasus Covid-19, Indonesia Salip China. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya