Liputan6.com, Jakarta Wisconsin dan negara bagian lain di Midwest Amerika Serikat (AS) tengah berjuang melawan lonjakan kasus baru COVID-19. Infeksi baru dan rawat inap di sana meningkat.
Lebih dari 22.000 kasus baru COVID-19 dilaporkan di seluruh Midwest pada Rabu, 14 Oktober 2020. Angka tersebut melampui kasus sebelumnya yang juga lebih dari 20ribu kasus pada 9 Oktober 2020.
Rawat inap di negara tersebut juga dilaporkan mencapai rekor tertinggi selama 10 hari berturut-turut, yang membut beberapa rumah sakit mulai kewalahan.
Advertisement
Seperti yang terjadi di Wisconsin, lebih dari 86 persen tempat tidur di unit perawatan intensif terisi penuh.
Direktur Medis Kegawatdaruratan di Rumah Sakit Bellin, Green Bay, Wisconsin, Dr Paul Casey, mengatakan, seluruh bangsal yang dipenuhi pasien COVID-19 menggunakan sumber daya 'hingga batasnya'.
"Ini akan menjadi lebih buruk. Kami memerkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan November," katanya kepada CNN dikutip dari situs Channel News Asia, Jumat, 16 Oktober 2020.
Â
Simak Video Berikut Ini
Bangun Rumah Sakit Darurat COVID-19
Guna mengurangi kewalahan yang terjadi di sejumlah rumah sakit, rumah sakit darurat pun dibuka di pinggiran Kota Milwaukee.Berupa darurat yang berisikan tempat tidur dan persediaan medis.
Departemen Kesehatan negara bagian mengatakan bahwa lebih dari 1.000 orang dirawat karena COVID-19 di Wisconsin pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Otoritas Kesehatan mencatat terjadi lonjakan hampir 25 persen pada pasien yang harus menjalani rawat inap karena terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dalam tujuh hari terakhir dibandingkan minggu sebelumnya.
Â
Â
Advertisement
Trump Kembali Berkampanye di Saat Kasus COVID-19 Meningkat Tajam
Negara bagian Midwest lainnya, seperti North Dakota dan South Dakota, juga mencatatkan rekor untuk penambahan kasus baru COVID-19. Bahkan, disebutkan bahwa negara-negara bagian ini melaporkan tiga kali lebih banyak daripada kasur baru COVID-19 di Inggris, Spanyol, dan Prancis.
"Ini cukup memprihatinkan," kata Ahli Penyakit Menular AS, Dr Anthony Fauci.
"Kami benar-benar harus melipatgandakan langkah-langkah dasar di masyarakat," ujarnya.
Anthony pun memeringatkan mengenai risiko penularan di tempat yang ramai, mengingat Presiden Donald Trump kembali berkampanye setelah pulih dari COVID-19.
Â
COVID-19 di New York
New York, yang pernah menjadi pusat krisis kesehatan global di AS, sekarang pun menghadapi lonjakan infeksi di beberapa 'kelompok'. Gubernur Andrew Cuomo memerikirakan gejolak akan berlanjut setidaknya selama satu tahun.
"Cara dunia ke depan adalah virus akan terus menyebar di lokasi tertentu," kata Cuomo.
Â
Advertisement