Liputan6.com, Bandung Kabupaten Karawang dan Kota Depok sampai hari ini masih masuk dalam kategori zona merah COVID-19 di Jawa Barat. Sebelumnya pada 18 Desember 2020, delapan daerah di Jawa Barat masuk dalam kategori tersebut yakniKabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Karawang, Bekasi, Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok, dan Kota Cimahi.
Sementara untuk zona oranye COVID-19 di antaranya Kabupaten Bogor, Cianjur, Tasikmalaya, Subang dan Pangandaran. Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, masih adanya daerah yang masuk kategori zona merah ini menunjukan paparan COVID-19 masih tinggi.
Baca Juga
“Jawa Barat masih tetap reproduksinya ranking ketiga, dibandingkan dengan provins -provinsi lain skala nasional. Artinya ini masih istiqomah, penyebarannya masih sangat luar biasa. Tapi kami syukur alhamdulillah, kemarin ada delapan yang zona risiko tinggi, sekarang tinggal dua,” ujar Uu dalam keterangan daring dari Mapolda Jawa Barat, Bandung, Selasa, 22 Desember 2020.
Advertisement
Berkurangnya daerah kategori zona merah di Jawa Barat kata Uu, diikuti dengan penurunan keterisian ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19. Dalam kurun waktu enam hari ke belakang terjadi penurunan keterisian ruang isolasi sebesar satu persen dari awalnya 76 persen menjadi 75 persen.
Namun, Uu menyebutkan, untuk rencana penambahan gedung dan lokasi isolasi untuk pasien COVID-19 masih terus dilakukan. Sebelumnya, Pemerintah Jawa Barat akan menyediakan 15 gedung isolasi pasien Covid-19, guna mengantisipasi lonjakan jumlah kasus.
“Perlu kami sampaikan tentang tempat isolasi di Jawa Barat yang kemarin disampaikan ada 15 gedung, kelanjutannya alhamdulillah sudah ada progres dari masing-masing gedung, peralatan, alat - alat kesehatan dan tempat tidur sudah ada beberapa yang siap. Artinya sudah bisa digunakan dalam waktu yang cepat,” kata Uu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Tes Swab PCR Kisaran 30 Ribu per Minggu
Uu menambahkan sedangkan untuk pelaksanaan tes PCR, diakuinya terjadi penurunan realisasi. Sampai saat ini baru baru 30 ribu lebih per minggu.
Hingga tanggal 21 Desember 2020, tes serupa mencapai 31- 32 ribu. Secara keseluruhan Pemerintah Jawa Barat sudah melaksanakan 758 ribu pengetesan PCR.
“Dan memang hari ini di akui memang ada penurunan,” ucap Uu.
Sementara itu, menanggapi adanya perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Uu menjelaskan daerah penyangga di wilayah Jawa Barat akan mengikuti aturan tersebut.
Advertisement