Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia terus meluas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun terus menyusun strategi untuk mengurangi laju penularan virus SARS-CoV-2 tersebut. Salah satunya dengan mengandalkan peran seorang ibu.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terdapat dua peran penting yang bisa dilakukan oleh para ibu.
Baca Juga
“Ada dua pesan saya, yang pertama mendisiplinkan keluarga, disiplinkan masyarakat, disiplinkan tetangga untuk rajin mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” ujar Budi dalam diskusi virtual tentang Vaksinasi COVID-19 yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP), Senin (01/02/2021).
Advertisement
Kedua, Budi mengatakan, pada saat ada warga yang positif COVID-19, diharapkan ibu-ibu bisa mengurangi potensi penyebarannya.
Para ibu, disebut Budi, diharapkan bisa mengidentifikasi secara cepat, mengecek siapa-siapa saja yang pernah kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 tersebut, dan segara melakukan isolasi.
Selain itu, saat ditemukan orang positif COVID-19, diharapkan orang terdekatnya tidak merasa terganggu.
“Butuh bantuan ibu-ibu untuk memastikan bahwa masyarakat bisa menerima dan membantu karantina mereka. Yang penting virus tidak terekspos ke keluarga-keluarga yang lain agar penularannya bisa kita cegah,” jelas Budi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kesehatan, Ida Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keluarga merupakan wadah berkumpulnya anggota maupun unit terkecil di masyarakat.
Di dalam keluarga, Ida menyebut tiap anggota keluarga harus saling memantau kondisi satu sama lain, untuk mengetahui jika ada yang bergejala terpapar COVID-19 atau tidak.
“Sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai anggota organisasi kemasyarakatan khususnya organisasi kewanitaan, memiliki peran dan berkewajiban melindungi diri dan anggota lainnya sebagai pemantau, pengingat dan contoh teladan pembudayaan menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan 3M (Menjaga jarak, Memakai masker, Mencuci tangan) agar terhindar dari penularan COVID-19,” jelas Ida.
Selain itu, para ibu disebut Ida, harus memberikan informasi yang benar bagi masyarakat di sekitarnya, terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Ida juga mengaku, selama ini ia telah bermitra dengan pemerintah setempat dalam memberikan edukasi kesehatan sampai di akar rumput.
Simak Juga Video Berikut Ini:
Potensi penyebaran COVID-19 dari Klaster Keluarga
Untuk diketahui, potensi penyebaran COVID-19 dari klaster keluarga terbilang cukup tinggi. Satgas COVID-19 pun mengingatkan masyarakat waspada terhadap bahaya penularan COVID-19 di dalam keluarga dan lingkungan di sekitarnya.
"Kami dari awal sudah memprediksi risiko terbesar penularan ada di tingkat keluarga," ujar Sonny Harry B. Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 dalam dialog virtual BNPB beberapa waktu lalu.
Risiko menjadi tinggi, karena ketika berada di rumah, masyarakat umumnya tidak bisa menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker atau menjaga jarak.
Selain itu, Sonny juga menjelaskan, bahwa ada dua jalur penularan COVID-19 yang dapat menimbulkan klaster keluarga.
"Yang pertama orang dari luar datang ke keluarga tersebut atau orang di dalam keluarga yang beraktivitas di luar dan kembali ke rumah," ujar Sonny.
(Penulis: Rizki Febianto)
Advertisement