Banjir dan Longsor, Lembata NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 4-17 April 2021

Status tanggap darurat bencana banjir bandang di Lembata NTT terhitung 4-17 April 2021.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Apr 2021, 10:50 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 10:50 WIB
Kondisi Lembata NTT usai Terjangan Banjir Bandang
Sebuah kendaraan rusak terendam air banjir setelah banjir bandang di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). NTT diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu dini hari, 4 April 2021, sekitar pukul 01.00 WITA. (AP Photo/Ricko Wawo)

Liputan6.com, Lembata Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor dan gelombang pasang yang terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terhitung 4-17 April 2021. Hal itu termaktub melalui Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 326 tertanggal 5 April 2021.

Sebagaimana surat yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (6/4/2021) malam, penanganan tanggap darurat banjir bandang di Lembata NTT untuk mengantisipasi dampak bencana kerusakan dan korban lebih banyak. Oleh karena itu, perlu upaya penanganan meminimalisir kerusakan dan korban.

Penetapan status tanggap darurat diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan kestabilan aktivitas perekonomian dan kelancaran arus transportasi bagi masyarakat dan wilayah terdampak.

Bencana banjir bandang di Kabupaten Lembata akibat gelombang pasang yang terjadi pada 2-5 April 2021. Kondisi ini disertai hujan dengan intensitas tinggi, yang berdampak pada enam wilayah kecamatan, antara lain Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Omesuri, Buyasuri, dan Wulandoni.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 6 titik lokasi pengungsian para warga terdampak di Lembata, yakni di SMP Sabar Subur Betun, SDK Betun 1 dan 2, SDI Wemalae Betun, SDI Bakateu, dan SDI Kletek.

Selain itu, ada satu titik posko utama yang terletak di aula Kantor Bupati dan satu titik pos lapangan di Puskesmas Waipukang.

Data terakhir per Selasa. 6 April 2021 pukul 21.00 WIB, BNPB mencatat, jumlah korban meninggal dunia 28 orang, korban hilang 44 orang, pengungsi 958 orang serta korban luka-luka 98 orang di Kabupaten Lembata NTT. Adapun jumlah rumah rusak ringan sebanyak 75 unit, rusak sedang 15 unit, dan rusak berat 224 unit.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Sosialisasi tentang COVID-19 di Pos Pengungsian Lembata NTT

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo mengunjungi posko pengungsian terdampak Siklon Seroja di Lewoleba, NTT, Selasa (6/4/2021). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Kepala BNPB Doni Monardo meninjau langsung kondisi lokasi pasca banjir bandang di Kabupaten Lembata pada Selasa, 6 April 2021. Ia mengunjungi fasilitas kesehatan yang terletak di RSUD Lewoleba Lembata, pos pengungsian dan fasilitas dapur umum yang melayani kebutuhan para pengungsi terdampak banjir bandang.

Pada konferensi pers secara virtual Senin, 5 April 2021, Doni telah memberikan instruksi kepada koordinator di setiap pos pengungsian untuk mensosialisasikan pemahaman mengenai COVID-19.

Hal tersebut dapat bermanfaat bagi warga terdampak untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan sejak dini sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

BNPB turut mendukung alat transportasi untuk operasi tanggap darurat bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain:

Base di Kabupaten Larantuka

1. Helikopter Mi-8 (kapasitas 4 ton)

2. Helikopter Kamov 32 A (kapasitas 5 ton)

3. Helikopter EC-155 (kapasitas 12 seats)

Base di Kota Kupang

1. Helikopter AW 119 (kapasitas 7 seats)

2. Helikopter Bell 412EP (kapasitas 12 seats)

Rencana Penempatan untuk operasi tanggap darurat

1. Satu Helikopter di Kabupaten Lembata

2. Satu Helikopter di Kabupaten Larantuka

3. Satu Helikopter di Pulau Adonara

4. Satu helikopter di Kota Kupang

Cuaca Ekstrem, NTT Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Kondisi Lembata NTT usai Terjangan Banjir Bandang
Suasana banjir bandang di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). NTT diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu dini hari, 4 April 2021, sekitar pukul 01.00 WITA. (AFP/Handout/BNPB)

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3-9 April 2021.

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4-6 April 2021. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai kilat/petir serta angin kencang.

Dalam sepekan ke depan, potensi hujan sedang sampai lebat juga diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

BNPB terus mengimbau masyarakat untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut.

Infografis Banjir Bandang Terjang NTT

Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya