Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jawa Barat menyiapkan diri guna mengantisipasi skenario terburuk, yaitu kondisi penuhnya keterisian rumah sakit akibat lonjakan kasus COVID-19.
Salah satunya di rumah sakit milik Jawa Barat, RSUD Al Ishan Kabupaten Bandung yang akan menambah 37 tenaga kesehatan (nakes) dan 40 ruang perawatan khusus pasien COVID-19. Untuk penambahan nakes ini, Pemerintah Jawa Barat bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Baca Juga
“Di Al-Ihsan 150 sudah full. Mau nambah 40 kamar terkendala SDM. Kami bekerja sama dengan PPNI, insyallah hari ini ada penambahan 37 tenaga kesehatan khusus untuk menambah kamar di Al-Ihsan 40 (kamar),” ujar Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad.
Advertisement
Daud memastikan penambahan perawat dari PPNI, tidak hanya untuk RSUD Al Ihsan saja tapi juga rumah sakit rujukan COVID-19 lain yang membutuhkan SDM.
Simak Juga Video Berikut
Pasien COVID-19 Terus Bertambah
Sementara itu, mengenai tingkat keterisian kamar untuk pasien COVID-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) secara umum naik. Dari yang tadinya hanya 39 persen pada pekan lalu naik menjadi 49 persen per hari Minggu lalu (6/7/2021).
Daud menjelaskan BOR untuk pasien dengan kondisi di level merah dan di ICU sebesar 79,9 persen. Sehingga secara umum dapat dikatakan adanya kenaikan pasien COVID-19.
"Per kemarin (Minggu, 6 Juni 2021) ada sekitar 49 persen BOR-nya. Seminggu lalu itu masih di angka 39 persen. Bisa dibayangkan sehari ada naik antara 1-2 persen,” jelas Daud.
Advertisement
Stok Obat Aman
Di luar SDM, Daud menyebut penanganan COVID-19 di rumah sakit relatif terkendali. Obat dan alat – alat medis diklaim masih cukup dan aman.
“Seminggu ini Pak Sekda rapat dengan kepala dinas kabupaten/kota serta direktur rumah sakit. Disampaikan bahwa secara umum ketersediaan obat dan perlengkapan tidak masalah,” kata Daud.
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!
Advertisement