Curahan Hati Britney Spears di Sidang Konservatori: Saya Marah, Saya Depresi

Britney Spears angkat bicara di sidang konservatorinya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Jun 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 07:00 WIB
[Bintang] Britney Spears
Sebagai selebriti terkenal di Hollywood sudah pasti memiliki segudang jadwal yang padat. Tak khayal jika berbagai cara ditempuh agar dapat melakukan liburan yang menyenangkan. (AFP/Bintang.com)

Liputan6.com, California - Britney Spears berbicara di pengadilan untuk pertama kalinya pada Rabu, 23 Juni 2021, waktu Amerika Serikat. Selama sidang virtual yang digelar di Pengadilan Tinggi Los Angeles, pelantun Toxic mengungkap keinginannya mengakhiri conservatorship yang telah mengekang ruang geraknya.

Britney Spears pertama kali terpenjara di bawah 'konservartori' yang dibangun ayahnya, Jamie Spears, selama 13 tahun sejak 2008.

Di dalam sidang tersebut, Britney Spears yang didampingi pengacaranya, Samuel D Ingham III, menuduh Jamie terlalu memegang kendali sebagai 'konservator' atas dirinya.

"Bu, saya di sini bukan untuk menjadi budak siapa pun," ujarnya seperti dikutip dari situs ET Online pada Kamis, 24 Juni 2021.

"Saya sangat marah, saya tidak bisa tidur, dan saya depresi. Saya ingin didengar. Saya ingin perubahan ke depan. Saya pantas mendapatkan perubahan," kata Britney Spears.

 

Simak Video Berikut Ini

Britney Spears Menumpahkan Segala Uneg-Unegnya

Britney Spears menumpahkan semua hal yang dia pendam bertahun-tahun. Termasuk perilaku Jamie dan conservatorship yang dibuatnya.

"Orang-orang yang melakukan ini kepada saya tidak boleh pergi begitu mudahnya," ujarnya.

"Aku ingin menuntut keluargaku untuk benar-benar jujur padamu," katanya.

Britney hanya ingin conservatorship segera berakhir tanpa tes apa pun, dan tak ingin menghadiri terapi dua kali seminggu. Dia meyakini sepunuh hati bahwa 'konservartori' adalah tindakan kejam.

Menurut laporan New York Times pada Selasa, 22 Juni 2021, yang mengutip catatan pengadilan yang diperoleh pada 2016 dan baru dipublikasikan, Britney Spears mengatakan bahwa gara-gara conservatorship, dia dipaksa untuk tampil di luar keinginannya.

Laporan yang ditulis seorang penyelidik pengadilan menunjukkan bahwa Britney Spears tertekan saat berada di belakang panggung selama bertahun-tahun lantaran konservatorium telah menjadi alat yang menindas dan mengendalikan dirinya.

 

Derita Britney Spears

Seperti diwartakan Fox News, Britney Spears menuduh bahwa selama masa konservatorinya, dia tidak diizinkan membuat keputusan tertentu sendiri, seperti alat kontrasepsi dalam rahium (IUD) yang ingin dia lepas.

"Saya ingin bisa menikah dan punya bayi," katanya.

Conservatorship membuat Jamie memegang kendali penuh atas hidup Britney Spears, yang mencakup semua keputusan, tidak terkecuali soal keuangan anaknya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya