Kejar Target 2 Juta Dosis Vaksinasi COVID-19 per Agustus, Pemerintah Amankan Stok Vaksin

Pemerinta kejar target 1 juta dosis vaksinasi COVID-19 per hari selama Juli 2021. Rencananya target ini akan ditingkatkan hingga 2 juta dosis vaksinasi per hari pada Agustus 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2021, 19:07 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 19:06 WIB
FOTO: Stasiun MRT Jakarta Gelar Vaksinasi COVID-19
Suasana vaksinasi COVID-19 gratis di Stasiun MRT, Jakarta, Jumat (23/7/2021). Penyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama tersebut menargetkan 1.800 peserta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerinta kejar target 1 juta dosis vaksinasi COVID-19 per hari selama Juli 2021. Rencananya target ini akan ditingkatkan hingga 2 juta dosis vaksinasi per hari pada Agustus 2021.

Hal ini sebelumnya disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus digenjot sampai menyentuh angka 2 juta dosis per harinya di Agustus demi memperluas cakupan dan memenuhi target herd immunity.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, mengatakan hingga 26 Juli 2021, ada 63 juta dosis total vaksinasi yang telah disuntikkan. Sekitar 45 juta dosis pertama dan 18 juta vaksin dosis kedua.

"Cukup banyak yang sudah disuntikkan. Targetnya kita akan berikan vaksinasi kepada 208,2 juta orang, dari semula 181,5 juta, karena ada penambahan penerima vaksin golongan usia 12-17 tahun,” ujarnya pada Dialog yang disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (27/7).

“Akselerasi untuk mencapai 1,5 juta vaksinasi per hari masih terus difokuskan. Sejak awal hingga minggu ketiga Juli, suntikan vaksinasi rata-rata sudah mencapai 1 juta dosis, dengan kisaran 900 ribu - 1,1 juta per hari,” terang dr. Nadia.

 

Amankan Suplai Vaksin

Untuk mencapai target vaksinasi, pengadaan vaksin terus dilakukan. Selasa (27/7/21), pemerintah kembali mengamankan 21,2 juta dosis vaksin COVID-19 untuk tambahan stok vaksinasi. “Alhamdulillah tadi siang baru terima vaksin Sinovac 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk. Ini merupakan dosis terbesar yang pernah kita terima dan akan digunakan pada bulan Agustus untuk akselerasi vaksinasi,” terang dr. Nadia.

Vaksin yang diterima itu berupa produk setengah jadi dan produk jadi. Vaksin yang datang dalam bentuk jadi akan diperiksa secara fisik dan dikontrol kualitasnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) guna memastikan vaksin berkualitas dan aman.

Sedangkan vaksin dalam bentuk setengah jadi (bulk), akan diolah dulu oleh PT. Biofarma dalam waktu 2 minggu, dan setelah jadi akan diperiksa oleh Badan POM untuk memastikan kualitasnya. “Kurang lebih tersedia 5-7,5 juta dosis vaksin dari Biofarma setiap minggunya, sehingga nanti akan ada 21,5 juta vaksin yang siap digunakan pada bulan Agustus,” terang dr. Nadia.

Ditambahkannya, saat ini pemerintah baru menerima sekitar 30 persen dari kebutuhan total 460 juta dosis vaksin, “Untuk itu Pemda harus atur prioritasnya. Saat ini distribusi vaksin 50 persen fokus ke Jawa-Bali, dan dari wilayah itu distribusi fokus ke 57 kabupaten kota aglomerasi. Pembagianvaksin bisa tidak sama, karena harus difokuskan ke kabupaten kota yang jumlah kasus dan laju penularannya sangat tinggi,” tuturnya.

 

Semua Pihak Ikut Berperan

Guna menurunkan laju penularan serta fokus pada akselerasi vaksinasi, pemerintah berkolaborasi dengan TNI Polri untuk mendorong vaksinasi dosis pertama di kabupaten/kota, khususnya Jawa Bali. 

Pihak swasta juga dilibatkan dalam upaya percepatan vaksinasi dengan membuka sentra vaksinasi. Salah satunya dengan Traveloka untuk melakukan vaksinasi di bandara. Dalam waktu dua pekan membuka layanan vaksinasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sebanyak 14 ribu orang telah berhasil divaksinasi di terminal 2 dan 3.

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya