Deteksi Virus Corona Sebulan Terakhir, 80 Persennya Varian Delta

Deteksi virus Corona dalam sebulan terakhir, 80 persen yang ditemukan adalah varian Delta.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 13:00 WIB
Banner Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Pendeteksian virus Corona dengan Whole Genome Sequencing (WGS) dalam sebulan terakhir di Indonesia, 80 persen yang ditemukan adalah varian Delta. Data ini dhimpun Kementerian Kesehatan per 18 Agustus 2021.

"Per 18 Agustus 2021, sudah lebih dari 5.000 sequencing dilakukan, dengan 80 persen (dalam 30 hari terakhir) hasil adalah varian Delta," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers PPKM, Rabu (18/8/2021).

Varian Delta merupakan varian baru Corona yang saat ini mulai mendominasi pelaporan varian di hampir seluruh negara di dunia dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi. Potensi untuk memunculkan gejala dan keparahan juga lebih tinggi.

"Maka, kita harus selalu waspada. Indonesia terus berupaya melakukan kegiatan sequencing untuk memantau penyebaran varian baru yang berasal dari luar maupun lokal," lanjut Nadia.

"Kami mengimbau provinsi-provinsi lebih waspada dan meningkatkan pemeriksan (testing) dan pelacakan (tracing), mengingat jumlah varian data yang terdeteksi cukup tinggi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tingkatkan Testing, Tracing dan Laporkan Kasus

FOTO: Tes PCR dan Antigen Masih Jadi Syarat Beraktivitas
Petugas melakukan tes COVID-19 terhadap warga di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (8/8/2021). Tes PCR atau antigen juga sebagai upaya mendukung program pemerintah menghadapi pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Siti Nadia Tarmizi menambahkan, Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua yang terdeteksi  penemuan varian Delta harus meningkatkan testing.

Ini karena sejumlah provinsi di atas, rata-rata testing masih ada yang di bawah nasional.

"Bagi provinsi yang belum melaporkan atau menemukan varian ini (Delta) untuk tetap diharapkan memiliki kewaspadaan yang sama dengan provinsi yang sudah melaporkan varian-varian baru ini," tambah Nadia.

"Tingkatkan testing, tracing, dan laporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sequencing ke laboratorium rujukan yang telah ditunjuk."

Upaya pengendalian dan vaksinasi yang dilakukan, tegas Nadia, saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan dan mencegah keparahan serta kematian akibat infeksi varian Delta.


Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak

Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak
Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya