Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memprediksi kasus COVID-19 dunia menembus 300 juta pada awal 2022. Bahkan kemungkinan dapat lebih cepat lagi.
Hal ini melihat angka penularan sekarang, akan ada 100 juta kasus baru COVID-19 di awal tahun 2022, sehingga dunia menuju total 300 juta kasus COVID-19.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan, 100 juta kasus COVID-19 pertama memerlukan waktu lebih dari satu tahun. Sementara itu, penambahan 100 juta kasus COVID-19 baru, hanya memerlukan waktu sekitar 6 bulan.
Advertisement
Baca Juga
"Artinya, penyebaran COVID-19 saat ini, dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Dirjen WHO memperkirakan dengan tren sekarang, jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” jelas Retno saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-38, 39, dan 40, Kamis (19/8/2021).
Pada periode 12-19 Agustus 2021, beberapa kawasan mengalami kenaikan kasus mingguan Corona secara signifikan. Amerika Utara tercatat mengalami kenaikan kasus positif sebesar 12 persen, Eropa 3 persen, dan Oceania 24 persen.
Kawasan ASEAN mengalami penurunan sebesar 0,4 persen. Namun, terdapat beberapa negara ASEAN yang masih mengalami kenaikan kasus mingguan secara signifikan, di antaranya Brunei Darussalam mengalami kenaikan 304 persen, Filipina 41 persen, Vietnam 12 persen, dan Thailand 6 persen.
“Kita di Indonesia, Alhamdulillah di periode tersebut, dapat kembali menekan penyebaran kasus, yaitu sebesar -22 persen,” terang Retno.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Tren Kasus COVID-19 Dunia Naik
Retno Marsudi menekankan, urgensi kesetaraan vaksin COVID-19 kian mendesak lantaran tren kasus COVID-19 tengah kembali menanjak di berbagai belahan dunia. Per 4 Agustus 2021, total kasus COVID-19 global telah menembus angka 200 juta.
Salah satu penyebabnya adalah tingkat penularan COVID-19 yang semakin cepat.
Menurut Retno, setidaknya ada beberapa langkah utama yang diambil oleh negara-negara dunia untuk mengurangi penyebaran virus Corona, yaitu membatasi mobilitas orang, menerapkan protokol kesehatan, dan mempercepat vaksinasi.
"Selain untuk mengurangi kemungkinan penularan, vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan hospitalisasi (perawatan di rumah sakit) dan tingkat kematian," tegas Retno melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Advertisement