Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat bahwa ancaman COVID-19 masih ada. Malah dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus Corona yang tinggi.
"Saya mencoba untuk menyampaikan data dari 22 hingga 25 Januari 2022, penambahan kasusnnya menunjukkan penambahan luar biasa," kata Yurianto saat membuka Launching Nomor Identitas Peserta JKN Menggunakan NIK pada Rabu (26/1/2022).
Baca Juga
Pada 22 Januari 2022 kasus harian COVID-19 adalah 3.205. Lalu besoknya turun sedikit di angka 2.925 kasus COVID-19 per 23 Januari 2022. Kemudian pada 24 Januari ada 2.927 kasus Corona dan pada 25 Januari 2022 mencapai 8.887 kasus COVID-19 dalam sehari.
Advertisement
"Ini harus kita maknai ancaman itu benar adanya," kata pria yang pernah bertugas sebagai Juru Bicara Penanganan COVID-19 di awal-awal pandemi lalu ini.
Virus Corona Tak Sekolah, Bisa Menyerang Siapa Saja
Yuri pun mengingatkan tentang varian Omicron yang terus bertambah. Jika dilihat dari persentase yang terpapar kini pun yang tertular varian B.1.1.529 ini makin banyak dari transmisi lokal artinya penularan sudah terjadi dari masyarakat, tak lagi cuma dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri.
"Oleh karena itu taati, protokol kesehatan!" pesan Yuri.
Disiplin menerapkan protokol kesehatan penting dilakukan mengingat virus SARS-CoV-2 bisa sasar siapa saja.
"Ingat, virus ini tidak pernah sekolah. Dia tidak akan pernah memilih, 'Oh bapak yang ini baik, tidak dikenai', tidak begitu. Jadi, mari kita menyadari ini semoga jadi acuan kita untuk patuhi prokes," katanya.
Advertisement