Cara Benar Pakai Headset, Cegah Munculnya Gangguan Pendengaran Selama Pandemi

Selain volume, setelah satu jam menggunakan headset harus dihentikan lalu telinga beristirahat dari headset selama 1 jam untuk mencegah gangguan pendengaran.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2022, 13:00 WIB
Jabra Evolve2
Jabra Evolve2, headset profesional untuk mendukung kegiatan WFH dan PJJ (Foto: Jabra).

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat anak dan orang dewasa sering melakukan pertemuan online seperti sekolah daring maupun meeting dengan menggunakan headset. Tujuannya supaya bisa mendengar dengan lebih baik materi yang disampaikan.

Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan headset terlalu lama dengan volume tinggi bisa menimbulkan masalaah atau gangguan pendengaran.

“Untuk penggunaan headset volumenya tentu tidak boleh besar-besar, setidaknya 60 persen dari volume yang ada,” kata Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia (PP PERHATI KL) Jenny Bashiruddin.

Setelah satu jam menggunakan headset harus dihentikan lalu telinga beristirahat dari headset selama 1 jam.

Masyarakat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan telinga secara rutin untuk membersihkan kotoran telinga. Bila kotoran telinga atau serumennya itu biasa saja, bisa dilakukan pemeriksaan 6 bulan sekali. Namun, bila serumennya itu cepat mengeras maka pemeriksaan dilakukan 3 sampai 4 bulan sekali.

“Kita tidak merekomendasikan untuk dibersihkan sendiri, jadi caranya kalau memang kotorannya cepat banget ada harus enam bulan sekali dibersihkan,” kata Jenny dalam diskusi daring bersama Kementerian Kesehatan dikutip dari rilis ditulis Kamis (3/3/2022).

 

Cek Tingkat Pendengaran

Selain itu perlu pemeriksaan untuk mengetahui tingkat pendengaran. Bagi pegawai dengan tempat kerja yang bising melebihi 85 desibel, maka pemeriksaan pendengaran dianjurkan setahun sekali.

“Tapi kalau dia bekerja tidak di tempat bising, tentunya pemeriksaan pendengarannya tidak usah 1 tahun sekali, bisa 2 atau 3 tahun sekali,” tambah Jenny.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementeriaan Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan kesehatan pendengaran merupakan hal penting untuk diwujudkan di seluruh siklus hidup manusia.

Gangguan pendengaran mampu diatasi apabila dapat diidentifikasi tepat waktu. Jadi deteksinya secara dini dan segera mendapatkan perawatan yang tepat.

“Gangguan pendengaran dapat dicegah melalui tindakan preventif seperti menghindari suara bising dalam kegiatan sehari-hari. Orang dengan risiko gangguan pendengaran agar melakukan pemeriksaan secara berkala,” kata Maxi.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya