6 Gejala Fisik Saat Orang Alami Gangguan Kecemasan

Jika gangguan kecemasan mempengaruhi fisik Anda karena karena efek stres kronis pada sistem saraf, segera hubungi tenaga kesehatan profesional mental untuk diagnosis yang akurat.

oleh Melly Febrida diperbarui 02 Jun 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 09:00 WIB
Depresi atau Gangguan Cemas
Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

Liputan6.com, Jakarta - Gangguan kecemasan bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Ketika Anda mengalaminya, beberapa gejala fisik maupun mental ikut menunjukkan bahwa Anda sedang cemas. Namun waspadalah, stres serta kecemasan dapat mengganggu kekebalan tubuh seseorang. Akibatnya rentan terhadap infeksi.

“Kesehatan mental dan kesehatan fisik terkait erat baik secara primer maupun sekunder,” kata psikolog klinis Dr. Deborah Offner dikutip dari SheKnows. 

Menurutnya, hubungan pikiran dan tubuh itu dalam, meresap, dan timbali balik. Sayangnya banyak orang yang tidak menyadarinya. Kebanyakan orang meremehkan kontribusi kesehatan mental terhadap kesehatan atau penyakit fisik.

"Beberapa orang dapat memiliki masalah kesehatan fisik yang sudah berlangsung lama tanpa penyebab biologis yang mungkin hanya diakibatkan oleh kecemasan," kata Offner.

Jika gangguan kecemasan mempengaruhi fisik Anda karena karena efek stres kronis pada sistem saraf, segera hubungi tenaga kesehatan profesional mental untuk diagnosis yang akurat.

Terapis terlatih dapat membantu Anda mengidentifikasi apakah Anda sedang menghadapi kondisi kesehatan mental. Berikut adalah enam gejala fisik kecemasan yang mungkin memengaruhi kehidupan sehari-hari.

1. Merasa gelisah atau jantung berdebar-debar

Menurut Harvard Health, saat seseorang mengalami gangguan kecemasan atau kepanikan akan merasa gelisah dengan jantung berdebar-debar. Palpitasi yang disebabkan oleh kecemasan dapat membaik dengan meditasi, olahraga, yoga, tai chi, atau aktivitas penghilang stres lainnya. Selain itu, pernapasan dalam dan latihan relaksasi otot progresif juga dapat membantu. 

 

 

Sesak Napas

2. Sesak napas

Menurut sebuah studi 2012 yang diterbitkan di American Family Physician, gangguan kecemasan dapat membuat seseorang mengalami kondisi yang disebut dispnea. Seseorang bisa kesulitan bernapas dalam ketika stres. Padahal, dengan tidak dapat bernapas dapat memperburuk kecemasannya. 

Saat dispnea,  Anda tidak dapat bernapas cukup dalam untuk menenangkan diri saat merasa kesal.  Latihan pernapasan dapat membantu Anda mengatasi gejala kecemasan ini.

3. Sakit kepala & pusing

“Stres, trauma, dan kecemasan dapat memiliki efek signifikan pada sistem saraf pusat,” jelas Offner. 

Penelitian medis mengungkapkan bahwa trauma atau stres atau kecemasan jangka panjang dapat menyebabkan otak melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, secara teratur - bahkan pada saat seseorang tidak benar-benar tertekan.

"Reaksi hormonal semacam ini dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala kronis dan pusing, kata Offner.

Sakit Perut

4. Sakit perut & masalah pencernaan

Ken Goodman, seorang pekerja sosial klinis berlisensi, menulis untuk Anxiety and Depression Association of America bahwa koneksi usus-otak adalah alasan utama untuk masalah perut yang disebabkan oleh kecemasan. Saat Anda merasa cemas, tulis Goodman, hormon stres masuk ke saluran pencernaan Anda dan bisa mengganggu pencernaan.

5. Ketegangan otot & nyeri kronis

Asosiasi Kecemasan dan Depresi menjelaskan ketegangan otot dan nyeri kronis adalah gejala umum dari gangguan kecemasan. 

Selain itu, gangguan nyeri seperti radang sendi, fibromyalgia, dan nyeri punggung kronis sering terlihat pada orang dengan kecemasan. 

6. Nyeri dada & sesak

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan mungkin merasa seolah-olah mengalami serangan jantung. Anda bisa memastikan apakah itu karena kecemasan atau serangan jantung dengan mencari nasihat dokter

Jika pelakunya adalah kecemasan, jika tidak diobati, kemungkinan akan memburuk. Apa pun penyebabnya, jika Anda mengalami rasa sakit atau sesak di dada, terutama jika disertai dengan gejala lain, segera temui dokter Anda. 

 

Cara Mengatasi Geja;a Kecemasan

Saat mencari perawatan, penting untuk waspada terhadap dokter yang menganggap gejala fisik kecemasan sebagai tidak nyata, atau semua ada di kepala Anda,.

Offner menyarankan bahwa jika Anda hidup dengan gangguan kecemasan, ada banyak pendekatan pengobatan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

Jika gejala yang muncul karena disebabkan kecemasan, dan dokter sudah mengesampingkan kondisi medis lainnya, Anda bisa memilih sejumlah intervensi. 

1. Terapi bicara tradisional dapat membantu Anda mengatasi akar penyebab kecemasan Anda sambil memberikan dukungan emosional dalam prosesnya. 

2, Terapi perilaku kognitif dapat membantu mengubah pola pikir cemas, dan olahraga juga dapat membantu mengatasi kecemasan. 

3. Berlari, yoga, angkat berat, atau bentuk olahraga lain yang melepaskan endorfin dan mengurangi stres pada tubuh dan pikiran mungkin bisa membantu.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya