Platform SATUSEHAT Kemenkes Bikin Nakes Fokus Layani Pasien

Tenaga kesehatan (nakes) bisa fokus layani pasien berkat adanya platform SATUSEHAT Kemenkes.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Nov 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2022, 14:00 WIB
Platform SATUSEHAT Kemenkes
Uji coba dan pendampingan integrasi SATUSEHAT dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Pulau Jawa - Bali, khususnya di Jawa Barat pada tanggal 1 - 3 November 2022. (Dok Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Bandung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melanjutkan uji coba dan pendampingan integrasi SATUSEHAT dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Pulau Jawa - Bali. Kali ini, uji coba dilakukan di Jawa Barat pada 1 - 3 November 2022.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemenkes RI Tiomaida Seviana Hasmidawati Hasugian mengatakan, data informasi kunjungan hingga diagnosis pasien pada Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dapat terintegrasi dengan SATUSEHAT.

"Data yang tercatat secara elektronik melalui Rekam Medis Elektronik (RME) pun dapat dipertukarkan antar fasyankes yang terintegrasi atas izin pemilik data," kata Tiomaida dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 4 November 2022.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi berharap terintegrasinya SIMPUS dan SIMRS di Jawa Barat ke dalam platform SATUSEHAT dapat meningkatkan efektivitas kerja para tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes.

“Kami sangat antusias dengan adanya upaya integrasi fasyankes di Jawa Barat dengan SATUSEHAT. Karena selama ini para nakes harus melakukan pelaporan di banyak aplikasi," ujar Vini.

"Saya berharap dengan adanya platform SATUSEHAT ini rekan-rekan nakes bisa lebih fokus dalam melayani pasien."

SATUSEHAT merupakan sebuah platform untuk mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasyankes dalam bentuk Rekam Medis Elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Percepat Proses Integrasi

Platform SATUSEHAT Kemenkes
Uji coba dan pendampingan integrasi SATUSEHAT dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Pulau Jawa - Bali, khususnya di Jawa Barat pada tanggal 1 - 3 November 2022. (Dok Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI)

Raden Vini Adiani Dewi menambahkan, adanya platform SATUSEHAT, tenaga kesehatan cukup memasukkan data pada satu sistem utama milik masing-masing fasyankes. Kemudian akan terintegrasi secara otomatis dengan sistem informasi kesehatan lainnya melalui platform SATUSEHAT.

Khusus bagi Tenaga Pengembang Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Kota Bandung, Taufik Ismail yang hadir selaku peserta berpendapat, kegiatan pendampingan ini telah membantu fasyankes dalam memahami dan mempercepat penerapan keseluruhan proses integrasi sistem ke platform SATUSEHAT.

“Pada kegiatan kali ini, peserta diberi pemahaman secara menyeluruh. Mulai dari proses pengenalan katalog hingga uji coba langsung," ucap Taufik.

"Semuanya dilakukan dengan tidak ada kendala yang berarti, Alhamdulillah, SIKDA Kota Bandung dan rekan-rekan lainnya dapat melewati semua proses hingga dinyatakan siap terintegrasi SATUSEHAT."


Solusi Data Saling Terintegrasi

Jangan Dipakai, Aksesori Laptop Ini Ternyata Merusak Port USB
(pixabay.com)

Adapun hasi uji coba integrasi platform SATUSEHAT di Jawa Barat, yakni 804 sistem informasi di fasyankes, yang terdiri dari 762 puskesmas dan 42 rumah sakit telah siap terintegrasi.

Dalam melakukan uji coba integrasi, para peserta diberikan pendampingan terkait cara mengirimkan data RME ke dalam platform SATUSEHAT. Data itulah yang nanti dapat dimanfaatkan oleh fasyankes terintegrasi untuk mendapatkan referensi informasi kondisi kesehatan pasien.

Di sisi lain, Tiomaida Seviana Hasmidawati Hasugian membeberkan ada tantangan terbesar yang dihadapi pada pencatatan dan pelaporan data kesehatan di fasyankes. Bahwa ada berbagai macam aplikasi yang diinput nakes.

"Tantangan saat ini adalah terfragmentasinya data kesehatan di berbagai aplikasi serta tidak seragamnya metadata pada sistem informasi di fasyankes," jelasnya.

"Oleh karena itu, SATUSEHAT menjadi solusi untuk menghadirkan standar format interoperabilitas sehingga data kesehatan pada sistem informasi fasyankes dapat saling interoperable dan terintegrasi."


Cukup Input pada Satu Aplikasi

Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone. Kredit: Pexels via Pixabay

Pada rilis 26 Juli 2022, adanya platform SATUSEHAT membuat tenaga kesehatan tidak perlu menginput data berulang pada aplikasi yang berbeda. Dalam hal ini, cukup mengisi di satu aplikasi, yang secara otomatis terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya.

Selain terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium dan apotek, Kemenkes berencana melakukan integrasi SATUSEHAT dengan BPJS Kesehatan.

Integrasi meliputi sistem pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian Maternal dan Perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, Sistem informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit.

Platform SATUSEHAT merupakan perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan, yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan yang diinisiasi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Platform ini juga diharapkan mendukung implementasi lima pilar transformasi sistem kesehatan lainnya seperti transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, dan transformasi SDM kesehatan yang saat ini juga sedang berjalan.

Infografis 8 Aplikasi Milik Pemerintah
Infografis 8 Aplikasi Milik Pemerintah (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya