Kemenkes: Tak Ada Satu pun Negara di Dunia Bebas dari Risiko Polio

Tidak ada satu pun negara di dunia bebas dari risiko penyakit polio.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Nov 2022, 09:15 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 09:07 WIB
Imunisasi Polio di Pakistan
Seorang anak msaat diberikan vaksin polio oleh pekerja kesehatan di Lahore, Pakistan, (9/4). Pakistan meluncurkan vaksinasi polio baru, yang bertujuan agar 38,7 juta anak di bawah usia 5 tahun mendapatkan vaksin tersebut. (AP Photo/KM Chaudary)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengingatkan bahwa tidak ada satu pun negara di dunia yang bebas dari penyakit Polio. Apalagi Indonesia baru saja melaporkan temuan satu kasus Polio di Kabupaten Pidie, Aceh, yang dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Ingat, tidak ada satu negara pun yang risk free (bebas risiko Polio)," ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Minggu (20/11/2022) malam.

Upaya yang dilakukan dunia dalam menghadapi Polio, termasuk Indonesia, utamanya dengan menggencarkan imunisasi Polio dan surveilans. Imunisasi Polio berupa pemberian Polio Tetes (Bivalent Oral Polio Vaccine/bOPV) dan Polio Suntik (Inactivated Polio Vaccine/IPV).

Pemberian bOPV biasanya ditujukan pada bayi usia 1 - 4 bulan, sedangkan IPV pada usia 4 bulan. Surveilans yang dilakukan dengan deteksi kasus secara cepat dan pengambilan sampel tinja dari kasus pasien positif juga kontak erat.

Sampel tinja yang diambil melihat penularan Polio melalui faecal-oral, yakni lingkungan atau air yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus Polio. Virus yang masuk akan berkembang di dalam saluran pencernaan.

"Sehingga semua melakukan hal yang sama dengan upaya imunisasi dan surveilans yang baik," terang Nadia.

Di Indonesia, risiko KLB Polio juga dapat terjadi di seluruh wilayah. Walaupun data per November 2022 tercatat ada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota yang masuk kategori risiko tinggi KLB Polio, daerah lain tetap harus waspada.

"Perlu meningkatkan penemuan kasus anak usia di bawah 15 tahun dengan lumpuh layuh mendadak untuk diperiksa tinjanya di seluruh wilayah," tutup Nadia.

Laporan Virus Polio Tipe 2

Afghanistan Gencar Perangi Polio-AFP Photo-20170228
Seorang anak diberikan vaksin polio di Kabul, Afghanistan, Senin (28/2). Polio masih banyak dijumpai di tiga negara yaitu Afghanistan, Nigeria dan Pakistan. (AFP PHOTO / SHAH Marai)

Penyakit Polio ditularkan oleh virus Polio atau Poliovirus. Ada tiga tipe virus Polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Ketiga tipe virus Polio, antara lain:

  1. Tipe 1, yaitu tipe Brunhilde yang berawal dari nama seekor kera, yang mana tipe ini pertama kali ditemukan.
  2. Tipe 2, yaitu tipe Lansing yang ditetapkan menurut nama kota di Amerika Serikat, yang mana mana tipe 2 pertama kali ditemukan.
  3. Tipe 3, yaitu tipe Leon yang berasal dari nama seorang penderita yang pertama kali ditemukan tipe 3 dari kotorannya (tinja).

Pada konferensi pers, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, sudah ada 15 negara yang melaporkan virus Polio Tipe 2. Virus Polio Tipe 2 ini juga yang didera pasien Polio berusia 7 tahun 2 bulan di Kabupaten Pidie, Aceh.

"Kita tahu virus ini ada tiga tipe, yaitu Tipe 1, Tipe 2, dan Tipe 3. Ada 15 negara yang sudah melaporkan kasus Poliovirus Tipe 2 per 15 November 2022, ada Yaman, Kongo, Nigeria, Centra lAfrican Republic, Ghana, Somalia, Nigeria, Chad, Amerika Serikat (AS), Algeria, Mozambik, Eritrea, Togo, dan Ukraina," papar Maxi, Sabtu (19/11/2022).

"Kemudian kita, Indonesia tahun ini ya satu melaporkan dari Aceh. Jadi kita negara ke-16 yang melaporkan kasus Polio Tipe 2 dan setiap penemuan satu kasus Polio itu merupakan suatu Kejadian Luar Biasa, jadi masuk KLB."

Penggalangan Dana Global untuk Polio

Gerakan Anti-Polio Pintu ke Pintu di Pakistan
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak selama kampanye vaksinasi polio dari pintu ke pintu di daerah kumuh di Karachi, Paksistan, Senin (23/5/2022). Pakistan meluncurkan upaya anti-polio baru pada hari Senin, lebih dari seminggu setelah pejabat mendeteksi kasus ketiga tahun ini di wilayah barat laut negara itu yang berbatasan dengan Afghanistan. (Asif HASSAN / AFP)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menargetkan Eradikasi atau Bebas Polio Global tahun 2026. Upaya strategi eradikasi global tersebut, para pemimpin dunia berkomitmen menggalang pendanaan sebesar US$2,6 miliar untuk Global Polio Eradication Initiative’s (GPEI) 2022-2026 demi mengakhiri Polio.

Komitmen penggalangan dana Polio disuarakan bersama oleh Germany’s Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ) saat acara World Health Summit di Berlin, Jerman pada 18 Oktober 2022.

Pendanaan tersebut akan mendukung upaya global untuk mengatasi rintangan terakhir pemberantasan Polio, memvaksinasi 370 juta anak setiap tahun selama lima tahun ke depan, dan melanjutkan pengawasan penyakit di 50 negara.

 

Tidak ada tempat yang aman sampai Polio diberantas di mana-mana. Selama virus masih ada di suatu tempat di dunia, itu bisa menyebar – termasuk di negara kita sendiri. Kami sekarang memiliki peluang yang realistis untuk memberantas Polio sepenuhnya, dan kami ingin bersama-sama memanfaatkan peluang itu.

Jerman akan tetap menjadi mitra yang kuat dan berkomitmen dalam perjuangan global melawan Polio. Tahun ini, disediakan EUR 35 juta untuk tujuan ini. Dan tahun depan, kami berencana untuk lebih memperkuat upaya kami dan mendukung GPEI dengan EUR 37 juta – sambil menunggu persetujuan parlemen.

Dengan mendukung GPEI, kami juga memperkuat sistem kesehatan nasional. Itu mengarah pada masyarakat yang lebih sehat, jauh melampaui respons Polio, kata Federal Minister for Economic Cooperation and Development, Germany, Svenja Schulze.

 

Kewaspadaan Varian Virus Polio

Ilmuwan Temukan Infeksi Virus Yezo di Jepang, Menular dari Kutu
Virus baru (pexels/polina tankilevitch).

Virus Polio liar endemik hanya ada di dua negara, yaitu Pakistan dan Afghanistan. Namun, setelah ada enam kasus yang dicatat pada tahun 2021, 29 kasus telah dicatat sepanjang tahun ini, termasuk sejumlah kecil deteksi baru di Afrika tenggara.

Pada pernyataan resmi berjudul, Global leaders commit US$ 2.6 billion at World Health Summit to end polio, WHO mengingatkan soal wabah cVDPV.

Ini merupakan varian virus Polio yang dapat muncul di tempat-tempat di mana tidak cukup banyak orang yang diimunisasi, lalu menyebar ke seluruh bagian Afrika, Asia, dan Eropa dengan wabah baru terdeteksi di Amerika Serikat, Israel, dan Inggris Raya beberapa bulan terakhir.

 

Deteksi baru Polio tahun ini di negara-negara yang sebelumnya bebas Polio adalah pengingat yang jelas bahwa jika kita tidak mencapai tujuan kita untuk mengakhiri Polio di mana-mana, Polio dapat muncul kembali secara global.

Kami berterima kasih atas dukungan baru dan berkelanjutan dari para donor untuk pemberantasan Polio, tetapi masih ada pekerjaan lebih lanjut yang harus dilakukan untuk sepenuhnya mendanai Global Polio Eradication Initiative’s (GPEI) 2022-2026.

Kita harus mengingat tantangan signifikan yang telah kita atasi untuk sejauh ini melawan Polio, tetap berada di jalur dan menyelesaikan pekerjaan untuk selamanya (mengakhiri Polio), ucap WHO Director-General Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Infografis 6 Rekomendasi WHO untuk Akhiri Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Rekomendasi WHO untuk Akhiri Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya