Gangguan Kesehatan Mental Naik 64,3 Persen Saat Pandemi COVID-19

Gangguan kesehatan mental naik 64,3 persen saat pandemi COVID-19 melanda.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Des 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 10:00 WIB
FOTO: Kurangi PHK, Pemerintah Beri Kelonggaran Pegawai di Bawah 45 Tahun
Pegawai pulang kerja menyeberang di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Pemerintah memberi kelonggaran bergerak bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, gangguan kesehatan mental dilaporkan naik 64,3 persen saat pandemi COVID-19. Angka ini mencakup masyarakat yang menderita penyakit COVID-19 maupun masalah sosial ekonomi akibat dampak dari pandemi. 

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI Vensya Sitohang menjelaskan, pihaknya telah melakukan upaya preventif kesehatan jiwa sejak dini zampai usia lanjut. Edukasi juga dilakukan sejak usia sekolah sampai universitas.

"Kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi kesehatan jiwa dilakukan melalui pelayanan kesehatan primer. Lingkungan masyarakat juga perlu menjadi penggerak dalam preventif gangguan kesehatan jiwa," katanya dalam acara Webinar dan Talkshow Ruang Peka 3.0 bertajuk, Kesehatan Mental pada Pemuda: Penting, ditulis Minggu (4/12/2022).

Selama dua tahun terakhir, Indonesia dan dunia mengalami pandemi COVID-19. Dampak dari pandemi tidak hanya terhadap kesehatan fisik saja, namun juga berdampak terhadap kesehatan jiwa jutaan orang.

Kecemasan, ketakutan, tekanan mental akibat dari isolasi, pembatasan jarak fisik dan hubungan sosial, berdampak pada peningkatan masalah dan gangguan kesehatan jiwa di masyarakat.

Gangguan kesehatan mental atau jiwa ini juga dialami pada pemuda dan pemudi selama pandemi COVID-19. Padahal, pemuda Indonesia terutama rentang usia produktif (usia 16 – 30 tahun) yang berjumlah 64,9 juta jiwa seharusnya memiliki kesehatan jasmani dan kesehatan jiwa yang baik untuk menjadi pemimpin masa depan.

Tantangan Kesehatan Mental

FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menyampaikan, pemuda harus mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada untuk kesehatan fisik dan jiwanya.

"Tantangan kesehatan mental pemuda yang harus dihadapi terutama dengan hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan teknologi informasi, disrupsi lapangan kerja, serta ketidakpastian masa depan," ungkapnya.

Menurut Femmy, kesehatan jiwa merupakan syarat bagi pemuda untuk dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial.

"Individu yang sehat mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya," sambungnya dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Deteksi Kesehatan Jiwa

FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung berjalan di Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Femmy Eka Kartika Putri menambahkan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas khususnya pembangunan pemuda merupakan prioritas Indonesia untuk menyongsong puncak Bonus Demografi tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Demi mewujudkannya, diperlukan generasi muda yang berkualitas yang sehat jasmani dan jiwanya.

"Karenanya, diperlukan program-program pemberdayaan pemuda melalui koordinasi lintas sektor penyelenggara pelayanan pemuda untuk mengeliminasi masalah kesehatan mental dan jiwa pada pemuda," jelas Femmy.

"Sehingga mereka dapat diandalkan menjadi pelaku pembangunan, pemimpin Indonesia masa depan, yang akan membawa Indonesia menjadi negara maju, modern, berdaya saing, serta berakhlakul karimah."

Pada kesempatan yang sama, Dokter Fungsional Psikiater RSUD Depok Diana Papayungan menjelaskan, bahwa masalah kesehatan jiwa juga seharusnya bisa dideteksi sejak dini oleh orang terdekat.

Dibutuhkan awareness untuk mendeteksinya dengan memberikan perhatian pada mereka yang kemungkinan mengalami masalah kesehatan jiwa.

Promosi Kesehatan Mental

Layanan Pesan-Antar Makanan Daring di Thailand Meningkat
Pengemudi pengantar makanan GrabFood mengambil pesanan dari kios makanan di pusat perbelanjaan di Bangkok, Selasa (4/5/2021). Operator pengiriman makanan online di Thailand meningkat saat restoran diperintahkan hanya memberikan layanan take away di tengah gelombang Covid-19 terbaru (Jack TAYLOR/AFP)

Penyelesaian masalah kesehatan mental termasuk komitmen global. ASEAN plus Three Leader (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea) mengakui, bahwa promosi kesehatan mental diidentifikasi sebagai salah satu prioritas kesehatan di bawah agenda pembangunan kesehatan ASEAN pasca 2015.

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI Vensya Sitohang memaparkan, Promosi kesehatan mental dilakukan antara lain, mempromosikan berbagai model dan praktek efektif tentang program dan intervensi kesehatan mental antar negara anggota ASEAN.

Kemudiaan peningkatan integrasi program kesehatan mental di tingkat perawatan primer dan sekunder.

“Pandemi juga berdampak pada kesehatan mental dan penting untuk mendapatkan perhatian dari negara-negara di ASEAN, maka dalam rangkaian acara '15th ASEAN Health Ministers Meeting' ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian masyarakat ASEAN terhadap kesehatan jiwa,” papar Vensya dalam rangkaian agenda 15th ASEAN Health Ministers Meeting' di Hotel Conrad, Bali, Jumat (13/5/2022). 

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental
Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya