Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Indonesia masih mengalami penambahan. Hari ini, Jumat 16 Desember 2022 pukul 12.00 WIB penambahannya sebanyak 1.451.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.707.504 terhitung sejak Maret 2020.
Baca Juga
Tiga provinsi dengan penambahan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. DKI Jakarta hari ini melaporkan 485 kasus positif baru dan 1.179 pasien sembuh. Jawa Barat menyusul dengan 365 kasus baru dan 441 orang dinyatakan sembuh. Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 136 kasus baru dan 191 orang sembuh dari COVID-19.
Advertisement
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.806 sehingga akumulasinya menjadi 6.515.100.
Sedangkan, kasus meninggal hari ini bertambah 27 sehingga akumulasinya menjadi 160.362.
Meski demikian, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 1.382 sehingga akumulasinya menjadi 32.042.
Data tersebut turut menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 46.624 dan suspek sebanyak 3.327.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Data Satgas COVID-19 turut menunjukkan penambahan capaian vaksinasi per 16 Desember 2022. Hari ini, penambahan terjadi pada seluruh suntikan. Yakni suntikan primer pertama dan kedua serta booster pertama dan kedua.
Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:
- Vaksinasi pertama bertambah 13.130 sehingga akumulasinya menjadi 203.889.536.
- Vaksinasi primer kedua bertambah 20.299 sehingga akumulasinya menjadi 174.545.534.
- Vaksinasi ketiga alias booster pertama bertambah 69.368 sehingga akumulasinya menjadi 67.847.009.
- Vaksinasi keempat bertambah 13.382 sehingga akumulasinya menjadi 1.077.268.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Kamis 15 Desember 2022 pukul 12.00 WIB kasus positif mengalami penambahan sebanyak 1.785.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.706.053.
Tiga provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
DKI Jakarta di peringkat pertama dengan 573 kasus baru dan 1.367 pasien sembuh. Jawa Barat menyusul dengan 499 kasus baru dan 1.205 orang dinyatakan sembuh. Jawa Timur melaporkan 162 kasus baru dan 156 sembuh.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.779 sehingga akumulasinya menjadi 6.512.294.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan. Kemarin kasus meninggal bertambah 24 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 160.335.
Meski begitu, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 2.018 sehingga akumulasinya menjadi 33.424.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 51.659 dan suspek sebanyak 3.270.
Advertisement
Dampak Pandemi Bagi Para Ibu
Pandemi COVID-19 berdampak pada kehidupan masyarakat termasuk para ibu. Studi terbaru menunjukkan pandemi COVID-19 membuat tanggung jawab seorang ibu menjadi lebih berat.
Menurut Wakil Direktur Bidang Penelitian dan Penjangkauan SMERU Research Institute Athia Yumna, tanggung jawab ibu dua kali lipat lebih berat dari ayah di masa COVID-19.
“Ibu mengambil tanggung jawab 2,7 kali lebih banyak untuk mendukung anak-anak belajar di rumah daripada ayah,” kata Athia dalam presentasi survei di Jakarta, Kamis 15 Desember 2022.
Ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang ditanggung ibu selama pandemi tidak proporsional. Salah satunya adalah mendampingi anak-anak saat belajar dari rumah seolah-olah hanya tanggung jawab ibu.
“7 dari 10 anak mengandalkan dukungan orang dewasa yang mostly adalah ibunya untuk belajar di rumah dan hanya sedikit anak yang bisa belajar mandiri.”
Survei juga menunjukkan, hampir setengah dari ibu-ibu tersebut masih terikat dengan pekerjaan berbayar di luar rumah.
“Nah ini beban yang dipikul para ibu selama ini, setelah satu pekerjaan selesai, berlanjut dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya."
Bertahan Selama Pandemi
Setelah melalui dinamika pandemi dari 2020 hingga 2022, ada pembukaan ekonomi kembali. Di masa ini, rumah tangga atau keluarga bisa membuka kembali usaha mikro kecil mereka.
“Ini berita baik, 6 dari 10 usaha keluarga dapat dibuka kembali terutama yang beroperasi di pedesaan.”
Meski bisnis keluarga kembali dibuka, tapi usaha-usaha kecil ini belum melihat pemulihan penuh karena masih adanya kekurangan pembeli dan penurunan pendapatan.
Athia juga menyampaikan strategi bertahan yang dilakukan oleh keluarga-keluarga yang disurvei.
“Strategi bertahannya itu masih sama dengan 2020, mereka meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat lebih dari dua kali lipat.”
Ada juga yang menjual atau menggadaikan barang-barang yang dimiliki serta mengurangi biaya pengeluaran untuk membeli makanan.
Rumah tangga yang mengalami kesulitan ekonomi terbesar adalah rumah tangga yang dikepalai perempuan dan rumah tangga dengan anak-anak.
Di 2022, beberapa kelompok yang menunjukkan pemulihan pendapatan lebih sedikit daripada yang lain adalah:
- Rumah tangga yang paling banyak dikepalai oleh lulusan SMP ke bawah atau pendidikan rendah
- Rumah tangga yang dikepalai perempuan
- Rumah tangga dengan anggota keluarga penyandang disabilitas.
Advertisement