Kemenkes Laporkan 55 KLB Campak di 12 Provinsi di 2022, Ini Sebarannya

Ada 55 KLB Campak yang tersebar di 12 provinsi di 2022, berikut ini sebarannya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Jan 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2023, 08:00 WIB
Ruam popok
Ruam /unsplash/janko ferlic

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melaporkan ada 55 KLB Campak yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia selama 2022 tepatnya di 34 kabupaten/kota.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI Prima Yosephine membeberkan sepanjang tahun 2022 ada 12 provinsi yang mengeluarkan pernyataan KLB Campak. Dalam hal ini, penetapan 'KLB' dikeluarkan dan diputuskan oleh pemerintah daerah masing-masing.

"Indonesia sepanjang tahun  2022 yang lalu sudah ada 12 provinsi yang mengeluarkan pernyataan KLB. Ini memang dikeluarkan oleh pemerintah daerah sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501 Tahun 2010," ungkapnya saat 'Press Conference: Update Perkembangan Campak di Indonesia' yang disiarkan dari Gedung Kemenkes Jakarta pada Jumat, 20 Januari 2023.

"Jadi memang pemerintah daerah yang men-state (menyatakan) KLB."

Dijelaskan Prima, penetapan KLB Campak melalui perhitungan minimal ada dua kasus campak yang sudah terkonfirmasi pemeriksaan laboratorium (lab) Kemudian temuan kedua kasus campak yang ada mempunyai hubungan epidemiologi.

"Suatu daerah disebut KLB kalau ada minimal dua kasus campak di daerah tersebut yang memang sudah konfirm secara lab dan kedua kasus ini memiliki hubungan epidemiologi. Itu baru disebut KLB," jelasnya.

Sebaran KLB Campak di 12 Provinsi

3 Penyebab Bayi Demam dan Ruam Merah Serta Cara Mengobatinya
Tak selalu gejala campak, bayi demam dan ruam merah bisa menjadi pertanda penyakit lainnya.(FOTO:pexels/lauragarcia).

Sebaran kasus KLB Campak sepanjang tahun 2022 yang dihimpun Kemenkes, sebagai berikut:

1. Provinsi Sumatera Barat

  1. Kabupaten Tanah Datar (2 kasus campak)
  2. Kabupaten Agam (3 kasus campak)
  3. Kota Bukittinggi (11 kasus campak)
  4. Kota Pariaman (KLB ke-1, 2 kasus campak)
  5. Kota Pariaman (KLB ke-2, 3 kasus campak) Kabupaten Pasaman Barat (7 kasus)
  6. Kabupaten Solok (2 kasus)
  7. Kota Padang (4 kasus) Kabupaten Agam (KLB ke-2, 3 kasus campak)
  8. Kabupaten Agam (KLB ke-3, 3 campak) Kabupaten Agam (KLB ke-4, 7 kasus campak)
  9. Kota Padang (KLB ke-2, 2 kasus campak)
  10. Kota Padang (KLB ke-3, 2 kasus campak)
  11. Kota Padang (KLB ke-4, 2 kasus campak)
  12. Kota Padang (KLB ke-5, 2 kasus campak)
  13. Kota Padang (KLB ke-6, 2 kasus campak)
  14. Kota Padang (KLB ke-7, 2 kasus campak)
  15. Padang Pariaman (2 kasus)
  16. Solok (KLB ke-2, 2 kasus)
  17. Kota Sawah lunto (3 kasus)
  18. Kota Padang (KLB ke-8, 2 kasus )
  19. Kota Padang Panjang (KLB ke-1, 2 kasus)
  20. Kota Padang Panjang (KLB ke-2, 2 kasus)

2. Provinsi Aceh

Kabupaten Bireun

3. Provinsi Sumatera Utara

  1. Kabupaten Tapanuli Tengah (3 kasus)
  2. Kota Sibolga (6 kasus)
  3. Kota Medan (KLB ke-1, 3 kasus)
  4. Kota Medan (KLB ke-2, 5 kasus)
  5. Kota Medan (KLB ke-3, 2 kasus)
  6. Kota Medan (KLB ke-4, 2 kasus)
  7. Kabupaten Batu Barat (2 kasus)
  8. Kabupaten Sedang Bedagai (2 kasus)

 

Sebaran Kasus KLB Campak

Disebabkan oleh Ruam Popok
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Ivone

4. Provinsi Jambi

Bungo (5 kasus)

Tanjab Barat (5 kasus)

5. Provinsi Banten

  1. Lebak (3 kasus)
  2. Serang (3 kasus)
  3. Kota Serang (3 kasus)
  4. Pandeglang (KLB ke-1, 8 kasus)
  5. Pandeglang (KLB ke-2, 10 kasus)
  6. Pandeglang (KLB ke-3, 2 kasus)
  7. Serang (KLB ke-2)
  8. Serang (KLB ke-3)

6. Provinsi Jawa Barat

  1. Bogor (6 kasus)
  2. Bandung Barat (2 kasus)

7. Provinsi Jawa Tengah

  1. Sukoharjo
  2. Boyolali

8. Provinsi Jawa Timur (KLB mix campak-rubella)

  1. Sampang
  2. Pamekasan
  3. Bangkalan
  4. Sumenep

9. Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten Nunukan

10. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kabupaten Sumba Timur (2 kasus)

11. Provinsi Papua

Kabupaten Mimika

12. Provinsi Riau

  1. Kota Pekanbaru (5 campak)
  2. Kota Dumai (KLB ke-1, 2 campak)
  3. Kota Dumai (KLB ke-2, 2 campak)
Infografis 6 Kebiasaan Bikin Hand Sanitizer Tak Efektif Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 6 Kebiasaan Bikin Hand Sanitizer Tak Efektif Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya