Apa Itu Adenomiosis yang Bikin Melaney Ricardo Jalani Operasi Angkat Rahim?

Artis sekaligus presenter Melaney Ricardo mengidap adenomiosis dan telah menjalani operasi Histerektomi (Operasi Angkat Rahim), Jum'at (27/1/2023).

oleh Fachri pada 07 Feb 2023, 00:00 WIB
Diperbarui 06 Feb 2023, 17:29 WIB
Melaney Ricardo.
Melaney Ricardo bersama dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K). (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Artis sekaligus presenter Melaney Ricardo telah menjalani operasi Histerektomi (Operasi Angkat Rahim), Jum'at (27/1/2023). Kondisi tersebut disebabkan oleh keluhan sakit tak tertahankan saat menstruasi (haid) yang ia rasakan.

Sebelumnya, istri dari Tyson Lynch ini telah berkonsultasi sekaligus memeriksakan dirinya dengan dokter ahli di RS EMC Pulomas, yaitu dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Konsultan, Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi, Ahli Bedah Laparoskopi RS EMC Pulomas. 

Hasil analisis dokter menyimpulkan bahwa wanita berusia 41 tahun tersebut didiagnosis menderita penyakit Adenomiosis (Adenomyosis).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Adenomiosis?

Adenomiosis.
Ilustrasi penyakit Adenomiosis. (Foto: Shutterstock)

Adenomiosis (Adenomyosis) adalah ditemukannya jaringan endometriosis dalam otot rahim. Endometriosis dapat tumbuh ke bagian yang tidak seharusnya, seperti indung telur, otot rahim, selaput dinding panggul dan organ lainnya. 

Penyakit ini biasanya ditandai dengan nyeri saat menstruasi (haid) ataupun saat berhubungan. Gejala lainnya adalah nyeri panggul, mens yang banyak, nyeri bokong dan nyeri yang menjalar dari perut bawah ke atas atau ke belakang, serta sulit hamil.

Endometriosis dapat dibagi menjadi stadium I-II dan stadium III-IV. Pada stadium I-II, endometriosis ditemukan hanya berupa bercak-bercak endometriosis di dinding perut atau panggul. Sedangkan pada stadium III-IV, endometriosis ditemukan berupa kista endometriosis di ovarium atau adenomiosis di otot rahim. 

Diagnosis endometriosis stadium I-II hanya dapat dilakukan lewat prosedur laparoskopi dimana kamera dimasukkan melalui lubang 1 cm di perut untuk dapat melihat bercak-bercak endometriosis di dinding perut atau panggul. Dengan kata lain, penyakit tersebut tidak dapat dilihat dengan USG transrektal atau transvaginal bahkan MRI.

Untuk itu, bagi pasien dengan gejala nyeri haid hebat tetapi tidak ditemukan kelainan lewat pemeriksaan USG, belum tentu tidak ada endometriosis.


Cara Pengobatan Adenomoiosis

Adenomiosis.
Ilustrasi perempuan terkena Adenomiosis. (Foto: Shutterstock)

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi Adenomiosis yang bisa Anda lakukan. Akan tetapi, cara mengatasi ini tergantung pada gejala dan tingkat keparahan yang Anda alami.

Konsumsi Obat Anti Inflamasi

Cara pertama Anda dapat mengonsumsi obat anti inflamasi. Obat ini berfungsi untuk mengurangi dan meredakan rasa sakit dan nyeri yang timbul saat menstruasi (haid) sekaligus mengurangi aliran darah menstruasi.

Perlu diingat, obat anti nyeri ini hanya untuk mengurangi nyeri dan bukan obat endometriosis, jadi endometriosis tetap akan tumbuh.

Konsumsi Obat Penekan Hormon

Selain konsumsi obat anti inflamasi, Anda juga dapat mengonsumsi obat penekan hormon. Obat ini bertujuan untuk mengurangi perdarahan hebat dan rasa sakit akibat adenomiosis.

Operasi Histerektomi

Selain mengonsumsi obat-obatan, Anda juga dapat menjalankan operasi pengangkatan rahim (Histerektomi) seperti yang dilakukan oleh Melaney Ricardo. Dengan melakukan operasi, penyakit Anda akan menjadi definitif atau tuntas.


Efek Samping Terapi Obat-obatan

Adenomiosis.
Ilustrasi perempuan terkena Adenomiosis. (Foto: Shutterstock)

Hal yang perlu diingat, jika Anda melakukan terapi obat-obatan, itu hanyalah bersifat sementara dan tidak menghilangkan adenomiosis. Selain itu, terapi obat-obatan juga memiliki efek samping untuk tubuh Anda.

Sebagai contoh, ketika terapi obat-obatan pada wanita akan membuat kondisi “hamil buatan” dengan pemberian obat-obat hormonal, seperti pil KB dan hormon progesteron.

Tak hanya itu, terapi tersebut dapat membuat kondisi “menopause buatan” dengan pemberian obat penekan hormon yang dibatasi maksimal hanya 6 bulan.

Ketika terapi obat-obatan tersebut berhenti dan haid normal kembali, secara otomatis endometriosis juga berjalan kembali.

Untuk itu, setelah Melaney Ricardo menjalani Operasi Angkat Rahim (Histerektomi) akibat Adenomiosis (Adenomyosis), ada baiknya Anda mulai memperhatikan kondisi kesehatan reproduksi diri sendiri serta orang-orang tersayang.

Anda bisa memeriksakan diri ke dokter kandungan, salah satunya dengan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Konsultan RS EMC Pulomas, yaitu dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K).

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya