Intip Pola Diet Orang Jepang yang Bikin Sehat dan Panjang Umur, Wajib Banget Ditiru

Catatan pakar gizi mengenai kebiasaan diet orang Jepang yang berpengaruh terhadap kesehatan juga panjang umur.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Mar 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 07:00 WIB
5 Makanan Jepang yang Sering Dicari Orang Indonesia
Orang Indonesia paling suka makan 5 masakan Jepang ini.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pakar gizi yang menyebut bahwa kebiasaan diet alias pengaturan pola turut mempengaruhi banyak orang Jepang panjang umur.

Seperti yang kita ketahui, Jepang merupakan salah satu negara dengan banyak penduduknya yang berumur lebih dari 100 tahun atau centenarian. Saat ini, lebih dari 90 ribu centenarian di Jepang berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan setempat pada September 2022.

Angka tersebut berkali lipat jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 1960-an. Saat itu, Jepang hanya mencatat ada 153 orang dengan usia di atas 100 tahun.

"Jumlah orang berusia lanjut maupun di atas 100 terus bertambah, ini karena daperbaikan dari sisi perawatan medis," kata Kementerian Kesehatan Jepang saat itu mengutip Japan Times pada Sabtu (4/3)

Pola Diet Resep Panjang Umur Orang Jepang

Ahli nutrisi dari Jepang yang juga sudah 20 tahun meneliti soal panjang umur manusia, Asako Miyashita, menuturkan bahwa sejak kecil dia diajarkan konsep bahwa makanan itu sebagai obat dalam sebuah kolom di sebuah media baru-baru ini.

Sehingga, banyak orang Jepang tidak asal-asalan kala mamasukkannya makanan ke mulut.

Hal senada juga diutarakan pakar nutrisi dan kesejahteraan asal Amerika Serikat, Samantha Cassetty. Menurutnya, diet orang Jepang punya peran dalam membuat seseorang di sana panjang umur serta jauh dari penyakit seperti jantung dan diabetes tipe dua.

Berikut catatan Samantha mengenai kebiasaan diet sehat orang Jepang yang berpengaruh terhadap kesehatan juga panjang umur seperti mengutip laman Today.

 

1. Rumput Laut

Jangan Sembarang Makan Sashimi, Ini Risikonya (Phanuwat Nandee/123rf)
Sashimi (Phanuwat Nandee/123rf)

Rumput laut jadi salah satu makanan yang kerap disantap orang Jepang. Makanan satu ini memiliki banyak mineral seperti yodium, zat besi juga protein dan omega-3.

Rumput laut juga berserat. Seperti diketahui, asupan serat yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi dan diabetes tipe 2.

Lalu, ada juga kandungan antioksidan pada rumput laut yang memiliki sifat antiperadangan, antipenuaan dan kanker.

2. Perbanyak Konsumsi Ikan

Salah satu aspek yang menurut Samantha diet sehat orang Jepang adalah asupan protein dengan mengandalkan makanan laut seperti ikan.

Rata-rata orang Jepang makan 3 ons makanan laut dalam sehari atau 30 kg setahun. Sementara, orang Amerika asupan makanan laut seperti ikan sekitar 8 kg saja.

Seperti diketahui, ikan, kerang serta boga bahari lain memiliki protein tinggi dan rendah lemak jenuh serta kaya omega-3. Tak heran bila kasus penyakit jantung pada pria Jepang terendah di dunia.

Samantha menyarankan untuk paling tidak mengonsumsi ikan seminggu dua kali. Bukan cuma baik untuk kesehatan fisik juga mental.

"Makan makanan laut hanya dua kali seminggu tidak hanya terkait dengan kesehatan jantung yang lebih baik, tetapi juga kesehatan otak dan emosional yang lebih baik," katanya.

Pastikan mengolahnya dengan cara yang baik seperti memanggang atau dijadikan sup.

 

3. Kebiasaan Minum Teh Hijau

Teh Hijau
Ilustrasi The Hijau Credit: pexels.com/Karolina

Minum teh hijau sudah jadi kebiasaan masyarakat di sana. Teh hijau merupakan salah satu minuman kaya antioksidan polifenol yang mengurangi peradangan, serta melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit kronis.

Kebiasaan masyarakat Jepang minum teh hijau pun tawar alias tidak ditambah gula. Itu yang bikin kebiasaan ini baik.

.

4. Berhenti Makan Sebelum Kenyang

Anda bisa langsung melihat proses menyiapkan makanan seperti sushi di restoran ini (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Anda bisa langsung melihat proses menyiapkan makanan seperti sushi di restoran ini (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Hara hachi bu, begitu kata orang Jepang yang mengatakan untuk berhenti makan ketika merasa 80 persen kenyang alias belum sepenuhnya kenyang. Dengan mindset ini, makan tetap terasa nyaman tanpa membuat perut penuh atau begah.

Selain itu, mindset ini juga membuat masyarakat Jepang makan dengan hadir seutuhnya alias sadar.

Aspek Lain Selain Diet

Gunung Fuji dari Prefektur Yamanashi
Seorang pejalan kaki melihat Gunung Fuji dari pinggiran kota Fujiyoshida, prefektur Yamanashi, pada Kamis (22/4/021). Prefektur Yamanashi terletak di sebelah barat Tokyo yang memiliki spot-spot wisata terkenal, salah satunya gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fuji. (Behrouz MEHRI / AFP)

Samantha juga melihat ada aspek lain yang membuat orang Jepang panjang umur yakni relasi sosial.

Kebanyakan orang Jepang tinggal bersama dengan generasi lain seperti bersama anak dan cucu di rumah maupun kompleks rumah. Hal ini terjadi pada masyarakat di Okinawa yang terkenal banyak yang berusia lebih dari 100 tahun.

Kehadiran orang lain serta merasa terkoneksi secara sosial berpengaruh tehadap kesehatan dan kesejahteraan pada umumnya.

Selain sosial, orang Jepang senang dengan berekreasi di alam bebas. Saat libur atau waktu luang, masyarakat Jepang senang berjalan-jalan di alam bebas.

"Saat berada di alam bebas, semua indera terangsang, misalnya kulit merasakan angin atau sentuhan sinar matahari, mendengar gesekan dedaunan yang tertiup angin, mata disegarkan oleh warna bunga," katanya.

"Hal itu, membuat tubuh rileks seperti meditasi," katanya.

Lalu, orang Jepang juga punya tradisi shinrin-yoku alias mandi hutan atau mandi dengan suasana alam atau hutan.

Studi menyebutkan kebiasaan ini bisa menurunakn tekanan darah, membuat hormon stren menurun dan membuat sistem saraf parasimpatis meningkat yang semuanya berujung pada perasaan lebih tenang.

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya