Liputan6.com, Jakarta Momen mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H/Tahun 2023 M rupanya meninggalkan kesan menarik di hati para pemudik, terutama pengguna jalur darat.
Penanganan arus mudik yang dilakukan Pemerintah beserta stakeholder terkait seperti TNI Polri berlangsung lancar.
Baca Juga
Indrajaya (32), salah seorang pemudik dari Surabaya yang pulang kampung ke Sragen, Jawa Tengah menuturkan, dia dan keluarganya merasa terbantu dengan adanya pos penjagaan dan polisi yang berjaga di jalan raya.
Advertisement
"Dengan adanya pos dan polisi yang berjaga di jalan raya, cukup terbantu bagi pemudik. Karena keamanan bisa terjamin, dan bisa beristirahat bagi pemudik dari luar kota, khususnya yang lewat jalur arteri," tutur Indrajaya melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 25 April 2023 malam.
"Mudik kali ini sangat berkesan."
Penanganan Arus Mudik dan Balik Lebaran Terlihat Matang
Beberapa ulama Kabupaten Tasikmalaya juga ikut mengapresiasi jalannya pengamanan dan pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya KH Edeng ZA mengatakan, bahwa kegiatan pelayanan dan pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2023 terlihat matang.
"Lebih antisipatif, betul-betul dikerjakan dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat," katanya.
"Sehingga tema mudik Lebaran tahun ini adalah nyaman dan mengesankan. Ini merupakan judul yang luar biasa membuat pemudik aman, selamat sampai tujuan."
Pengamanan Arus Mudik dan Balik Lebaran Disiapkan Matang
Sementara Ketua Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Tasikmalaya KH Dede Solahudin menyebut, pelaksanaan pengamanan dan pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2023 cukup memuaskan.
"Bagus sekali, sehingga tidak terdengar suatu hal seperti kecelakaan atau kemacetan dan gangguan lalu lintas serta sebagainya," ucapnya.
"Ini menunjukkan bahwa kegiatan pengamanan dan pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran disiapkan dengan sigap dan matang."
Tak Bisa Rasakan Suasana Mudik Lebaran
Mudik menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia menyambut hari Raya Lebaran Idul Fitri. Masyarakat dari berbagai penjuru berlomba-lomba pulang ke kampung halaman untuk sekadar berkumpul dengan keluarga dan saudara.
Tapi tidak bagi TNI Polri. Mereka mengamankan arus mudik dan balik lebaran agar tetap berjalan aman, lancar, dan kondusif.
Hal itu pula yang dialami Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin. Sejak mengabdikan diri menjadi polisi 21 tahun silam, ia tak bisa lagi menikmati suasana mudik lebaran di Majalengka, Jawa Barat.
"Sudah menjadi kewajiban kita melaksanakan pengamanan begitu musim mudik datang," kata dia saat dihubungi News Liputan6.com, Selasa (25/4/2023).
Advertisement
'Wakafkan' Sebagian Hidup untuk Melayani Masyarakat
Meski tak bisa rasakan suasana mudik ke kampung halaman, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin tak merasa berkecil hati. Sebab, ia telah 'mewakafkan' sebagian hidupnya untuk melayani masyarakat.
Beruntung, sang istri dan anak telah memahami risiko pekerjaannya.
"Alhamdulilah, mereka paham. Istri sudah dampingi saya dari 2009 berarti sudah 14 tahun, alhamdulillah sudah mengerti. Nah, untuk anak-anak memang harus bijak memberitahukan mereka," ucap Iman.
Pos Pengamanan Menjadi 'Teman Akrab'
Sama seperti Lebaran-lebaran tahun lalu, Iman mengatakan, dalam Operasi Ketupat lebih sering beraktivitas di jalanan ketimbang di Polres Bogor. Bahkan pos-pos pengamanan menjadi 'teman akrab' sehari-hari.
"1x24 jam, tujuh hari seminggu. Saat ini paling banyak kantor di jalan atau di pos-pos," ujar dia.
Sepanjang jalur Puncak saja, sekitar 250 orang berjaga untuk mengatur arus lalu lintas. Iman sendiri untuk siasati rasa kangen kampung halaman, menyempatkan waktu untuk menyapa saudara via sambungan telepon.
"Paling kalau ada jeda waktu istirahat telepon atau WhatsApp. Tapi tidak pas lagi di jalur, kita ada jeda istirahat habis salat atau apa paling telepon atau WhatsApp," imbuhnya.
Arus Kendaraan Lancar Meski Ada Kepadatan
Dalam perjalanan memantau arus mudik pasca Lebaran Idul Fitri dari Subang hingga Kalikangkung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, arus kendaraan berjalan lancar dan tidak menemukan hambatan apapun.
Kelancaran arus kendaraan juga dijumpai saat pihaknya menyempatkan diri menuju ke arah Salatiga dalam rangka memastikan kondisi jalan tol ke arah Solo dan Yogyakarta.
“Semuanya termasuk lancar. Memang ada kepadatan, sudah mulai ada perimbangan antara yang arus mudik dari Jakarta dan ada juga yang sudah mulai kemas-kemas arus balik menuju ke Jakarta,” kata Muhadjir setelah menyusuri sepanjang ruas tol dari Cikampek hingga Kalikangkung, Minggu (23/4/2023).
Arus Balik Pemudik Menuju Tol Cikampek KM 70
Muhadjir menambahkan, para pemudik arus balik yang melewati jalur one way akan dilepas menuju ke Tol Cikampek KM 70.
“Nanti akan ada kebijakan-kebijakan penyesuaian di lapangan yang akan dilakukan oleh Bapak Kakorlantas dan seluruh jajaran, sehingga kita harapkan jalur satu arah dalam rangka arus balik ini bisa berjalan dengan lancar,” lanjutnya.
Irjen Pol Firman turut mengimbau kepada masyarakat yang sudah terlanjur masuk di jalur normal ke arah Jakarta tidak perlu berpindah ke lajur sebelah kanan karena dianggap lebih longgar. Pihaknya meminta agar masyarakat tetap mematuhi arahan dari petugas lapangan demi kelancaran dan kenyamanan bersama.
“Kita laksanakan dinamis. Tadi Pak Menko menyampaikan sampai KM 70. Tetapi kita akan sangat mungkin merubah ini sampai KM 72, sampai Cikopo. Jadi yang dari arah Barat masih bisa berkesempatan untuk tetap memanfaatkan jalur yang ada di sana. Ini yang saya katakan dinamis,” tuturnya.
Advertisement