Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Jepang. Seorang nenek berusia 70 tahun meninggal dunia lantaran terinfeksi virus Oz setelah terkena sengatan dari seekor kutu pada bagian pangkal paha kanannya.
Mulanya, pasien diduga mengalami pneumonia dan diresepkan antibiotik. Namun, gejalanya malah memburuk dan pasien akhirnya harus menjalani perawatan di Tsukuba Medical Center, Jepang.
Baca Juga
Saat di rumah sakit, ditemukan bekas sengatan kutut yang keras menghisap darah di pangkal paha kanannya. Tak lama setelah dirawat, tepatnya usai satu bulan, pasien dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis peradangan otot jantung atau miokarditis.
Advertisement
Sulit Analisis Tingkat Keparahannya
Pakar patologi Tadaki Suzuki mengungkapkan bahwa kasus yang terjadi pada wanita berusia 70 tahun di Jepang ini menjadi bukti bahwa virus Oz bisa menyebabkan gejala parah dan berujung pada kematian.
"Kasus ini menunjukkan bahwa virus dapat menyebabkan gejala yang parah termasuk kematian," kata Tadaki mengutip laman Japan Times, Senin (26/6/2023).
"Tetapi dari hasil pemeriksaan orang-orang yang punya antibodi virus Oz juga menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan," sambungnya.
Hingga kini, negara lain selain Jepang belum melaporkan adanya virus Oz. Menurut Tadaki, cukup sulit untuk melihat tingkat keparahannya lantaran ini merupakan kasus pertama virus Oz di Jepang dan pada manusia.
"Karena ini adalah kasus fatal pertama yang dikonfirmasi, sulit untuk menilai tingkat keparahan atau bahaya virus pada saat ini," ujar Tadaki.
Gejala yang Dialami Nenek Terinfeksi Virus Oz
Pihak Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan bahwa nenek berusia 70 tahun yang meninggal akibat virus Oz mulanya mengalami beberapa gejala setelah terhisap oleh seekor kutu.
Pasien meninggal dunia tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.
Namun, pada musim panas sebelumnya, mendiang sempat mengunjungi institusi medis dengan mengeluhkan gejala berupa demam, kelelahan, dan nyeri sendi.
Kementerian Kesehatan Jepang pun menyebut meskipun sebelumnya sudah ada laporan soal kemungkinan infeksi virus yang ditularkan dari kutu pada satwa liar dan manusia, kasus kali ini diyakini sebagai kasus fatal pertama di dunia.
Advertisement
Pertama Kali Virus Oz Terdeteksi
Menurut pemaparan National Institute of Infectious Diseases (NIID), virus Oz pertama kali ditemukan pada tahun 2018 pada sebuah kutu yang masuk kategori Amblyomma testudinarium.
Antibodi virus Oz kemudian terdeteksi pada hewan liar seperti kera Jepang, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita.
Ada pula tes darah yang dilakukan pada 24 orang di Prefektur Yamaguchi yang menunjukkan bahwa dua dari mereka dinyatakan positif virus Oz, menunjukkan bahwa mereka kemungkinan sudah pernah terinfeksi sebelumnya.
Kutu yang Sebabkan Virus Oz Beda dengan Kutu Biasa
Seperti diketahui, belum ditemukan adanya laporan virus Oz di luar Jepang. Namun, penting untuk tetap waspada, termasuk dengan memahami bagaimana kriteria kutu yang dapat menyebabkan virus Oz.
Kutu yang dimaksud berbeda dengan kutu pada umumnya. Kutu yang menyebabkan virus Oz memiliki sisik keras dan berukuran sekitar 3 hingga 4 milimeter.
Kutu penyebab virus Oz pun berbeda dari kutu yang sering ditemukan di dalam ruangan dan paling sering ditemukan di hutan dan semak-semak.
Advertisement