Tinjau Fasilitas Produksi Etana, Kepala BPOM Setujui Pelaksanaan Uji Klinik Vaksin PCV13

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito meninjau kesiapan fasilitas produksi bahan baku vaksin mRNA dan fasilitas filling multi produk perusahaan biofarmasi Etana di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2023, 10:00 WIB
BPOM Etana
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyerahkan persetujuan izin edar dan pelaksanaan uji klinik produk vaksin PCV13 yang akan diproduksi Etana. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito meninjau kesiapan fasilitas produksi bahan baku vaksin mRNA dan fasilitas filling multi produk perusahaan biofarmasi Etana di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.

Dalam kunjungannya, Penny mengapresiasi Etana yang telah mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan.

”Saya ingin memberikan apresiasi kepada Etana karena terus mendukung upaya pemerintah dalam bidang kesehatan. Etana terus mengalami perkembangan yang berlanjut dan cepat karena telah memiliki nilai kepercayaan dari investor dan sumber daya manusia yang memadai," ucap Penny dalam keterangannya di Jakarta.

Menyambut apresiasi Penny, Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia Andreas Donny Prakasa mengatakan pihaknya berkomitmen memproduksi obat biologi dan vaksin secara lokal sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam kemandirian dan ketahanan nasional di bidang kesehatan.

"Kami mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh BPOM selama ini kepada Etana untuk menghasilkan produk biologi dan vaksin yang berkualitas tinggi, terjangkau dan inovatif melalui teknologi transfer. Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk memproduksi obat biologi dan vaksin secara lokal sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam menciptakan kemandirian dan ketahanan nasional di bidang Kesehatan.”

Menurut Penny, industri biofarmasi memiliki tantangan yang cukup berat dari segi investasi dan sumber daya manusia namun Etana dapat mengambil peluang tersebut.

"Industri biofarmasi ini memiliki tantangan yang cukup berat dari segi investasi dan sumber daya manusia namun kedepannya akan menjadi prioritas, saya melihat kesempatan yang baik ini diambil oleh Etana.” 

 

Pelaksanaan Uji Klinik Vaksin PCV13 untuk Cegah Pneumonia

Dalam kesempatan tersebut, Penny juga menyerahkan persetujuan izin edar dan pelaksanaan uji klinik produk vaksin PCV13 yang akan diproduksi Etana guna mencegah pneumonia.

Etana menjadi perusahaan biofarmasi Indonesia pertama di ASEAN yang memiliki teknologi mRNA. Teknologi mRNA merupakan salah satu platform produksi vaksin dan berbagai macam produk biofarmasi yang fleksibel sehingga dapat mempercepat pengembangan produk-produk biofarmasi.

Jika dibandingkan dengan platform konvensional, pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, memangkas banyak waktu pengembangan sampai dengan siap masuk ke fase uji klinik.

“Dengan didapatkannya ijin edar dan pelaksanaan Uji Klinik produk Vaksin PCV13, kami akan berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyakit pneumonia di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa penyakit pneumococcal merupakan penyebab kematian balita terbesar di Indonesia,” lanjut Andreas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya