Tidur Kurang dari 5 Jam, Awas Risiko Depresi Meningkat Lho

Penelitian mengungkap, kurang tidur dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 29 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2023, 08:00 WIB
Gejala Diabetes hingga Efek Kurang Tidur
Ilustrasi Kurang Tidur Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkapkankan kurang tidur dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.

Baru-baru ini, para peneliti di Inggris telah merilis data baru yang mengungkapkan bahwa orang yang tidur lima jam atau kurang per malam lebih rentan mengalami depresi.

“Kami telah mengetahui hubungan antara durasi tidur yang tidak optimal dan depresi. Hal ini sering terjadi secara bersamaan, namun belum diketahui secara pasti,” kata Odessa Hamilton dari University College of London, penulis pertama studi tersebut seperti dikutip dari New York Post pada Minggu, (29/10/2023).

Peserta yang diteliti rata-rata tidur tujuh jam per malam. Sekitar 10 persen peserta tidur kurang dari lima jam per malam pada awal periode penelitian,  jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 15 persen pada akhir periode penelitian. Persentase mereka yang berjuang dengan gejala depresi meningkat dari sekitar 9 menjadi 11 persen.

Dengan menelusuri partisipan dalam jangka waktu yang lama, penulis penelitian menemukan bahwa mereka yang secara genetik tidur kurang dari 5 jam per malam lebih cenderung menunjukkan tanda-tanda depresi selama empat hingga 12 tahun. 

Namun, para peneliti juga menemukan bahwa mereka yang lebih mengalami depresi tidak cenderung mengalami masalah tidur.

 

Prioritaskan Waktu Tidur

Ilustrasi bangun tidur
Ilustrasi bangun tidur. Photo by Freepik

Para peneliti mengumpulkan data kesehatan dan genetik dari 7.146 peserta, yang direkrut oleh English Longitudinal Study of Ageing, atau ELSA.

Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Nature Translational Psychiatry mengingatkan bahwa mereka yang mengalami suatu masalah  untuk tidak memandang situasi mereka sebagai hal yang tidak dapat diubah. 

“Saran saya adalah memprioritaskan tidur dan menghindari penundaan tidur,” kata Hamilton yang merupakan kandidat PhD tersebut.

“Ada pepatah umum dalam genetika bahwa genlah yang menentukan dan lingkunganlah yang menjadi pemicunya. Anda mungkin secara genetik cenderung mengalami hal ini, tetapi dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risikonya.”

 

Tips Membuat Tidur Lebih Berkualitas

Ilustrasi tidur, bermimpi
Ilustrasi tidur, bermimpi. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Seseorang mungkin tidak bisa mengendalikan faktor-faktor yang mengganggu tidur. Namun, bisa menerapkan kebiasaan yang mendorong tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Mulailah dengan tips sederhana ini seperti dilansir dari Mayo Clinic

Buat jadwal tidur

Sisihkan waktu sekitar delapan jam untuk tidur. Jumlah tidur yang dianjurkan bagi orang dewasa yang sehat adalah tujuh jam. 

Pergilah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Bersikap konsisten memperkuat siklus tidur-bangun.

Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi

Jangan tidur dalam keadaan lapar atau kenyang. Secara khusus, hindari makan berat atau besar dalam beberapa jam sebelum tidur. Ketidaknyamanan mungkin membuat seseorang tetap terjaga.

Nikotin, kafein, dan alkohol juga patut diwaspadai.

 

 

Batasi Tidur Siang Hari

Tidur Siang
Ilustrsi tidur (Foto: Unsplash)

Tidur siang yang lama dapat mengganggu tidur malam hari. Batasi tidur siang tidak lebih dari satu jam dan hindari tidur di sore hari.

Namun, jika seseorang bekerja di malam hari, ia mungkin perlu tidur siang sebelum bekerja untuk membantu melunasi hutang tidurnya.

Sertakan aktivitas fisik dalam rutinitas harian 

Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kualitas tidur. Namun, hindari beraktivitas terlalu dekat dengan waktu tidur. Menghabiskan waktu di luar setiap hari mungkin juga membantu.

Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya