Liputan6.com, Jakarta - Kecanduan seks adalah pola impuls, desakan, atau pikiran seksual yang berulang dan intens yang mengarah pada perilaku seksual berlebihan.
Terus-menerus memikirkan fantasi seksual hingga mengesampingkan tanggung jawab harian dapat menjadi salah satu tanda kecanduan seks.
Baca Juga
Kecanduan seks berbeda dengan memiliki dorongan seks yang tinggi (libido tinggi), yang melibatkan peningkatan minat atau keinginan untuk melakukan aktivitas seksual.
Advertisement
Orang dengan kecanduan seks secara terus-menerus bertindak berdasarkan dorongan dan keinginan mereka.
Bahkan, walau mereka sadar bahwa itu merugikan kesehatan mental, fisik, serta hubungan mereka.
Istilah lain yang digunakan untuk kecanduan seks, di antaranya:
- Hiperseksualitas
- Gangguan perilaku seksual kompulsif
- Kompulsif seksual
- Gangguan hiperseksual
- Gangguan kecanduan seksual.
"Mengetahui tanda-tanda potensi kecanduan seks dapat membantu Anda menentukan apakah dorongan dan perilaku seksual Anda lebih dari sekadar libido tinggi," kata psikolog Aleesha Grier mengutip Verywell Health, Sabtu 13 Januari 2024.
Gejala kecanduan seks dapat bervariasi dari orang ke orang dan mungkin termasuk:
- Dorongan yang berlebihan dan tidak terkendali untuk melakukan aktivitas seksual meskipun berdampak buruk pada kesehatan, hubungan, pekerjaan, atau bidang kehidupan lainnya.
- Terus-menerus memikirkan fantasi seksual, dorongan, atau merencanakan hubungan seksual yang dapat mengganggu tanggung jawab sehari-hari.
- Hilangnya kendali atas dorongan seksual, sering kali mengarah pada perilaku berisiko.
Macam-Macam Gejala Kecanduan Seks
Gejala lain yang dapat merujuk pada kecanduan seks adalah:
- Memprioritaskan perilaku seksual di atas tanggung jawab seperti pekerjaan, aktivitas sosial, atau komitmen keluarga
- Terlibat dalam aktivitas seksual yang semakin intens atau berisiko untuk mencapai tingkat kepuasan yang diinginkan
- Berulang kali mencoba mengurangi atau berhenti melakukan perilaku seksual kompulsif, tapi tidak berhasil
- Merasa malu, bersalah, cemas, atau menyesal karena kurangnya kendali terhadap dorongan seksual
- Mengalami ketegangan hubungan atau masalah hukum, keuangan, atau kesehatan sebagai akibat dari perilaku seksual kompulsif
- Merasa cemas, depresi, atau mudah tersinggung ketika tidak dapat melakukan aktivitas seksual
- Menyembunyikan perilaku seksual dari orang yang dicintai atau melakukan aktivitas yang berhubungan dengan seks sendirian untuk menghindari penilaian orang lain
Advertisement
Tanda-Tanda Kecanduan Seks yang Dapat Terlihat
Orang yang kecanduan seks tidak dapat dipastikan hanya dengan memiliki libido yang tinggi dan sering memikirkan fantasi seks.
Ada tanda-tanda lain yang lebih spesifik yang dapat menunjukkan bahwa seseorang mengalami kecanduan seks, termasuk:
Menghabiskan Banyak Waktu untuk Seks
Orang yang kecanduan seks dapat terlihat cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas seksual ketimbang aktivitas lainnya.
Misalnya masturbasi, mencari pasangan seks baru, tindakan seks yang semakin berisiko, sering kali merugikan tanggung jawab atau mengabaikan hubungan sosial lainnya.
Perilaku Tertutup
Orang dengan kecanduan seks sering kali merahasiakan aktivitasnya, menyembunyikan bukti hubungan seksual, atau menghindari diskusi tentang tindakannya.
Hubungan yang Terabaikan
Kecanduan seks dapat melemahkan hubungan emosional dengan orang yang dicintai, menyebabkan jarak emosional dan ketegangan dalam interaksi dengan teman dan keluarga.
Tanda Lain dari Kecanduan Seks
Masalah Finansial yang Tak Jelas
Orang yang kecanduan seks juga bisa mengalami masalah finansial yang tidak dapat dijelaskan. Tanda-tandanya mencakup pengeluaran berlebihan untuk aktivitas seksual, pekerja seks, atau pornografi, yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
Gagal untuk Menghindari Seks
Orang yang kecanduan seks bisa saja mengungkapkan keinginannya untuk mengurangi aktivitas seksualnya. Namun, dia kesulitan mengendalikan dorongan dan perilakunya.
Perubahan Suasana Hati
Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti mudah tersinggung, bersalah, atau cemas, sering terjadi ketika orang tersebut tidak dapat melakukan aktivitas seksual.
Penurunan Produktivitas dan Interaksi Sosial
Kecanduan seks dikaitkan dengan berkurangnya interaksi sosial, penurunan produktivitas di tempat kerja, dan penarikan diri dari aktivitas yang sebelumnya dinikmati karena keasyikan dengan dorongan seksual.
Advertisement