Hindari Makan Berlebihan Saat Buka Puasa Cegah Gangguan Pencernaan dan Asam Lambung Naik

Buka puasa dengan makan berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan pencernaan seperti mual, kembung, dan asam lambung naik.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 23 Mar 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 04:00 WIB
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Selama bulan Ramadhan, umat Muslim berpuasa dari terbit fajar, hingga tenggelamnya matahari sebagai bagian dari ibadah. Saat waktu berbuka puasa, seringkali masyarakat cenderung tergoda untuk makan berlebihan karena kelaparan dan haus yang dirasakan sepanjang hari. Padahal, saat berbuka puasa, lebih dianjurkan untuk makan dengan perlahan dan porsi secukupnya.

“Setelah berjam-jam berpuasa, metabolisme melambat sehingga saat berbuka puasa, sangat penting untuk memasukkan makanan secara perlahan, karena hal ini akan membantu pencernaan lebih mudah,” kata Archana Baju, seorang ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel, mengatakan kepada Al Arabiya English.

“Sangat jelas setelah berpuasa ada kecenderungan untuk berpesta dan sering kali, kita mengambil makanan padat kalori yang sarat akan gula dan lemak," kata Baju. Menurutnya, hal ini dapat memperlambat pencernaan dan mengakibatkan gangguan pencernaan.

“’Tapi makan berlebihan setelah berpuasa bisa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan masalah seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare, hingga sering berakhir dengan kunjungan ke dokter,” katanya.

Baju menambahkan bahwa penting untuk memilih makanan yang tepat dengan memperhatikan kualitas ketimbang kuantitas makanan. "Hal perlu diperhatikan adalah kualitas, bukan kuantitas. Pilihan makanan yang tepat akan mengisi kembali energi dan memberikan nutrisi yang cukup serta menghidrasi sel-sel tubuh kita. Dan pada gilirannya akan meningkatkan tingkat energi kita," tambahnya.

Ahli gizi menyarankan untuk makan makanan kecil secara perlahan dan memilih makanan dengan baik, serta merencanakan alternatif makanan sehat untuk menghindari meraih makanan yang bergula atau berkalori.

Konsumsi Makanan Bergizi Saat Buka Puasa

Dr Sawsan Humaida, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Bareen di Kota MBZ, mengatakan bahwa Ramadan adalah kesempatan yang baik untuk memperbaiki gaya hidup dan menerapkan kebiasaan yang lebih sehat. "Mengonsumsi makanan dengan lemak jenuh tinggi atau makan berlebihan secara umum saat buka puasa dapat menyebabkan pencernaan menjadi buruk. Untuk menghindarinya, sebaiknya harus makan dalam porsi kecil yang dapat diulang sesuai keinginan, dengan cara yang seimbang," jelasnya.

"Makan protein dalam jumlah yang cukup yang diiringi minum banyak air dalam jarak waktu yang sering adalah trik yang baik untuk menjadi sehat di bulan Ramadhan, serta menghindari sakit dan harus bergegas ke rumah sakit karena mengalami gangguan pencernaan,” katanya.

Sawsan menyarankan untuk makan kurma dan minum air putih saat berbuka puasa. “Hal ini akan membantu menyeimbangkan kadar glukosa dalam tubuh dan membantu pencernaan. Selain itu juga membantu mencegah makan berlebihan karena kandungan gula dan karbohidratnya yang tinggi menyebabkan tubuh merasa cepat kenyang," tambahnya.

Makan Secara Perlahan dan Nikmati Rasanya

"makan berlebihan adalah kejadian tahunan yang kita lihat selama bulan suci Ramadan. Pasien datang dalam keadaan tertekan sehingga sulit untuk mengelola rasa sakit fisik dan emosional mereka,” kata Dr Aswathy Mechur Jayachandran, seorang dokter umum di Pusat Medis Dokter Moopen di Al Qouz, kepada Al Arabiya English.

Menurutnya, kunci untuk menghindari makan berlebihan dan refluks asam lambung yang tidak nyaman adalah dengan makan secara perlahan dan penuh kesadaran. “Kunyahlah makanan Anda secara perlahan dan nikmati rasanya,” kata Aswathy.

Aswathy menambahkan bahwa otak mencoba menipu Anda untuk mengambil makanan berikutnya sebelum Anda menghabiskan makanan yang sekarang. “Ketika sebuah rasa menyentuh lidah, itu akan memicu otak. Anda berada di bawah kesan untuk mengambil suapan berikutnya sesegera mungkin. Hal ini membuat Anda makan berlebihan dan kemudian serangkaian masalah terjadi,” tambahnya.

Makan Berlebih Saat Buka Puasa Bisa Picu Asam Lambung Naik

Menaiknya asam lambung adalah salah satu keluhan utama yang terlihat setelah berbuka puasa, kata Aswathy. Banyak pasien membutuhkan obat untuk meredakan kram perut, cairan infus untuk rehidrasi dan terkadang rawat inap di rumah sakit.

"Gejalanya dapat bervariasi mulai dari mulas, sakit perut yang parah, hingga muntah dan diare. Semua ini menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah yang parah. Maka dari itu, langkah-langkah kecil yang sederhana dan mudah dapat membantu Anda mencegahnya,” kata Aswathy.

Aswathy  menyarankan untuk menarik napas dalam-dalam, setiap lima menit saat makan dan rasakan tingkat rasa lapar Anda, kemudian berhentilah ketika Anda merasa sudah 80 persen kenyang. Untuk berbuka puasa, pilihlah makanan yang rendah lemak dan tinggi protein, kurangi minum-minuman manis dan pilihlah minuman yang lebih menyegarkan, tambahnya.

"Karbohidrat kompleks seperti gandum dan millet adalah teman terbaik, karena membuat Anda kenyang lebih lama dan mengurangi masalah perut. Semakin sedikit beban untuk perut, maka semakin sedikit pula beban yang akan ditanggung oleh perut Anda," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya