Cara Mencegah Penyakit Batu Ginjal, Pakar Urologi Bagikan 3 Tips Ampuh

Dokter spesialis urologi menyebutkan beberapa tips untuk mencegah terkena penyakit batu ginjal, berikut ini tips nya.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 06 Jun 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi ginjal
Cara Mencegah Penyakit Batu Ginjal, Ini 5 Tips dari Dokter Urologi. (Photo by freepik)

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah batu ginjal . Termasuk di antaranya adalah hal yang sepele tapi penting seperti yang disampaikan dokter spesialis urologi konsultan dari Siloam Hospitals ASRI, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K.

“Selain minum cukup, tips mencegah batu ginjal lainnya yaitu dengan berolahraga, mengurangi berat badan, dan menjalani pola hidup sehat,” kata Nur.

Berikut ini penjelasan Nur dari tips mencegah batu ginjal .

1. Minum yang Cukup

Menurut Nur, hal yang terpenting dalam mencegah batu ginjal adalah dengan menjaga jumlah urin yang keluar dari tubuh sekitar 2,5 liter.

“Hal yang lebih penting adalah minum. Sehingga urine yang keluar dari tubuh kita sekitar 2,5 liter. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi asupan cairan yang cukup setiap hari,” katanya.

Nur menjelaskan bahwa sebelum tahun 2018, standar yang dikatakan adalah urin yang keluar dari tubuh sebanyak 2 liter sudah cukup. Namun, setelah 2018, pedoman terbaru menyatakan bahwa urin sebanyak 2,5 liter yang diperlukan.

"Pasien sering bertanya, jadi berapa banyak saya harus minum? Itu tergantung aktivitasnya. Jika seseorang berolahraga maraton atau bersepeda di siang hari, minum 4 liter mungkin diperlukan karena sebagian cairan akan keluar sebagai keringat," jelas Nur

Dari penjelasan tersebut, Nur stres yang penting adalah menjaga jumlah urin yang keluar dari tubuh sekitar 2,5 liter per hari.

2. Berolahraga

Contoh ilustrasi olahraga
Melakukan olahraga untuk upaya mencegah batu ginjal (Foto: Unsplash.com/Gabin Vallet)

Tips kedua adalah berolahraga agar tubuh bergerak. Nur menjelaskan bahwa orang yang tidak bergerak dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal yang tidak keluar, sehingga berpotensi semakin membesar. 

“Batu ginjal itu tidak tiba-tiba menjadi besar, jika seseorang rajin bergerak, batu ginjal yang masih kecil bisa keluar dengan sendirinya,” kata Nur.

Namun, jika seseorang lebih banyak duduk daripada melakukan aktivitas fisik, batu ginjal itu tidak akan keluar. Apalagi jika berat badannya semakin bertambah, akan semakin menyebabkan berkurangnya juga aktivitas fisiknya.

“Kalau dia rajin bergerak, batu ginjal yang masih kecil bisa jatuh, kalau dia duduk saja, selain batunya tidak mau jatuh berat badannya yang bertambah jelas bikin tambah sulit untuk beraktivitas,” jelas Nur.

3. Mengurangi Berat Badan

Turunkan berat badan
Mengurangi berat badan untuk upaya mencegah batu ginjal. foto: Unsplash

Seperti yang dijelaskan di atas, Nur menyebutkan bahwa berat badan berlebih yang terus bertambah akan membuat seseorang semakin sulit untuk melakukan aktivitas fisik dan berolahraga.

“Pada kenyataannya jika dilihat, semakin orang yang mengalami obesitas, semakin mungkin pula terbentuk batu ginjal. Kenapa? Karena orang yang obesitas itu kurang menggerakkan tubuhnya,” ujarnya.

Maka dari itu, Nur pun menyarankan untuk tidak makan berlebihan, agar mencegah zat-zat pembentuk batu ginjal yang berlebihan.

“Jadi apapun yang kita makan itu jangan berlebihan, sehingga zat-zat pembentuk batu tidak berlebihan di badan kita.”

Apa Penyebab Batu Ginjal?

Ilustrasi batu ginjal
Ilustrasi batu ginjal ( Photo by Robina Weermeijer on Unsplash)

Batu ginjal terbentuk yaitu ketika adanya pengendapan mineral keras dan garam terakumulasi di dalam ginjal. Hal ini sering terjadi ketika urine menjadi terlalu pekat, memungkinkan mineral untuk mengkristal dan menempel satu sama lain.

Beberapa penyebab batu ginjal meliputi pola makan, kelebihan berat badan, kondisi medis tertentu, serta penggunaan suplemen dan obat-obatan tertentu.

Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 6 dari 1000 penduduk atau sekitar 1.499.400 orang yang menderita batu ginjal. Kebanyakan kasus terjadi pada orang dewasa berusia 30-60 tahun, dengan 15% kasus pada pria dan 10% pada wanita.

Pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami batu saluran kemih daripada wanita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya