Liputan6.com, Jakarta Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, mengatakan pihaknya tengah mendalami motif dokter residen Residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjajaran (Unpad) Program Studi Anestesi yang melakukan kekerasan seksual terhadap anggota keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung.
Termasuk mendalami kemungkinan adanya kelainan seksual pada dokter PPDS Unpad itu yang diperkuat melalui pemeriksaan psikologi forensik.
Baca Juga
"Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang ada kecenderungan pelaku mengalami sedikit kelainan dari segi seksual," kata Surawan dalam konferensi pers pada Rabu, 9 April 2025.
Advertisement
Maka dari itu pihak kepolisian akan bekerja sama dengan psikolog untuk melakukan pemeriksaan psikologis tersangka bernisial dokter PAP itu.
"Kita akan perkuat dengan pemeriksaan psikologi forensik dari ahli psikolog, sehingga menguatkan benar atau tidaknya ada kecenderungan kelainan dari perilaku seksual tersangka," kata Surawan.
Dokter PPDS Unpad Ditetapkan Tersangka
Pihak kepolisian sudah menetapkan dokter PAP menjadi tersangka kasus rudapaksa. Pria 31 tahun itu melakukan aksinya saat korban dalam kondisi tidak sadarkan diri setelah disuntik cairan bius melalui selang infus.
"Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 2025. Pelaku meminta korban menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga di Gedung MCHC RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) Bandung. Di ruang nomor 711, sekitar pukul 01.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas seluruh pakaian," kata Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan mengutip Antara.
Â
Korban Tak Sadarkan Diri Usai Dibius Dokter PAP
PAP diketahui menyuntikkan cairan melalui infus setelah menusukkan jarum ke tangan korban sebanyak 15 kali. Akibatnya, korban mengaku merasa pusing dan tidak sadarkan diri.
Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis.
Saat itu, PAP meminta korban melakukan transfusi darah sendirian dan tidak ditemani keluarganya.
"Setelah sadar sekitar pukul 04.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dan diantar ke lantai bawah. Saat buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tubuhnya yang terkena air," katanya.
Advertisement
