Kemkes Wanti-wanti Pemudik Motor Karena Mengerikan

Sebelum melakukan ritual mudik, biasanya pemudik hanya memerhatikan kesehatan dirinya saja. Memerhatikan kesehatan kendaraan wajib hukumnya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Jul 2013, 12:32 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2013, 12:32 WIB
pemudik-motor-130725b.jpg
Kementerian Kesehatan berharap agar warga tidak menggunakan motor untuk mudik. Jumlah kecelakaan yang tinggi membuat mudik dengan motor menjadi hal yang mengerikan.

Sebelum memerhatikan kesehatan dirinya pemudik juga diminta memerhatikan kesehatan kendaraannya. Karena itu wajib hukumnya.

"Terlebih lagi pemudik yang menggunakan motor," ujar Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (25/7/2013)

Ali Ghufron mengatakan, untuk masalah yang satu ini, Kemenkes pun melakukan kerja sama dengan Kementerian lainnya, untuk bisa mengurangi jumlah pengendara motor pada saat mudik.

"Berikan satu bantuan untuk mengurangi angka ini. Seperti ke perusahaan-perusahaan untuk membuat mudik bersama secara gratis," himbaunya.

Sehingga, dengan adanya kerja sama seperti ini, tidak terlalu banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor. Sehingga, jumlahnya pun akan berkurang. "Karena memang kecelakaan pada umumnya adalah motor," tambah Ali Ghufron.

Seperti data yang diambil dari Korps Lalu Lintas Polri, saat Operasi Ketupat. Disebutkan, pada tahun 2012 terjadi 5.233 kasus kecelakaan. Jumlah tersebut pun meningkat sebanyak 10,31 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tercatat, sebanyak 72 persen dari seluruh kejadian kecelakaan pada tahun 2012 melibatkan sepeda motor," ucapnya.

Yang harus diperhatikan bagi pemudik motor

Ketika datang waktu bermudik, kendaraan sangat penting untuk diperhatikan, karena memang kecelakaan yang sering terjadi disebabkan oleh masalah kendaraan itu sendiri.

"Karena itu, mengapa sangat penting untuk memerhatikan masalah itu juga," ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, di Jakarta, Kamis (25/7/2013)

Selain itu, yang harus diperhatikan lebih lanjut adalah penguasaan medan. Seorang supir, harus mampu menguasai area yang akan dilaluinya. "Kalau macet bagaimana, beloknya harus ke mana, semua itu sangat penting," tambahnya.

Setelah itu semua sudah diperhatikan, langkah selanjutnya adalah, siapa yang mau jadi supirnya. Ini berguna baik untuk kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Karena, supirlah yang punya kendali.

Terakhir, baru kesiapan keseluruhan pemudik yang akan berangkat mudik.

"Pesan saya, servicelah kendaraan dari sekarang, apabila ingin menggunakan kendaraan pribadi. Situasi jalan jangan lupa untuk dipelajari," tutupnya.

(Adt/Igw)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya