Awas Para Tukang Ketik, Waspadai Leher Anda!

Anda yang sehari-hari rutin mengetik mesti waspada dengan kegiatan ini. Aktivitas yang Anda lakukan bakal membuat leher sakit

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 09 Okt 2013, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2013, 09:00 WIB
mengetik-131008c.jpg

Anda yang sehari-hari rutin mengetik mesti waspada dengan kegiatan ini. Aktivitas yang Anda lakukan bakal membuat leher sakit dalam arti sesungguhnya!

Hal yang bakal dialami oleh mereka yang kerap mengetik di ponsel meski sudah berformat QWERTY. Tindakan yang dilakukan berulang oleh jari-jari manusia pada seluruh tombol di telepon genggam dapat menimbulkan gangguan nyeri kronis yang sebelumnya dialami oleh orang yang banyak mengetik.

Kemungkinan hubungan itu menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar mengingat betapa banyak remaja dan orang dewasa muda dan kian banyak orang di jajaran profesional mengetik teks belakangan ini, kata Judith Gold dari Temple University di Philadelphia, yang melakukan kajian mengenai potensi hubungan ini untuk pertama kalinya.

Pengetikan teks pesan adalah teknologi yang relatif baru, kata Gold, sehingga saat ini adalah era baru penelitian bagi mereka yang mempelajari ekonomi.

Namun hubungan antara sindrom saluran pergelangan tangan, radang kandung lendir, dan otot bagi pekerja kantor dan yang lain yang menghabiskan sebagian besar hari mereka dengan mengetik terlihat jelas.

Dan mengingat kesamaan dalam posisi tubuh, temuan dari penelitian mengenai luka akibat penggunaan komputer secara berlebihan dapat diterapkan pada tindakan mengetik teks, kata Gold.

"Cara posisi tubuh berada untuk mengetik teks -- punggung dan pundak yang tak bergerak sementara jari bergerak cepat-- serupa dengan posisi untuk mengetik di komputer," demikian penjelasan Gold sebagaimana dilaporkan penulis senior LiveScience, Andrea Thompson, seperti dikutip dari LiveScience, Rabu (9/10/2013)..

Penelitian sebelumnya telah mendapati nyeri di siku berkaitan dengan terlalu banyak ibu jari mengetik teks. Laporan kasus dari para dokter juga telah merujuk kepada kondisi perorangan mengenai "texting tendonitis" dan "Blackberry thumb", kata Gold.

"Itu menunjukkan bahwa sesuatu sedang berlangsung," kata Gold kepada Livescience.

Untuk mencari hubungan lebih luas antara mengetik teks dan nyeri kronis, Gold dan rekannya mengirim daftar pertanyaan ke 138 mahasiswa untuk meminta mereka melaporkan jumlah teks pesan yang mereka kirim per hari, dalam empat kategori: 0, 1-10, 11-20, 21+ pesan, dan menyampaikan gangguan yang mereka rasakan pada peta tubuh.

Penelitian tersebut memerlihatkan hubungan antara jumlah teks pesan yang dikirim per hari dan ketidaknyamanan pundak. Dampak itu tampaknya disampaikan secara khusus oleh pria, kendati Gold mengatakan ia tidak tahu mengapa terjadi seperti itu.    

"Apa yang telah kami saksikan sejauh ini sangat serupa dengan apa yang kami lihat pada pekerja kantor yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di depan komputer," kata Gold.

Namun, studi Gold tak menyebutkan jumlah waktu yang juga dihabiskan orang-orang yang disurvei untuk mengetik di komputer, kondisi yang dapat mempengaruhi hasilnya.

Gold mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penggunaan komputer dan mengonfirmasi hubungan nyeri karena mengetik teks.

"Itu adalah masalah baru dan saya kira keputusan akhir belum diambil," katanya.

Temuan Gold disajikan di dalam pertemuan tahunan American Public Health Association.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya