Liputan6.com, Jakarta Macam-macam penyakit vagina sering tidak disadari keberadaannya dan dapat berdampak pada kesuburan. Berbagai penyakit pada kelamin wanita ini seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga kamu terlambat dalam menanganinya.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini tentunya memperbesar risiko penularan penyakit pada orang lain. Padahal pada umumnya, penyakit kelamin wanita disebabkan oleh infeksi menular seksual. Selain itu, penyebab lainnya adalah kondisi lain seperti dermatitis yang disebabkan oleh alergi atau iritasi.
Macam-macam penyakit vagina berbahaya ini sulit dideteksi karena terkadang tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara teratur perlu kamu lakukan terutama untuk mendeteksi adanya penyakit vagina yang kamu alami.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/11/2019) tentang macam-macam penyakit vagina.
Gonorrhea dan Chlamydia
Gonorrhea
Macam-macam penyakit vagina yang pertama adalah Gonorrhea atau Gonore. Gonore merupkan penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri gonococcus atau neisseria gonorrhoeae. Salah satu macam-macam penyakit vagina ini umumnya terjadi pada wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun.
Lebih dari 50% orang yang terinfeksi gonore tidak menunjukkan tanda dan gejala apa pun. Banyak orang yang tidak sadar ia terkena gonore. Gejala gonore dilihat dari perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi, keputihan berbau busuk, dan nyeri saat berkemih atau saat seks.
Gonore yang terlambat didiagnosis dan diobati dapat meningkatkan risiko wanita mengalami radang panggul (PID) dan kerusakan lanjut pada organ reproduksi. Infeksi ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena HIV hingga infeksi fatal yang menyerang darah, otak, jantung, dan persendian.
Chlamydia
Tidak jauh berbeda dengan Gonore, Chlamydia atau Klamidia merupakan macam-macam penyakit vagina yang yang umum terjadi pada wanita di bawah 25 tahun.
Gejala mungkin muncul pertama kali dalam beberapa minggu setelah berhubungan seks dengan partner seks yang positif terinfeksi, seperti keputihan berbau dan sensasi panas saat buang air kecil. Sangat mudah untuk mengganggap gejala-gejala ini sebagai ciri infeksi jamur atau bacterial vaginosis.
Perdarahan vagina di luar siklus menstruasi, nyeri punggung bawah, dan rasa sakit saat berhubungan seks juga merupakan gejala potensial dari klamidia.
Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebar ke rahim, mengakibatkan infeksi peradangan panggul (PID). Untuk pria, klamidia jarang berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, namun mereka dapat menularkannya kepada pasangannya.
Advertisement
Herpes dan Sifilis
Herpes
Herpes adalah salah satu macam-macam penyakit vagina yang disebabkan oleh infeksi virus. Ada dua jenis virus yang dapat menyebabkan herpes, yakni Herpes Simplex Virus (HSV) 1 dan HSV 2.
Gejala awal herpes timbul antara 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan penderita yang sebelumnya telah terinfeksi virus herpes. Setelah itu, penyakit herpes ini akan menunjukkan gejala awal yang tampak seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
Sifilis
Macam-macam penyakit vagina satu ini disebabkan oleh bakteria. Gejalanya berupa luka berbentuk lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Gejala penyakit ini akan muncul dalam jangka waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita penyakit ini.
Syphilis pada wanita biasanya menyerang vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan dengan fase pemulihan dengan menggunakan obat jenis penicillin.
Kutil Kelamin, Keputihan Tidak Normal, dan Trikomoniasis
Kutil Kelamin
Sesuai dengan namanya, macam-macam penyakit vagina yang menular secara seksual ini menimbulkan gejala berupa tumbuhnya kutil pada area kelamin. Disebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV) yang menular saat terjadi kontak langsung, umumnya secara seksual.
Kutil kelamin dapat berukuran sangat kecil dan datar, sehingga tidak disadari keberadaannya, namun kemudian bisa berkembang, menonjol di atas permukaan kulit, dan membesar. Pada wanita, kutil dapat tumbuh bukan hanya pada permukaan organ kelamin atau anus, namun juga dapat menyebar hingga ke bagian dalamnya, dan membutuhkan penanganan khusus dari dokter untuk bisa mengobati gejalanya.
Kendati demikian, HPV penyebab kutil kelamin dapat menetap dalam tubuh seumur hidup, sekalipun sudah tidak lagi menimbulkan gejala dan sewaktu-waktu dapat berulang, terutama saat daya tahan tubuh menurun.
Keputihan Tidak Normal
Keputihan tidak normal merupakan macam-macam penyakit vagina berikutnya. Cairan keputihan yang normal bermanfaat dalam melembapkan, membersihkan, dan mencegah terjadinya infeksi pada vagina. Normalnya, cairan keputihan akan berwarna jernih atau putih dengan tekstur sedikit encer, agak tebal, dan lengket.
Namun, jika cairan keputihan berwarna kehijauan, keabu-abuan, atau kuning seperti nanah, bahkan bila bercampur bercak darah, mungkin ini menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada vagina.
Keputihan tidak normal ini biasanya juga disertai dengan bau yang tidak sedap, bengkak atau kemerahan, gatal hingga rasa terbakar, nyeri sekitar perut bawah, maupun nyeri saat berhubungan seksual.
Penyebab dari keputihan tidak normal ini beragam, seringkali merupakan pertanda terjadinya peradangan pada vagina (vaginitis) maupun mulut serviks (servisitis), yang bisa dipengaruhi oleh infeksi bakteri, protozoa, dan jamur. Dapat berkaitan dengan kondisi yang dikenal sebagai vaginosis bakterialis, kandidiasis vaginalis, maupun infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.
Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan macam-macam penyakit vagina yang tidak menimbulkan gejala. Seseorang dapat hidup sementara terinfeksi parasit Trichomonas vaginalis selama bertahun-tahun, tanpa mengetahui bahwa ia sakit.
Ketika muncul, gejalanya pun terasa samar dan sering disalahpahami sebagai gejala dari penyakit lain. Gejala paling umum dari trikomoniasis adalah keputihan berbau busuk untuk wanita dan keluar cairan asing berbau dari penis untuk pria. Selain itu, gejala lainnya seperti gatal-gatal pada organ intim, sensasi perih dan terbakar saat kencing, atau sakit selama berhubungan seks juga bisa dirasakan baik pada pria maupun wanita.
Â
Advertisement