Perbedaan Desinfektan dan Antiseptik, Jangan Salah Pakai

Disinfektan dan antiseptik kerap disamakan penggunaanya

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 06 Apr 2020, 17:03 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 17:03 WIB
Mudah Dibasmi dengan Disinfektan
Ilustrasi Penyemprotan Disinfektan Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan disinfektan dan antiseptik merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran corona COVID-19. Banyak orang memburu cairan disinfektan dan antiseptik untuk mencoba membunuh virus. Produk-produk disinfektan dan antiseptik pun diburu masyarakat. 

Tak jarang masyarakat menganggap disinfektan dan antiseptik adalah bentuk yang sama. Meski sama-sama membunuh mikroorganisme, disinfektan dan antiseptik tak bisa disamakan begitu saja. Keduanya dipakai untuk mengantisipasi penyebaran corona covid-19.

Antiseptik dan disinfektan mamang sangat mirip karena keduanya digunakan untuk membunuh mikroorganisme. Padahal, dalam penggunaan dan sususnannya, disinfektan dan antiseptik punya perbedaan.

Penting untuk mengetahui perbedaan antara disinfektan dan antiseptik. Ini karena jika salah penggunaan, disinfektan dan antiseptik justru bisa berbahaya bagi kesehatan. Berikut perbedaan antara antiseptik dan disinfektan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(6/4/2020). Keduanya kini dipakai masyarakat untuk mencegah virus corona.

Penggunaan disinfektan

Polresta Bogor Kerahkan Water Canon Semprotkan Disinfektan
Petugas kepolisian Polresta Bogor menyemprotkan cairan disinfektan menggunakan mobil Water Cannon di kawasan Tugu Kujang, Bogor, Selasa (31/3/2020). Penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di wilayah Kota Bogor itu guna mencegah memutus rantai penyebaran virus corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Disinfektan diterapkan pada benda dan bahan mati seperti instrumen dan permukaan untuk mengendalikan dan mencegah infeksi. Contoh disinfektan diantaranya adalah klorin, pemutih pakaian, iodin, dan Glutaraldehyde.

Disinfektan digunakan pada benda-benda tak hidup, seperti permukaan meja, pegangan pintu, dan benda benda lainnya untuk membunuh mikroorganisme yang hidup di permukaan tersebut. Misalnya, dalam proses operasi bedah, tenaga kesehatan menggunakan disinfektan untuk mensterilkan meja operasi.

Penggunaan antiseptik

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Antiseptik digunakan pada organisme hidup, seperti kulit manusia. Cairan ini digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang hidup di permukaan tubuh.

Dibanding disinfektan, antiseptik lebih aman diterapkan pada jaringan hidup seperti kulit. Dalam pengaturan bedah, misalnya, seorang dokter akan menerapkan antiseptik ke situs bedah pada tubuh seseorang.

Manfaat disinfektan

Cegah COVID-19, Seluruh SPBU di Bogor Disemprot Disinfektan
Petugas Pertamina dan Damkar melakukan penyemprotan disinfetaktan di SPBU depan RS Azra, Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/03/2020). Hari ini seluruh SPBU di wilayah Bogor dilakukan penyemprotan disinfektan dalam rangka mencegah penyebaran wabah Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Membersihkan permukaan benda

disinfektan dapat mensterilkan benda dari kuman, bakteri, dan virus. Disinfektan lebih efektif mencegah timbulnya bakteri dan mikroorganisme pada permukaan benda mati.

Membersihkan pakaian

disinfektan juga digunakan untuk membersihkan kain atau pakaian dari virus dan bakteri. Produk disinfektan yang biasa digunakan adalah produk pemutih pakaian.

Mensterilkan alat kesehatan

disinfektan juga digunakan untuk mensterilkan alat kesehatan. Peralatan-peralatan ini biasanya digunakan berulang kali dan harus disterilkan untuk menghilangkan mikroorganisme berbahaya.

Manfaat antiseptik

[Fimela] sanitizer
ilustrasi hand sanitizer untuk mencegah virus corona | unsplash.com/@kellysikkema

Antiseptik memiliki beragam kegunaan baik di dalam maupun di luar pengaturan medis. Penggunaan antiseptik spesifik meliputi:

Mencuci tangan

Produk sabun dan hand sanitizer mengandung antiseptik untuk membunuh kuman di tangan. Mencuci tangan menggunakan sabun dapat membunuh virus penyebab corona COVID-19. Ini sebabnya sangat penting untuk sering cuci tangan saat ini.

Membasmi kuman selaput lendir

Antiseptik dapat diterapkan pada uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Antiseptik juga dapat membantu mengobati infeksi di area ini.

Membersihkan kulit sebelum operasi

Antiseptik diterapkan pada kulit sebelum segala jenis operasi untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit.

Mengobati infeksi kulit

Antiseptik yang dijual bebas dapat mengurangi risiko infeksi pada luka ringan, luka bakar, dan luka. Contohnya termasuk hidrogen peroksida dan alkohol gosok.

Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut

Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri. Antiseptik juga biasanya terdapat pada obat kumur untuk membersihkan mulut.

Bahaya menggunakan disinfektan pada tubuh

Beberapa waktu ini banyak orang yang salah kaprah menggunakan cairan disinfektan pada tubuh. Penggunaan disinfektan pun tak boleh sembarangan. Penggunaan bilik disinfektan umumnya hanya digunakan tenaga medis untuk mensterilkan APD yang digunakan.

Untuk menggunakan disinfektan sebagai pembersih benda, cairan disinfektan harus dicairkan terlebih dahulu dengan air. Menerapkannya pun tak boleh langsung terkena kulit, harus menggunakan sarung tangan.

Beberapa kandungan senyawa yang terdapat pada cairan disinfektan dapat menimbulkan gangguan pernapasan apabila terhirup. Ini secara tidak langsung juga dapat melemahkan kekebalan tubuh.

Cairan disinfektan juga dapat menyebabkan keracunan jika masuk ke dalam tubuh. Cairan disinfektan dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila terkena selaput lendir seperti mata dan mulut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya