Liputan6.com, Jakarta Manusia telah melakukan transaksi ekonomi sejak jaman dahulu kala. Mulai dari sistem barter, uang koin dari logam perak, hingga mengenal mata uang dengan bentuk kertas.
Hal ini tentunya bisa membawa kita ke sebuah pertanyaan, sebenarnya apa mata uang paling tua di dunia? Serta sejak kapan mata uang tersebut mulai hadir dan dianggap sebagai alat pembayaran yang sah bagi masyarakat dunia?
Advertisement
Baca Juga
Mungkin sudah banyak yang mengetahui, tapi tentu saja jawaban atas pertanyaan di atas adalah mata uang Inggris, yakni Pound Sterling. Telah hadir sejak 1.200 tahun yang lalu, mata uang ini telah menjadi saksi dari perkembangan peradaban manusia.
Selain usianya yang telah mencapai ribuan tahun, tentunya masih ada beberapa fakta menarik terkait dengan mata uang Pound Sterling. Penasaran? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (6/5/2020).
1. Sebagai mata uang tertua di dunia, sudah ada sejak abad ke-8
Kesetiaan warga negara Inggris dalam menggunakan mata uang ini, membuat Pound sterling menjadi salah satu mata uang tertua di dunia yang masih digunakan hingga kini. Meski demikian, nilai tukarnya selalu kuat dan tak pernah jatuh.
Pound sterling awalnya berasal dari Kerjaaan Mercia di abad ke-8. Kerajaan ini berlokasi di salah satu pusat peradaban di Inggris pada masa lalu. Pada bentuk awalnya di tahun 775, Pound sterling merupakan koin yang dibuat dari 100% perak asli.
Advertisement
2. Kisah asal-usul nama Pound Sterling, berasal dari kadar perak yang digunakan.
Zaman dahulu, awalnya negara Britania Raya sudah menggunakan koin-koin berbahan dasar 100% perak yang digunakan sebagai alat transaksi ekonomi yang sah. Namun, koin tersebut cepat rusak dan dinilai bahan bakunya terlalu mahal.
Lantas, pada tahun 775, dibuatlah koin-koin yang dicampur dengan logam lain. Orang-orang menyebutnya sterling. Koin ini pun lebih kuat dan awet ketimbang koin yang digunakan sebelumnya.
Mengingat sebanyak 240 dari koin sterling dicetak dengan menggunakan satu pound perak banyak orang menyebutnya pound of sterling saat bertransaksi menggunakan koin tersebut.
Kemudian, pada masa pemerintahan Raja Inggris King Henry II, diperkenalkanlah istilah 'Poundsterling' untuk pertama kalinya supaya masyarakat lebih mudah dalam menyebut mata uang ini.
3. Logo Pound Sterling (£) berasal dari kata Librae, yang diambil dari bahasa Romawi Kuno
Ketika memegang uang Pound Sterling, mungkin ada sebuah pertanyaan yang terbersit di benak anda. Mengapa logonya sekilas menyerupai bentuk L? Namun sebenarnya hal tersebut memang benar adanya.
Bentuk huruf L di mata uang Pound sterling merupakan singkatan dari kata Librae. Dalam bahasa Romawi Kuno, Librae berarti keseimbangan. Kata itu lalu dikonversi menjadi pound oleh kerajaan Inggris. Jadi secara harfiah, L dalam simbol pound sterling berarti ukuran berat (pound) dalam bahasa Inggris.
Advertisement
4. Pound Sterling dianggap sebagai warisan budaya di Inggris
Telah digunakan selama berabad-abad, masyarakat Inggris memiliki kaitan emosional tersendiri dengan mata uang tersebut. Sebagian besar penduduk Inggris menganggap bahwa Pound Sterling merupakan simbol warisan budaya, kekuatan dan stabilitas negara.
Bahkan ketika sejumlah negara Uni Eropa mengubah mata uangnya dengan Euro, pemerintah Inggris tetap bersikukuh dengan Pound Sterling. Hal ini pun mendapatkan dukungan yang positif dari rakyatnya.
5. Satu-satunya mata uang yang membubuhkan logo khususnya dan memiliki beragam ukuran.
Di dunia hanya terdapat lima negara yang menggunakan simbol khusus untuk merepresentasikan mata uangnya, yakni Dollar ($) Amerika Serikat, Yen (¥) Jepang, Euro (€) Uni Eropa, Rupee (₹) India, dan Pound Sterling (£) Inggris. Namun, hanya Inggris yang mencetak simbol khusus tersebut di mata uangnya.
Hal unik lainnya yakni setiap lembar mata uang kertas Pound Sterling memiliki ukuran yang berbeda, semakin besar nilai tukarnya maka ukuran kertasnya juga akan semakin besar.
Advertisement