Terdiagnosis Parkinson, Pria Ini Tak Mengenali Istrinya Setelah 17 Tahun Menikah

Liputan6.com, Jakarta Menjalani kehidupan keluarga dengan penuh kegembiraan menjadi idaman setiap orang. Namun tak jarang, lika liku kehidupan selalu mengiringi dalam setiap usaha memperoleh kebahagiaan. Hal itu dialami oleh seorang aktris wanita bernama Louisa Lawrenson dan suaminya Jerry. 

Nahas, nasib buruk menimpa keluarga pasangan artis yang pernah menjadi pemain drama di West End ini. Jerry yang saat itu berusia 40 tahun didiagnosis menderita penyakit Parkinson. Tak hanya syaraf motorik yang terganggu, Jerry bahkan tak bisa mengenali istrinya sendiri. 

Sebagaimana mengutip The Sun (4/12/2021), hal itu diperburuk dengan keadaan kejang dan kekakuan pada lidah yang dapat mengganggu jalan napas. Hal itu membuat Louisa melakukan berbagai upaya dilakukan untuk mencari jalan kesembuhan bagi Jerry. 

Pasangan aktor yang memiliki dua putra ini kini dapat berkumpul kembali di rumah setelah sempat berpisah karena pandemi. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya dari berbagai sumber, Sabtu(4/12/2021). 

Louisa Lawrenson dan Jerry saling mengenal setelah memerankan drama West End tahun 1997. Mereka memutuskan menikah pada tahun 2004 dan dikaruniai anak Joshua, dan Barney. Mereka hidup bahagia hingga  pada November 2016, Jerry didiagnosis dengan demensia terkait Parkinson, yang mempengaruhi sekitar sepertiga pasien dengan Parkinson.

Kehidupan rumah tangga dan karir Jerry seketika berubah. Ia terpaksa meninggalkan pekerjaannya membawakan peran karena sudah tidak lagi pandai menghafalkan naskah. Sedangkan pukulan terberat bagi Louisa ialah Jerry sering lupa bahwa Louisa adalah istrinya yang telah menjalin kasih 17 tahun lamanya. 

 Louisa Lawrenson dan Jerry saling mengenal setelah memerankan drama West End tahun 1997. Mereka memutuskan menikah pada tahun 2004 dan dikaruniai anak Joshua, dan Barney. Mereka hidup bahagia hingga  pada November 2016, Jerry didiagnosis dengan demensia terkait Parkinson, yang mempengaruhi sekitar sepertiga pasien dengan Parkinson.

Kehidupan rumah tangga dan karir Jerry seketika berubah. Ia terpaksa meninggalkan pekerjaannya membawakan peran karena sudah tidak lagi pandai menghafalkan naskah. Sedangkan pukulan terberat bagi Louisa ialah Jerry sering lupa bahwa Louisa adalah istrinya yang telah menjalin kasih 17 tahun lamanya. 

Bertubi-tubi masalah tak hentinya menghampiri. Kondisi Jerry yang semakin memburuk membuat Louisa semakin diuji. Beberapa hal yang bisa dia lakukan sendiri, seperti masuk dan keluar dari mobil, tetapi ia harus membantunya.Itu dikarenakan bukan karena Jerry tidak bisa secara fisik, namun karena dia tidak ingat caranya.

Gejala paranoid atau  rasa curiga dan tidak percaya yang tak ada hentinya terhadap orang lain mulai muncul. Jerry pernah menjadi yakin bahwa Louisa berselingkuh sepulangnya dari lokasi kerja. Bahkan ia mengira Louisa mencoba meracuninya. Berbagai upaya ia lakukan untuk tidak menganggapnya sebagai permasalahan besar, tetapi itu sangat sulit dan menyakitkan. 

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan atau seberapa cepat kondisi Jerry akan menurun. Namun Louisa hanya bisa membuatnya tetap nyaman dan menjalani setiap hari apa adanya. Saat-saat indah di mana ia menatap matanya dan tahu dia benar-benar masih ada untuknya. Nasib yang menimpa keluarganya memang memilukan tapi Louisa akan selalu mencintainya.