Kakak-Adik Ini Rayakan Idul Adha Keliling Tiga Negara, Tempuh 5.000 Km Pakai Motor

Misi dua saudara mengendarai sepeda motor sejauh 5.000 kilometer ke tiga negara, sebagai upaya menghayati makna Idul Adha.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 28 Jun 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 13:40 WIB
Kakak-Adik Ini Rayakan Idul Adha Keliling Tiga Negara, Tempuh 5.000 Km Pakai Motor
Kakak-adik rayakan Idul Adha dengan keliling tiga negara, tempuh 5.000 kilometer pakai motor. (Sumber: Siakapkeli/ Facebook Zaid Muhammad)

Liputan6.com, Jakarta Seperti halnya biksu Thailand yang berjalan kaki ke Candi Borobudur untuk merayakan hari raya Waisak. Kini ada dua bersaudara yang juga menempuh perjalanan dalam rangka menghayati makna Idul Adha. Kakak beradik itu ingin lebih menghayati makna kurban dalam Islam.

Melansir Siakapkeli, dua bersaudara itu berangkat dalam misi menempuh perjalanan dengan sepeda motor bertenaga tinggi sejauh lebih dari 5.000 kilometer. Hal itu dilakukan untuk merayakan Idul Adha di Kamboja. Misi tersebut bernama 'Misi Kembara Ride Qurban 2023'.

Didampingi oleh Zaid Muhammad Mohd Rais (48), dan Saiful Affandee Mohd Rais (57) dari Tim Troka X Plorer itu berlangsung selama 10 hari mulai 23 Juni. Zaid Muhammad mengatakan, perjalanan itu bertujuan untuk memperluas kontribusi masyarakat kepada umat Islam yang merupakan kelompok minoritas di negara tersebut.

"Sebuah pengalaman yang berbeda dan mengasyikkan selain berkesempatan untuk mendidik diri sendiri agar lebih sabar dalam melewati setiap tantangan," tulisnya dalam keterangan unggahan, dilansir Liputan6.com dari Siakapkeli pada Rabu (28/6/2023).

Perjalanan dimulai dari Malaysia menuju Thailand, kemudian berakhir di Kamboja. Artinya, mereka akan keliling tiga negara dengan mengendarai sepeda motor.

 

Misi berkurban di beberapa daerah Kamboja

[Bintang] Idul Adha
Meresapi makna Idul Adha. (via ekrembugraekinci.com)

Kakak beradik itu sepakat untuk mengendarai sepeda motor bertenaga tinggi karena sifatnya yang mudah dikendarai, kokoh, dan tahan lama untuk perjalanan jauh.

"Hal ini karena terkadang perjalanan kami sedikit menantang ketika harus melewati permukaan jalan yang tidak rata selain harus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang panas dan berdebu serta kondisi lalu lintas yang macet yang berbeda dengan keadaan di Malaysia," lanjut Zaid Muhammad kepada Bernama.

Berbicara tentang ibadah kurban yang akan dilakukan di negara yang terkenal dengan peninggalan Angkor Wat itu, Zaid Muhammad mengatakan akan berkurban di beberapa daerah antara lain Phnom Penh, Battambang dan Kampung Swai pada 29 Juni.

Total ada delapan ekor sapi yang akan dikurbankan selain menyerahkan bantuan beras kepada 35 kepala keluarga (KK) di setiap wilayah dengan masing-masing KK menerima lima kilogram beras.

 

Berharap misi ini dapat menginspirasi dan terus berlanjut

Hewan Kurban
Ilustrasi hewan kurban yang berisiko terkena PMK. Credits: pexels.com by Gabriela Cheloni

Selain penyerahan daging kurban, mereka juga akan memberikan sumbangan dari warga Malaysia sebagai upaya membantu membangun sumur di Kamboja untuk kepentingan umat Islam di negara itu. Demi kesuksesan misi tersebut, Zaid mengungkapkan jika dananya dari tabungan mereka sendiri.

Menurut dosen Departemen Tilawah Pusat Pengembangan Bahasa dan Akademik Universitas Islam Internasional Malaysia, perjalanan mereka selanjutnya akan dilanjutkan ke Hua Hin sebelum menuju Surat Thani, Thailand keesokan harinya.

"Di Thailand, kami berencana untuk menyerahkan sumbangan beras di pusat tahfiz atau fakir miskin di sana," katanya dan menambahkan bahwa mereka diharapkan tiba kembali di Malaysia pada pukul 11 ​​malam, 3 Juli.

Zaid Muhammad berharap misi seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang untuk menginspirasi dan mendorong generasi muda menebar kebaikan melalui berbagai platform.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya