Developer adalah Pengembang Program Komputer, Ini Kualifikasi yang Diperlukan

Developer adalah posisi yang dapat dianggap sebagai "kapten" dalam proyek pembangunan sistem komputer.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 01 Nov 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2023, 15:05 WIB
Jurusan Ilmu Komputer
Ilustrasi developer Credit: pexels.com/ThisisEngineering

Liputan6.com, Jakarta Developer adalah posisi yang dapat dianggap sebagai "kapten" dalam proyek pembangunan sistem komputer. Oleh sebab itu seorang developer harus memahami seluruh tahap proyek, termasuk ide, rencana, peralatan, kode, bahasa pemrograman, dan sebagainya.

Developer adalah profesi yang berkaitan dengan teknologi Informasi. Dalam menjalankan pekerjaannya, seorang developer perlu menguasai bahasa pemrograman dan cara kerjanya. Bidang keahlian yang serupa, membuat developer kerap disamakan dengan programer. Padahal, keduanya adalah dua profesi dengan lingkup pekerjaan yang berbeda.

Developer adalah salah satu profesi yang banyak diminati oleh kaum millennial karena mereka sangat familiar dengan dunia digital. Berikut ulasan tentang developer adalah pengembang program komputer yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/11/2023).

Pengembang Software atau Website

Software
Ilustrasi software (alten.com)

Seorang developer adalah individu yang bertanggung jawab membangun sistem perangkat lunak (software) dan situs web. Mereka memiliki tanggung jawab mulai dari merancang, mengembangkan, hingga menginspeksi sistem tersebut agar dapat berfungsi secara optimal. 

Sebagai "kapten" dalam proyek pembangunan sistem, dan mereka harus memahami seluruh tahap proyek, termasuk ide, rencana, peralatan, kode, bahasa pemrograman, dan sebagainya. Developer seringkali dianggap sebagai profesi yang menarik oleh kalangan muda, karena nominal gaji yang dianggap cukup fantastis. 

Tugas seorang developer melibatkan pemikiran kreatif dan teknis untuk menciptakan solusi IT yang efektif. Mereka harus memahami prinsip-prinsip implementasi software dan website, seperti pemeliharaan, skalabilitas, keamanan, desain, dan ketahanan sistem, tergantung pada spesialisasi mereka. Contohnya, seorang software developer fokus pada pembangunan perangkat lunak, sedangkan seorang website developer bertanggung jawab dalam pembangunan situs web.

Seperti yang sudah sempat disinggung, developer kerap kali disamakan dengan programer. Tapi sebenarnya keduanya adalah dua profesi yang berbeda. Developer harus mengatur semua struktur pengembangan perangkat lunak, situs web, atau aplikasi. Mereka berperan sebagai perencana (mastermind) dalam pengembangan sistem, yang mencakup perencanaan, desain, pengembangan, dan inspeksi. 

Sedangkan, programmer lebih fokus pada memahami dan menggunakan bahasa pemrograman, seperti Java, PHP, Python, C, C++, Pascal, dan sebagainya. Mereka menulis kode dan merancang sistem menggunakan bahasa pemrograman tersebut. Programmer harus memahami bahasa pemrograman yang mereka gunakan, tetapi tidak perlu menjadi ahli dalam semua bahasa pemrograman.

Dengan demikian, programmer lebih berfokus pada aspek teknis penulisan kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu, sedangkan developer memiliki tanggung jawab yang lebih luas, termasuk perencanaan, pengembangan sistem, dan pengawasan proyek secara keseluruhan.

Tanggung Jawab Seorang Developer

Ilustrasi komputer | Christina Morillo dari Pexels
Ilustrasi developer | Christina Morillo dari Pexels

Tugas seorang developer tergantung pada kategorinya, yang dapat dibagi menjadi front-end, back-end, dan full-stack. Berikut adalah uraian tugas masing-masing tipe developer.

1. Front-end Developer

Front-end developer memiliki tanggung jawab untuk memastikan desain aplikasi, perangkat lunak, atau situs web tampak menarik dan berfungsi dengan baik. Ia juga menerjemahkan konsep sistem ke dalam bahasa pemrograman, terutama menggunakan bahasa pemrograman seperti CSS, HTML, dan Javascript. Developer ini bertanggung jawab terhadap aspek tampilan dan antarmuka pengguna.

2. Back-end Developer

Back-end developer bertugas mengurus struktur, keamanan, dan basis data tersembunyi dari sebuah situs web atau aplikasi. Sinkronisasi data antara server dan situs web berjalan dengan bai juga menjadi job desk dari back-end developer. Untuk itu seorang back-end developerv emerlukan keahlian dalam bidang seperti penggunaan framework, manajemen API, dan pengelolaan database.

3. Full-stack Developer

Full-stack developer melakukan pekerjaan kombinasi antara front-end dan back-end developer. Seorang full-stack developer memiliki keterampilan yang luas dan harus mampu menjalankan seluruh job description dalam pengembangan perangkat lunak atau aplikasi. Ia juga dituntut untuk dapat bekerja pada semua aspek pengembangan, mulai dari desain tampilan hingga manajemen database, sehingga lebih komprehensif dalam proyek pengembangan.

Kualifikasi Seorang Developer

Ilustrasi komputer. (Photo on Pixabay)
Ilustrasi komputer. (Photo on Pixabay)

Untuk menjadi seorang developer, ada beberapa skill atau kualivikasi yang perlu dikuasai, berikut diantaranya.

1. Memahami Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman merupakan kunci terpenting yang harus dimiliki oleh seorang developer. Teks mengidentifikasi tiga bahasa pemrograman yang paling umum digunakan oleh seorang developer, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript. HTML digunakan untuk membuat struktur halaman, CSS untuk mendeskripsikan presentasi visual halaman, dan JavaScript untuk membuat halaman tampil interaktif. Meskipun ada banyak bahasa pemrograman lain, pemahaman dasar dalam tiga bahasa ini sangat penting.

2. Libraries dan Frameworks (Bootstrap dan jQuery)

Setelah menguasai bahasa dasar, seorang developer dapat memanfaatkan library dan frameworks untuk menyederhanakan dan mempercepat pekerjaannya. Dalam konteks teks ini, Bootstrap dan jQuery adalah dua yang paling populer. Memahami dan menguasai keduanya akan memberikan keuntungan besar dalam karier sebagai web developer.

3. Git dan GitHub

Git adalah sistem kontrol versi yang memungkinkan developer melacak perubahan pada kode. GitHub adalah layanan hosting untuk menyimpan repository Git. Keduanya sangat penting terutama dalam proyek kolaboratif. Memahami cara menggunakan Git dan GitHub membantu dalam mengelola kode dengan efisien dan berkolaborasi dengan tim.

4. Software Design dan Photoshop (Opsional)

Meskipun lebih berfokus pada desainer daripada developer, memiliki pemahaman tentang software design dan Photoshop dapat menjadi nilai tambah. Terutama jika Anda berencana menjadi seorang freelancer, kemampuan ini dapat meningkatkan portofolio Anda dan memberikan fleksibilitas dalam pekerjaan Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya