Mengenal Porang, 'Harta Karun' dengan Potensi Besar untuk Kesehatan dan Ekonomi

Jelajahi potensi luar biasa tanaman porang, dari manfaat kesehatannya yang mengagumkan hingga nilai ekonominya yang menjanjikan. Pelajari cara budidaya dan peluang bisnis porang dalam artikel lengkap ini.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 27 Agu 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 12:45 WIB
Porang
Porang atau bahasa latinnya Amorphophallus muelleri blume merupakan tanaman jenis umbi-umbian.

Liputan6.com, Jakarta Porang, tanaman yang dulunya hanya dianggap sebagai tumbuhan liar, kini telah menjadi primadona baru di dunia pertanian Indonesia. Dengan nama latin Amorphophallus muelleri, porang telah mengukir cerita sukses yang menginspirasi, dari menjadikan petani biasa menjadi miliarder hingga menarik perhatian pemerintah sebagai komoditas ekspor potensial. Namun, di balik kisah-kisah keberhasilan finansial, porang menyimpan banyak manfaat lain yang tak kalah menarik.

Tanaman endemik Indonesia ini sebenarnya telah lama dikenal, bahkan sejak zaman penjajahan Jepang pada tahun 1942. Meski begitu, baru dalam beberapa tahun terakhir potensinya mulai dieksplorasi secara serius. Dari manfaat kesehatan yang beragam hingga aplikasinya dalam berbagai industri, porang membuktikan dirinya sebagai tanaman serbaguna yang patut diperhitungkan.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang porang, mulai dari manfaatnya bagi kesehatan, nilai ekonominya yang menjanjikan, hingga cara budidayanya. Mari kita jelajahi bersama mengapa tanaman ini disebut-sebut sebagai "harta karun" yang bisa menjadi masa depan pertanian Indonesia, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sealasa (27/8/2024).

Mengenal Lebih Dekat Tanaman Porang

Porang, yang juga dikenal dengan nama iles-iles kuning, acung, atau acoan, adalah tanaman jenis herba yang dapat tumbuh hingga ketinggian 1,5 meter. Tanaman ini memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Batangnya bercorak belang hijau putih, dengan daun lebar berujung runcing berwarna hijau muda. Kulit batangnya halus dan berwarna kekuningan. Salah satu ciri unik porang adalah adanya bubil atau katak di setiap pertemuan cabang.

Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis dan biasanya ditemukan di bawah naungan pohon penyangga. Kemampuannya untuk tumbuh di berbagai jenis tanah pada ketinggian 0 hingga 700 mdpl membuatnya menjadi tanaman yang mudah dibudidayakan di banyak wilayah Indonesia.

Sejarah Singkat Porang di Indonesia

Meskipun porang telah ada di Indonesia sejak lama, popularitasnya melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari kisah sukses beberapa petani porang yang berhasil menjadi miliarder, serta perhatian pemerintah terhadap potensi ekspor tanaman ini. Penemuan berbagai manfaat kesehatan dan industri dari porang juga turut mendongkrak popularitasnya.

Pada tahun 2018, ekspor porang Indonesia mencapai angka yang mengesankan, yaitu 254 ton dengan nilai Rp 11,3 miliar. Negara-negara seperti Jepang, Vietnam, China, dan Australia menjadi tujuan utama ekspor porang Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa porang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia di masa depan.

Manfaat Porang bagi Kesehatan

Porang hasil panen petani Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Porang hasil panen petani Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Porang bukan sekadar tanaman bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga menyimpan banyak manfaat kesehatan. Sebagai sumber pangan sehat, porang kaya akan serat, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kandungan seratnya yang tinggi berperan penting dalam melancarkan pencernaan, mengontrol gula darah, dan menurunkan kolesterol.

Salah satu komponen penting dalam porang adalah glukomanan, sebuah serat larut air yang memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membantu mengendalikan nafsu makan dan mendukung program penurunan berat badan. Bagi mereka yang sedang berjuang menurunkan berat badan, porang bisa menjadi pilihan makanan yang tepat.

Manfaat porang tidak berhenti di situ. Tanaman ini juga berperan dalam meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Serat yang terkandung di dalamnya tidak hanya membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, tetapi juga menjaga kesehatan usus. Bagi penderita diabetes, porang menawarkan keuntungan tambahan. Serat glukomanan dalam porang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dengan menunda pengosongan lambung dan memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.

Selain itu, konsumsi rutin porang juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 3 gram glukomanan per hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 10% dan kolesterol non-HDL sebesar 7%. Ini tentu merupakan kabar baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung.

Porang juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin dan mineral seperti vitamin C, zinc, dan selenium dalam porang berperan penting dalam memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa porang memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker.

Nilai Ekonomi dan Potensi Industri Porang

Potensi hutan Garut yang masih luas, bisa menjadi salah satu alternatif penanaman tanaman porang sebagai penghasil umbu-umbian tersebut.
Potensi hutan Garut yang masih luas, bisa menjadi salah satu alternatif penanaman tanaman porang sebagai penghasil umbu-umbian tersebut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Selain manfaat kesehatannya yang beragam, porang juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi besar dalam berbagai industri. Sebagai komoditas ekspor, porang telah membuktikan dirinya layak diperhitungkan. Dengan ekspor mencapai 254 ton dan nilai Rp 11,3 miliar pada tahun 2018, porang telah menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Negara-negara seperti Jepang, Vietnam, China, dan Australia menjadi pasar utama untuk porang Indonesia.

Dalam dunia industri, porang memiliki aplikasi yang luas dan beragam. Di industri makanan, porang digunakan sebagai bahan baku tepung, pembuatan mie, bakso, sosis, dan roti. Selain itu, porang juga dimanfaatkan sebagai bahan penjernih air serta pembuatan lem dan jelly. Industri kosmetik memanfaatkan porang sebagai bahan emulgator dan pengental, sementara industri farmasi menggunakannya dalam pembuatan kapsul dan tablet obat.

Porang juga memiliki peran penting dalam industri ramah lingkungan sebagai bahan baku bioplastik. Bahkan, industri penerbangan pun telah melirik porang sebagai bahan potensial untuk komponen pesawat terbang. Keragaman aplikasi ini menunjukkan betapa versatilnya tanaman porang dan betapa besar potensinya untuk dikembangkan lebih lanjut di masa depan.

Budidaya Tanaman Porang

Budidaya Porang
Foto: Ilustrasi

Bagi yang tertarik untuk memulai budidaya porang, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pemilihan lahan yang tepat menjadi kunci keberhasilan budidaya porang. Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian 0-700 mdpl, dengan tanah yang gembur dan tidak becek. pH tanah yang ideal untuk porang berkisar antara 6-7. Yang unik dari porang adalah kebutuhannya akan naungan, sehingga penanaman di bawah pohon jati atau mahoni sangat disarankan untuk menjaga kelembaban.

Persiapan lahan dimulai dengan membersihkan area dari gulma. Selanjutnya, pembuatan gundukan atau jalur tanam selebar 0,5 meter dan lubang tanam berukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm akan memberikan ruang yang cukup bagi porang untuk tumbuh. Dalam proses penanaman, petani bisa menggunakan bibit dari umbi, katak (bubil), atau biji. Masing-masing metode memiliki teknik penanaman yang sedikit berbeda, namun semuanya memerlukan kehati-hatian untuk memastikan pertumbuhan optimal.

Perawatan rutin menjadi kunci keberhasilan budidaya porang. Penyiangan untuk menghilangkan gulma dan penggemburan tanah secara berkala sangat penting dilakukan. Peninggian guludan juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan umbi yang optimal. Dalam hal pemupukan, penggunaan pupuk organik yang telah difermentasi memberikan hasil terbaik. Waktu pemupukan yang tepat adalah setelah penyiangan untuk memastikan penyerapan nutrisi yang optimal.

Penjarangan mungkin diperlukan jika terlalu banyak tanaman tumbuh dalam satu lubang. Hal ini penting untuk memastikan setiap tanaman mendapatkan nutrisi dan ruang yang cukup untuk tumbuh. Setelah sekitar dua tahun, porang siap dipanen. Waktu panen yang ideal adalah musim kemarau, dan proses panen dilakukan dengan menggali umbi porang dengan hati-hati.

Potensi Bisnis dan Peluang Ekonomi Porang

Menteri Pertanian Dorong Beras Porang Shirataki Madiun Bersaing di Pasar Global
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Porang menawarkan peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi petani dan pengusaha. Kisah sukses seorang petani di Jawa Timur yang berhasil menjadi miliarder dari budidaya porang telah menginspirasi banyak orang untuk terjun ke bisnis ini. Di Kabupaten Semarang, sebuah kelompok tani bahkan berhasil memanen 75 ton umbi porang dari lahan seluas hanya 0,5 hektare, menunjukkan potensi hasil yang luar biasa dari tanaman ini.

Dukungan pemerintah juga menjadi faktor penting dalam pengembangan porang di Indonesia. Presiden Joko Widodo telah menyoroti porang sebagai komoditas ekspor potensial, sementara pemerintah daerah, seperti di Kabupaten Semarang, aktif mendorong petani untuk menanam porang. Dukungan ini menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan bisnis porang di Indonesia.

Bagi mereka yang tertarik untuk memulai bisnis porang, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, penting untuk mempelajari teknik budidaya yang tepat agar bisa menghasilkan porang berkualitas tinggi. Memastikan ketersediaan lahan yang sesuai juga menjadi faktor kunci keberhasilan. Menjalin kerjasama dengan kelompok tani atau koperasi bisa membantu dalam berbagi pengetahuan dan sumber daya. Mempelajari pasar dan jalur distribusi porang juga penting untuk memastikan hasil panen bisa dijual dengan harga yang menguntungkan. Terakhir, mempertimbangkan untuk mengolah porang menjadi produk bernilai tambah bisa menjadi strategi untuk meningkatkan keuntungan.

Tantangan dan Prospek Masa Depan Porang

Porang atau bahasa latinnya Amorphophallus Muelleri Blume
Porang atau bahasa latinnya Amorphophallus Muelleri Blume. Dok Kementan

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan porang juga menghadapi beberapa tantangan. Keterbatasan pengetahuan petani tentang teknik budidaya optimal masih menjadi kendala di beberapa daerah. Fluktuasi harga pasar juga bisa menjadi tantangan bagi petani, terutama mereka yang baru memulai. Selain itu, kebutuhan pengolahan pasca panen yang tepat juga perlu diperhatikan untuk memastikan kualitas porang tetap terjaga.

Namun, dengan dukungan pemerintah dan penelitian yang terus berkembang, prospek masa depan porang tetap cerah. Beberapa area pengembangan potensial yang bisa dieksplorasi termasuk peningkatan produktivitas melalui penelitian genetik, pengembangan produk turunan porang bernilai tinggi, serta ekspansi pasar ekspor ke negara-negara baru. Dengan inovasi dan strategi yang tepat, tantangan-tantangan ini bisa diubah menjadi peluang untuk pengembangan porang yang lebih luas.

Porang telah membuktikan dirinya sebagai tanaman multifungsi dengan potensi besar, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Dari manfaat kesehatannya yang beragam hingga nilai ekonominya yang menjanjikan, porang menawarkan peluang yang menarik bagi petani, pengusaha, dan industri di Indonesia. Dengan teknik budidaya yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, porang bisa menjadi salah satu komoditas unggulan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sebagai "harta karun" pertanian Indonesia, porang memiliki potensi untuk membuka lembaran baru dalam sektor agribisnis nasional. Bagi Anda yang tertarik untuk terjun ke dalam dunia porang, baik sebagai petani, pengusaha, atau bahkan konsumen, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai menjelajahi potensi tanaman luar biasa ini. Dengan pemahaman yang mendalam dan pemanfaatan yang bijak, porang bisa menjadi kunci menuju masa depan yang lebih makmur dan sehat bagi Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya