Mengenal Loud Budgeting, Tren Hemat Gen Z yang Mengubah Cara Mengelola Keuangan

Metode baru gen Z untuk menabung disebut loud budgeting. Apa sebenarnya itu?

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 10 Nov 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi mengatur keuangan
Ilustrasi mengatur keuangan. (Image by wirestock on Freepik)

Liputan66.com, Jakarta Generasi Z, yang dikenal dengan keterampilan digital dan keterbukaan mereka terhadap inovasi, kini mempelopori tren baru dalam pengelolaan keuangan yang disebut loud budgeting. Dengan pendekatan ini, mereka tidak hanya berfokus pada penghematan dan penabungan, tetapi juga lebih terbuka dan vokal tentang keputusan finansial mereka.

Di era di mana media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, Gen Z menggunakan platform ini untuk berbagi strategi budgeting mereka, memotivasi orang lain untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan, dan mendobrak stigma bahwa membicarakan uang adalah suatu yang tabu.

Dengan berbagi pengalaman dan tips, Generasi Z membantu memperkuat kebiasaan keuangan yang sehat dan mendorong transparansi dalam diskusi keuangan. Tren ini tidak hanya mempromosikan penghematan, tetapi juga memberikan ruang untuk diskusi yang lebih terbuka mengenai tantangan finansial, sehingga mengubah cara orang memandang dan mengelola uang mereka, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (10/11/2024).

1. Mengatur Biaya Hidup Tanpa Terpengaruh Tekanan Sosial

1. Mengendalikan Pengeluaran Tanpa Terjebak Tekanan Sosial
Tidak usah malu untuk menghemat.

Loud budgeting membantu individu mengelola keuangan mereka tanpa terpengaruh oleh tekanan sosial yang signifikan. Daripada mengikuti semua aktivitas dengan teman, orang yang menggunakan metode ini akan memilih acara yang sesuai dengan anggaran mereka.

Strategi ini memungkinkan seseorang untuk tetap terfokus pada sasaran keuangan jangka panjang. Mereka dapat dengan tegas menolak undangan tanpa merasa bersalah. Metode ini juga mengirimkan pesan kepada lingkungan bahwa prioritas keuangan adalah suatu yang penting dan dihormati.

2. Mengatasi Malu ketika Menolak Ajakan Sosial

2. Menghilangkan Rasa Malu saat Menolak Kegiatan Sosial
Keyakinan dalam mengelola keuangan.

Bagi banyak individu, menolak undangan karena alasan keuangan dapat terasa memalukan. Namun, dengan menggunakan metode loud budgeting, seseorang dapat lebih percaya diri dalam membuat keputusan untuk berhemat, meskipun itu berarti harus absen dari kegiatan sosial.

Dengan bersikap terbuka mengenai prioritas keuangan, seseorang dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan bahkan merasa bangga dengan pilihannya. Pendekatan ini memungkinkan teman-teman untuk mendukung, bahkan menghargai usaha yang dilakukan untuk menjaga kondisi keuangan. Melalui keterbukaan seperti ini, orang lain mungkin juga terinspirasi untuk lebih bijak dalam membuat keputusan finansial.

3. Mengutamakan Kesehatan Keuangan tanpa Melewatkan Peluang Penting

3. Memprioritaskan Kesehatan Finansial tanpa Kehilangan Kesempatan Berharga
Hadir sesuai kapasitas dan keperluan.

Loud budgeting adalah strategi yang memungkinkan seseorang untuk tetap berinteraksi secara sosial tanpa harus mengorbankan kondisi keuangan mereka. Metode ini tidak berarti menolak semua kegiatan sosial, melainkan memilih acara yang paling penting dan sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Contohnya, jika ada acara yang dianggap penting, seseorang dapat memutuskan untuk menghadirinya dan menghemat uang dengan mengurangi kegiatan lain yang lebih fleksibel. Pendekatan ini membuat loud budgeting lebih mudah diterapkan dalam jangka panjang karena tidak kaku atau membuat seseorang merasa terisolasi. Dengan demikian, seseorang dapat menabung tanpa harus sepenuhnya mengabaikan kegiatan sosial.

Loud budgeting adalah pendekatan baru yang memungkinkan individu untuk tetap konsisten dengan tujuan keuangan mereka tanpa merasa canggung. Metode ini mendorong setiap orang untuk lebih menghargai keseimbangan antara kepuasan sosial dan kesehatan finansial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya