Jairo Riedewald, Gelandang yang Diinginkan Timnas Indonesia Sulit untuk Dinaturalisasi

Jairo Riedewald, seorang gelandang berbakat dari Belanda yang kini bermain untuk Royal Antwerp FC, sedang menjadi pusat perhatian karena kemungkinan naturalisasinya untuk memperkuat Timnas Indonesia. Meskipun memiliki catatan karier yang mengesankan, proses Riedewald untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tidaklah mudah. "Proses ini menghadapi berbagai kendala, terutama terkait regulasi FIFA." Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam upaya naturalisasinya.

Riedewald memulai karier sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam, tempat ia berkembang di tengah perdebatan filosofi sepak bola antara Johan Cruyff dan Louis van Gaal. Setelah mencatatkan lebih dari 60 penampilan di Ajax, ia melanjutkan kariernya di Crystal Palace sebelum akhirnya berkarier di Liga Belgia bersama Royal Antwerp FC. Namun, performanya belakangan ini mengalami penurunan, yang menjadi perhatian tersendiri bagi klub dan calon tim nasionalnya.

Dalam karier internasionalnya, Riedewald pernah memperkuat Timnas Belanda sebanyak tiga kali pada tahun 2015 dalam Kualifikasi Piala Eropa 2016. "Hal ini menjadi salah satu kendala utama dalam proses naturalisasinya," mengingat regulasi FIFA yang ketat terkait pemain yang pernah membela tim nasional negara lain. Oleh karena itu, PSSI harus berhati-hati agar tidak melanggar aturan yang ada dan memastikan semua proses dilakukan sesuai ketentuan.

Jairo Riedewald, yang lahir pada tahun 1996, memulai perjalanan sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam. Ia diakui memiliki kemampuan teknis yang mumpuni serta pandangan permainan yang tajam. Setelah menunjukkan bakatnya di akademi, ia sukses masuk ke tim utama Ajax dan bermain lebih dari 60 pertandingan.

Setelah itu, Riedewald memutuskan untuk bergabung dengan Crystal Palace di Liga Inggris, di mana ia melanjutkan karier sepak bolanya. Kini, ia bermain untuk Royal Antwerp FC di Liga Belgia. Walaupun ia memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia sepak bola, penampilannya akhir-akhir ini tidak sebaik ketika ia baru memulai kariernya.

“Saya sudah berbicara dengannya dan berusaha meyakinkannya untuk dinaturalisasi secepatnya,” ungkap Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, yang menunjukkan minatnya untuk memasukkan Riedewald ke dalam tim Garuda.

Proses naturalisasi Jairo Riedewald mengalami beberapa hambatan yang cukup serius. PSSI perlu memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah lengkap agar proses naturalisasi dapat berlangsung dengan baik.

Selain itu, riwayatnya yang pernah memperkuat Timnas Belanda menjadi tantangan utama. FIFA memiliki aturan yang ketat mengenai perpindahan federasi pemain yang pernah memperkuat tim nasional negara lain. Situasi ini membuat PSSI harus sangat berhati-hati agar tidak melanggar peraturan yang ada.

Proses naturalisasi pemain yang pernah memperkuat tim nasional negara lain biasanya sangat kompleks dan memakan waktu lama, bahkan bisa sampai satu tahun. Oleh sebab itu, PSSI saat ini sedang mempertimbangkan alternatif pemain lain untuk memperkuat tim.

Sejak 25 Februari 2025, naturalisasi Jairo Riedewald mengalami penundaan akibat kendala administrasi yang belum terpenuhi. Akibatnya, kemungkinan besar ia tidak akan bisa memperkuat Timnas Indonesia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dijadwalkan pada bulan Maret dan Juni 2025.

Saat ini, PSSI sedang berusaha untuk menaturalisasi pemain lain seperti Joey Pelupessy, yang lebih mungkin untuk bergabung dengan tim sebelum pertandingan melawan Australia dan Bahrain. Pelupessy, yang memiliki keturunan Maluku, dikabarkan telah setuju untuk menjadi bagian dari skuad Garuda.

"Untuk Jairo, Pak Erick menyampaikan bahwa paperwork ada yang belum bisa, daripada bisa bermasalah di kemudian hari. Jadi memang diputuskan tidak diproses dahulu," ujar Menpora kepada wartawan.

Kondisi ini menggambarkan betapa rumitnya proses naturalisasi pemain sepak bola dan pentingnya memenuhi semua persyaratan administrasi serta regulasi FIFA. Meskipun Riedewald memiliki kemampuan yang besar untuk memperkuat Timnas Indonesia, tantangan yang dihadapinya cukup signifikan.