Serunya Obrolan Jokowi dengan Petani Transmigrasi Banjarmasin

Senen meminta Jokowi segera mencabut subsidi BBM yang kemudian dialihkan untuk memperbaiki fasilitas dan kesejahteraan petani.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 04 Sep 2014, 21:32 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2014, 21:32 WIB
jokowi-lip-siang-140822
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi menghadiri Munas Seknas Tani Jokowi di Gedung Arsip Nasional, Salemba, Jakarta. Dalam acara ini, selain membuka pelaksanaan Munas, Jokowi juga menyempatkan diri berbincang dengan beberapa petani, menanyakan apa saja keluhan yang dirasakan petani di beberapa daerah.

Di tengah pidatonya, Jokowi menanyakan kepada salah satu petani asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senen Toro. Dia meminta Senen menyampaikan keluhan dan aspirasinya untuk perbaikan nasib petani.

Senen pun bercerita. Ia mengaku seorang petani dari program Transmigrasi. Awalnya, saat tiba di Banjarmasin dirinya mendapat jatah 2 hektar lahan. Namun, karena banyak warga asli Banjarmasin yang menjual lahan kepada dia, lahan miliknya pun bertambah.

"Saya olah padi. Awalnya lahan 2 hektar, saya bangunnya sudah 29 tahun dan ada warga lokal yang menjual lahan murah, saya beli. Jadi lahan saya sekarang ada 9 hektar," jelas Senen.

"Wah, kaya raya dong bapak," ucap Jokowi dengan raut muka kaget.

Senen kemudian bercerita mengenai perjuangan menjadi petani transmigrasi yang tidak hanya menanam padi, juga buah-buahan dan tanaman holtikultura. Namun karena kurangnya pasar, hasil taninya dijual dengan harga murah.

"Jeruknya manis-manis pak, tapi dijualnya cuma Rp 5 ribu sekilo," ucap Senen.

Subsidi BBM Dihapus

Senen juga mengeluhkan kelangkaan pupuk dan maraknya hama, sehingga memperburuk kualitas tanaman. Ia pun meminta Jokowi segera mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kemudian dialihkan untuk memperbaiki fasilitas dan kesejahteraan petani.

"Maksud saya, untuk pengolahan tanah, menaikkan air, itu beli solarnya mahal, Rp 9 ribu. Jadi, subsidi BBM kita hapus saja Pak, dialihkan ke subsidi beras ke petani. Subsidinya dalam bentuk pembelian beras dan gabah biar dijual ke petani murah. Jadi nggak apa-apa, pak BBM dinaikkan, tapi subsidinya dialihkan ke petani," pinta Senen.

Mendengar cerita Senen, Jokowi pun tertarik menanggapi. Dia mengaku senang lantaran usulan tersebut muncul langsung dari mulut petani."Tunggu, tunggu, ini menarik, ini petani kita berani-berani rupanya," ujar Jokowi.

Jokowi pun menjelaskan lebih rinci. Menurut dia, apa yang disampaikan Senen tak jauh berbeda dengan apa yang ia rencanakan. Walau pun tidak sampai mencabut penuh subsidi BBM, namun pengurangan subsidi BBM merupakan langkah tepat.

"Usulan terakhir senang saya. 'BBM naikin saja, Pak'. Tapi ini betul, subsidi dialihkan pada kepentingan petani. Dan itu betul produksi kita akan naik. Subsidi BBM itu kenikmatan, menghasilkan padi itu usaha produktif, itu ke depan yang akan kita lakukan. Baik untuk petani, benih, pupuk, infrastruktur, mikro di desa," pungkas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya