Selain Haus, Ini Dampak Kurang Minum Air Putih saat Sahur

Menjalankan ibadah puasa bukan berarti asupan air putih berkurang. Pastikan saat sahur dan buka minum cukup air.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 01 Jun 2018, 03:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 03:30 WIB
Minum air putih (iStock)
Ilustrasi minum air putih saat sahur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menjalankan ibadah puasa bukan berarti asupan cairan jadi berkurang. Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan, mengingatkan tetap minum air putih sekitar delapan gelas sehari, yang dibagi pada saat sahur dan buka.

Saat sahur, Ali menyarankan cukup minum tiga gelas air putih. Diawali dengan menenggak segelas air putih usai bangun tidur, usai makan minum segelas air putih lagi, dan sebelum Imsak minum lagi segelas air.

"Kalau saat sahur minum empat gelas air putih, itu terlalu berat. Karena kita harus mengisi tubuh dengan asupan gizi yg lain saat berpuasa," kata Ali saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta beberapa saat lalu ditulis Jumat (1/6/2018).

Ketika pagi sudah tiga gelas air putih, berarti saat berbuka menenggak lima gelas. Terbagi saat berbuka puasa, sebelum dan sesudah makan, sesudah salat Tarawih, dan sebelum tidur.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Efek tubuh kurang cairan

Marah dan Teriak
Ilustrasi Teriak dan Marah di Telpon (iStockphoto)

Bila saat sahur tidak minum air putih dalam jumlah cukup, tubuh akan dehidrasi. Ditandai dengan rasa haus yang diikuti dengan gangguan lain.

"Kurang minum air putih itu dampaknya apa? Mulai dari gangguan suasana hati, menurunkan kemampuan psikomotorik. Jadi dehidrasi itu dampaknya bermacam-macam," kata Ali. 

Tak cuma itu, kurang minum air putih juga membuat kantung mata berwarna lebih gelap, jerawat muncul, dan kulit kering jadi kering.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya