Ramadan Ini Dubai Beri Golden Visa 212 Dokter yang Perangi Corona COVID-19

Bertepatan dengan Ramadan tahun ini, golden visa atau visa emas diberikan oleh penguasa Dubai kepada dokter yang melawan Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Mei 2020, 00:20 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 00:20 WIB
Burj Khalifa Dubai
Pencakar langit Burj Khalifa menyala dengan pesan "Stay Home" di Dubai pada Selasa (24/3/2020). Gedung pencakar langit tertinggi di dunia itu menyala dengan slogan kampanye #STAYHOME yang mendesak warga untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan di tengah pandemi COVID-19. (Giuseppe CACACE/AFP)

Liputan6.com, Dubai - Ramadan ini penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, menganugerahkan 212 golden visa kepada 212 dokter yang bekerja di Dubai. Visa spesial itu berlaku hingga 10 tahun.

Apresiasi itu diberikan karena semua dokter itu berperan dalam melawan penyebaran Virus Corona COVID-19 bersama Otoritas Kesehatan Dubai.

Dilaporkan Arab News, Kamis (14/5/2020), Sheikh Mohammed yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab mengucapkan rasa terima kasih atas usaha para tim medis, baik itu dokter, perawat, serta staf administrasi. Usaha mereka dinilai sebagai kunci meredam Virus Corona COVID-19.

Sheikh Mohammed berkata Uni Emirat Arab akan berhasil meredam krisis ini, berkat solidaritas kuat antara berbagai segmen masyarakat Uni Emirat Arab.

Para tokoh Uni Emirat Arab kompak aktif dalam melawan penyebaran Virus Corona jenis baru ini. Sebelumnya, istri pendiri UEA, Sheikha Fatima meminta agar keluarga di rumah berperan meredam virus ini dengan mengutamakan anak-anak dan lansia.

Berdasarkan data CoronaTracker, ada total 20.386 kasus Virus Corona di UEA. Pasien yang sembuh ada 6.523 orang dan 206 meninggal dunia.

Diumumkan tahun lalu, golden visa UEA telah diberikan kepada dokter, ilmuwan, inovator, peneliti, investor dan pengusaha di berbagai bidang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kampanye Ramadan, Ibu Negara UEA Minta Rakyat Optimistis Hadapi Corona COVID-19

FOTO: Suasana Sepi Kota Dubai Saat Lockdown
Sebuah taksi melintasi jalan raya yang sepi dekat Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (6/4/2020). Pemerintah Dubai memberlakukan lockdown selama dua pekan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19. (AP Photo/Jon Gambrell)

Sebelumnya, pemerintah Uni Emirat Arab meluncurkan kampanye online untuk mendukung para keluarga yang terdampak pandemi Corona (COVID-19). Salah satu agenda gerakan ini adalah memperhatikan dukungan psikologis.

Kampanye yang akan berlangsung selama Ramadan ini bernama Bode Well (atau Kabar Baik), dan mendapat dukungan dari Ibu Negara UAE Sheikha Fatima. Ia berharap keluarga bisa memberi pelajaran terkait COVID-19 dengan cara yang baik, terutama bagi anak-anak. 

"Kepala keluarga diminta untuk melonggarkan tindakan pecegahan di dalam rumah, jangan menakut-nakuti anak-anak, tetapi buat mereka merasa aman, terjaga, dan tidak terdampak negatif oleh situasi terkini," ujar Sheikh Fatima dalam surat yang diposting di Twitter pemerintah Abu Dhabi @admediaoffice, pada awal Mei kemarin.

Sheikha Fatima merupakan istri ketiga dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, founding father dari Uni Emirat Arab. Di negaranya, ia dikenal sebagai pendukung hak perempuan dan kesejahteraan keluarga.

Para kepala keluarga diminta oleh Sheikha Fatima agar menanamkan rasa optimisme, patriotisme, dan humanitarianisme. Ia pun mendoakan para kalangan muda UEA yang berada di garis depan lini melawan pandemi Corona.

"Mereka mengorbankan waktu, pengalaman, dan usaha mereka," ucap Sheikha Fatima. "Kita harus mendukung misi mereka dan meminta Allah yang Maha Kuasa agar melindungi mereka agar bisa terus melayani negara yang mereka cintai," ucap Sheikha Fatima.

Perhatian juga diberikan kepada masyarakat lanjut usia. Para keluarga diminta menjaga anggota keluarga yang sudah tua dari berita-berita negatif dan palsu.

Virus Corona jenis baru ini diketahui berbahaya bagi lansia dan orang-orang yang mengidap penyakit seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya