Liputan6.com, Jakarta Menurut cendikiawan muslim Quraish Shihab, akhlak dikatakan sebagai kondisi kejiwaan yang mantap. Akhlak dijadikan seseorang untuk dapat melakukan suatu kegiatan tanpa paksaan sehingga mudah dilakukan.
Itu sebabnya, lanjut Quraish Shihab, akhlak berbeda dengan kelakuan, karena kelakuan dapat dibuat-buat.
Advertisement
Baca Juga
"Seorang bisa melakukan kelakuan yang nampak dipermukaan, tetapi akhlaknya tidak seperti itu," ungkap cendikiawan muslim ini.
Advertisement
Akhlak adalah dorongan dari dalam tanpa paksaan dari luar. Akhlak dilakukan tanpa rasa takut, ancaman, ria bahkan malu.
"Akhlak terjadi akibat pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Jika kebiasaan itu berbentuk baik, maka akhlaknya pun luhur," ucap Quraish Shihab.Â
"Jadi akhlak terbentuk dari pembiasaan. Maka dari itu carilah teman-teman yang baik, agar kita menjadi baik," kata Quraish Shihab.Â