3 Amalan Pokok di Bulan Ramadan ala Nabi Muhammad SAW Menurut Ustaz Adi Hidayat

Laksanakan tiga amalan ini seperti yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW agar mendapat predikat 'laallakum tattakuun' pada akhir Ramadan.

oleh Fadjriah Nurdiarsih diperbarui 12 Apr 2022, 15:32 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 15:32 WIB
Keutamaan Bulan Ramadan
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/David

Liputan6.com, Jakarta Di bulan Ramadhan, umat muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan. Selain itu, di bulan pernuh berkah ini juga umat muslim memanfaatkannya untuk memperbanyak amalan. 

Amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan tentu memiliki keistimewaan tersendiri. Apalagi setiap amalan di bulan puasa ini menyediakan berkah dan pahala yang berlipat ganda dibandingkan dengan pahala di hari-hari lainnya. Tentu Anda bisa melakukan berbagai kegiatan yang bisa menambah amalanmu di bulan Ramadhan.

Bagaimana cara orang yang berpuasa bisa mendapatkan kemuliaan dari berpuasa. Menurut Ustaz Adi Hidayat, seperti dikutip dari akun YouTube Adi Hidayat Official, tidak semua orang yang berpuasa adalah orang yang bertakwa.

"Setiap ada keinginan besar atau harapan yang ingin dicapai, diawali dengan “laallakum” tidak mungkin dicapai dengan tanpa berusaha dan bersungguh-sungguh," ujarnya menekankan, seperti dikutip dari akun YouTube Adi Hidayat Official, Senin (11/4/2022)

Berikut beberapa amalan yang bisa Anda lakukan selama bulan Ramadhan, seperti yang dicontohkan olah Nabi Muhammad SAW.

"Saya akan bacakan cepat, 3 amalan utama yang dikuatkan Nabi kepada para sahabat sebelum tiba Ramadhan dan sampai sekarang menjadi kurikulum Ramadhan Nabi," jelas Ustaz Adi Hidayat.

1. Meningkatkan Shalat

Ilustrasi sholat
Ilustrasi sholat (Photo by Thirdman from Pexels)

Usahakan untuk selalu melaksanakan sahur bahkan jika hanya memakan buah dan meminum susu. Itu karena, ada berkah tersendiri pada setiap makanan sahur yang kita santap. Selain sahur, cobalah untuk melaksanakan berbagai sunah yang dianjurkan. Di antaranya anjuran Nabi Muhammad SAW untuk selalu mengerjakan sunnah.

Apa artinya meningkatkan shalat? Menurut Ustaz Adi Hidayat, itu berarti meningkatkan shalat dari sekadar fardhu dengan yang sunnah.

Shalat sunah adalah shalat di luar shalat fardhu. Di antaranya ada sholat sunah rawatib, yang artinya menambahkan shalat fardhu.

Shalat sunah rawatib terdiri atas:

2 rakaat sebelum subuh

4 rakaat sebelum zuhur

2 rakaat sesudah zuhur

2 rakaat sesudah magrib

2 rakaat sesudah isya

 

Selain itu, ada juga:

shalat sunah mutlak 4 rakaat sblm Asar

shalat di antara azan dan iqomah

shalat dhuha

shalat tahiyatul masjid

shalat tarawih

shalat tahajud

shalat witir

 

Sholat sunah rawatib disebut-sebut memiliki ganjaran surga dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam salah salah satu hadis yang diriwayatkan dari sabda Rasulullah SAW. Berikut bunyi hadisnya:

‏ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ ‏

Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga." (HR Muslim).

 

2. Banyak Berinteraksi dengan Alquran

membaca al-quran
membaca al-quran/copyright pexels.com

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, banyak berinteraksi dengan Al-Quran atau membaca Alquran merupakan sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad SAW sendiri bahkan memberi contoh selalu mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 1 kali dibulan Ramadhan, kecuali di akhir hidupnya dia mengkhatamkan Al-Quran sebanyak dua kali.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada dua cara berinteraksi dengan Al-Quran, yakni:

1. Qiraah, banyak membaca Al-Quran dan artinya.

2. Tilawah, mengkaji Al-Quran dan mengulang-ulang bacaan Al-Quran.

Selama sedang bertilawah itu, kata Ustaz Adi Hidayat, maka turunlah rahmat Allah SWT, sehingga orang yang membaca Al-Quran diberikan ketenangan dalam jiwa

Barangkali jika tanpa strategi, akan sangat sulit mengkhatamkan Alquran dalam jangka waktu satu bulan saja. Namun, Anda bisa memecahnya agar bisa lebih mudah. Cobalah membaca 4-5 halaman setelah melakukan setiap shalat fardu. Pada akhir Ramadhan, Anda pun akan berhasil mengkhatamkan Alquran.

Perlu diingat bahwa Anda harus melakukannya secara konsisten setiap hari.

3. Memperbanyak Infak dan Sedekah

Ilustrasi Infak dan Sedekah
Model mencoba QR Code melalui dompet digital Go-Pay saat peluncuran kerja sama strategis pemberdayaan ekonomi umat berbasis digital di Jakarta (16/7/2019). Gojek, Go-Pay, dan NU Care-LazisNU menjalin kerja sama untuk pembayaran zakat, infaq, dan sedekah secara nontunai. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Manfaatkanlah bulan penuh berkah ini dengan memperbanyak beramal infak dan bersedekah. Jangan menunda untuk bersedekah apabila bisa Anda lakukan setiap saat. Sisihkanlah sedikit dari pengeluaranmu untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Allah SWT mencintai orang-orang yang beramal dan suka membantu saudaranya. Tak harus diberikan secara terbuka, Anda juga bisa memberikan sedekah secara diam-diam yang mungkin akan mendatangkan banyak kebaikan untukmu juga.

Sebagaimana Ibnu ‘Abbas ra menyebutkan:

    كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307).

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih). Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya