Meraih Berkah di Bulan Ramadhan, Ini Doa Makan Sahur yang Diajarkan Rasulullah Saat Sahur

Individu yang makan sahur pun dianjurkan untuk membaca doa seperti yang dicontohkan Rasulullah.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 28 Mar 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 23:00 WIB
ilustrasi berdoa. © pexels.com/Timur Weber
ilustrasi berdoa. © pexels.com/Timur Weber

Liputan6.com, Jakarta Selain memperbanyak ibadah, makan sahur jadi salah satu momen yang sebaiknya tidak dilewatkan selama Ramadhan.

Seperti disampaikan Rasulullah Muhammad SAW, ada keberkahan dalam makan sahur. Hal ini dimuat dalam hadis riwayat Ahmad.

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم السحور كله بركة فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله عز و جل وملائكته يصلون على المتسحرين

"Dari Abu Sa'id AL-Khudri ra, ia berkata bawah Rasulullah SAW bersabda, 'Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur." (HR. Ahmad).

Anjuran makan sahur sebelum puasa, salah satunya di bulan Ramadhan, yang disampaikan Rasulullah juga dimuat dalam hadis muttafaqun ‘alaih, dari Anas bin Malik. Disebutkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat, mengutip laman Muslim.or.id.

Individu yang makan sahur pun dianjurkan untuk membaca doa. Dikutip dari nu.or.id, berikut doa makan sahur yang dibaca oleh Nabi Muhammad.

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Yarhamullahul mutasahhirin.

"Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur."

Melewatkan Sahur, Berisiko bagi Kesehatan

Melewatkan makan sahur ternyata berisiko bagi kesehatan. Ahli gizi masyarakat, Dr dr Tan Shot Yen mengungkap, ketika orang tidak sahur atau melewatkan sahur, maka asupan kalorinya akan menjadi begitu kecil dan berisiko mengalami masalah metabolisme glukoneogenesis.

Individu yang tidak makan sahur dapat dianggap tidak mendapat asupan makanan lebih dari belasan jam. 

"Enggak sahur nih, baru makan lagi jam enam sore. Anda puasa 22 jam. Itu setengah mati perut enggak dapat makanan," ujar Tan beberapa waktu lalu.

Dalam kondisi tersebut, tubuh bisa masuk dalam masalah metabolisme glukoneogenesis dimana tubuh akan membutuhkan gula darah.

Sementara gula darah sendiri dapat diperoleh dari makanan pokok yang mengandung karbohidrat. Seperti nasi putih, nasi merah, ubi, jagung, dan lain-lain.

 

 

Tubuh Mengambil Cadangan Gula Darah dari Organ Lain

Ketika asupan makanan tidak cukup atau puasa terlalu lama, tubuh akan mengambil cadangan gula darah dari organ lain seperti hati.

"Gula darah itu mesti didapatkan dari karbo ya, makanan pokok. Tapi kalau kita enggak cukup makan atau berpuasa terlalu lama, kelaparan," kata Tan.

"Maka supaya kita tetap waras, minimal bisa jalan maka gula darahnya diambil dari cadangan. Cadangannya dari mana? Cadangan pertama itu dari liver,"

"Liver-nya digaruk tuh. Lama-lama kalau dari liver sudah mulai susut, diambil dari organ-organ lain," tambahnya.

Itulah mengapa Tan menjelaskan, ada beberapa orang yang saat puasa justru berat badannya mengalami kenaikan. Mengingat seringkali ketika tidak sahur, seseorang malah menggantinya ketika berbuka puasa. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya