Siswi SMP Dibotaki karena Tak Pakai Ciput Jilbab di Lamongan, Ini Respons Keras Ketua PBNU

Ketua Tanfiziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengaku prihatin atas pembotakan 19 siswi karena berjilbab tanpa memakai daleman kerudung atau ciput di SMP Negeri 1 Sidodadi Lamongan

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2023, 09:54 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 09:47 WIB
Tak Pakai Ciput, Belasan Siswi SMP di Lamongan Digunduli Guru
Tak Pakai Ciput, Belasan Siswi SMP di Lamongan Digunduli Guru

Liputan6.com, Lamongan - Ketua Tanfiziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengaku prihatin atas pembotakan 19 siswi karena berjilbab tanpa memakai daleman kerudung atau ciput di SMP Negeri 1 Sidodadi Lamongan, Jawa Timur,

"Oknum guru itu sangat tercela, intimidatif tindakannya. Apalagi, pemakaian ciput dalam jilbab sebenarnya tidak diwajibkan dalam agama," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, dikutip Antara.

Meskipun oknum guru itu mungkin bertujuan baik, menurut anggota DPR RI Dapil Lamongan dan Gresik itu, tetap tak dibenarkan gunakan cara-cara yang tidak baik.

Seharusnya, kata Gus Falah, oknum guru itu melakukan cara-cara yang baik dan santun bila ingin siswinya menggunakan ciput dalam berjilbab.

"Seharusnya sang guru mengajak siswinya pada kebaikan dengan cara yang baik dan penuh kesantunan, mauidhatul hasanah. Dalam Islam, tak dibenarkan melakukan amar makruf dengan cara-cara mungkar," katanya menegaskan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kronologi Singkat

SMPN 1 Sukodadi Lamongan. (Foto: kemdikbud.go.id)
SMPN 1 Sukodadi Lamongan. (Foto: kemdikbud.go.id)

Gus Falah mendesak negara, terutama pemerintah daerah setempat, untuk menindak oknum guru tersebut.

Ia juga meminta pemda untuk menangani dampak psikologis para siswi korban pembotakan.

"Saya mengapresiasi Dinas Pendidikan Lamongan yang telah menarik oknum guru itu dari kegiatan mengajar. Pemda juga harus memastikan agar peristiwa semacam ini tak terjadi lagi di seluruh sekolah di Lamongan," kata putra dari ulama NU Ponorogo K.H. Amru Al Mu’tasyim itu.

Sebelumnya, tindakan itu dilakukan oleh oknum guru berinisial EN pada hari Rabu (23/8/2023). Dia membotaki rambut bagian depan para siswi dengan mesin cukur karena mereka menggunakan jilbab tanpa ciput.

Padahal, tidak ada aturan yang mewajibkan sisi harus mengenakan ciput di SMPN 1 Sukodadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya